Showing posts with label PENGALAMAN. Show all posts
Showing posts with label PENGALAMAN. Show all posts

Tuesday, March 17, 2015

DAMAI BERSAMA-MU

Semakin dewasa menjadikan kita semakin merasakan arti kehidupan...
Arti hidup dari waktu ke waktu tidak hanya untuk bersenang-senang dan mencapai mimpi-mimpi yang kita ciptakan. Lebih jauh ke dalam, jika kita dapat bercermin tentang apa arti hidup dan apa tujuan hidup, mungkin hanya sepenggal kata yang kita peroleh.

"Kembali kepada-Nya dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya"

Kita semua ada untuk tiada. Adapun pertemuan dan perpisahan dengan orang-orang terkasih hanyalah segelintir cara agar kita lebih memahami arti kehidupan yang sesungguhnya.

Mungkin tulisan ini adalah jenis postingan yang paling filosofis yang pernah aku sampaikan kepada kalian.
Namun ketahuilah, di saat-saat galau karena tesis dan segala macam problematika remaja yang kini kuhadapi (berasa muda), akhirnya lamat-lamat aku pahami juga arti kehidupan.

Tidak lain tidak bukan hanya untuk kembali.

Setiap yang kita cari di dunia ini hanyalah untuk merasakan cinta-Nya. Kita semua rindu dengan orang tua, adik, saudara dan orang-orang yang kita kasihi. Tidak jarang di antara kita merasa bahwa kita akan merasa sempurna jika mereka-mereka yang kita sayangi juga menyayangi kita. Namun, menurut analisa saya, itu semua adalah perwujudan dari kasih sayang Tuhan.

Sesungguhnya manusia sangat haus akan kasih sayang Tuhannya. Adapun macam-macam dari perwujudan kasih sayang itu tidak terbatas. Ada yang berupa kasih sayang dari orang-orang yang mereka kasihi maupun dalam bentuk rasa kedamaian batin.

Sedangkan harta dan tahta, juga merupakan alat bagi manusia untuk mencapai kedamaian batin. Mengapa kita bekerja? Belajar dengan tekun dan menggapai cita-cita yang tinggi?
Tidak lain tidak bukan hanya untuk mencapai kedamaian batin. Agar merasa tenang di hari tua bersama orang-orang terkasih.
Lagi-lagi kita kembali kepada-Nya.
Kembali kepada kasih sayang-Nya dalam bentuk yang tidak terbatas (infinity).

Maka, dalam kondisi yang dilanda kegalauan karena banyak jobdesk dalam hari-harimu, maka sempatkanlah untuk bersama-Nya.
Meskipun Dia akan selalu ada bersama kita.

Saya sangat percaya bahwa dengan menghabiskan waktu bersama-Nya membuat kita damai.
Karena pada hakikatnya ketika bersama-Nya kita akan mendapatkan limpahan kasih sayang yang langsung masuk ke dalam hati sanubari.
Mungkin tidak dapat terkatakan dengan lisan yang sederhana, tapi dapat dirasakan.

Awalnya saya tidak begitu percaya dengan hal itu.
Awalnya saya juga menganggap ini semua adalah cerita-cerita dari orang-orang ahli ibadah yang ada di luar sana.
Namun ketika saya mencoba untuk lebih dekat dengan-Nya, saya merasa damai.

Tidak terkira rasanya.

Well, terima kasih untuk kalian yang menyempatkan membaca postingan ini. Semoga bermanfaat.

Friday, March 13, 2015

SEIRAMA

Sudah lama saya tidak menulis lagi di blog ini.
Sudah sangat lama sampai-sampai saya terkaget-kaget melihat perkembangan viewer dari blog yang sangat-sangat sederhana ini.

Pada postingan malam ini saya mencoba untuk menceritakan suatu pandangan yang menurut saya cukup berharga, mungkin buat teman-teman yang saat ini tengah di landa "virus merah jambu".

Well...
Terkadang "virus merah jambu" a.k.a. VMJ yang kita kenal terkadang datang tak dijemput dan pulang tak diantar. Kita sendiri tidak akan pernah tahu kapan VMJ akan datang dan akan pergi. Setiap orang pernah merasakan karena hakikatnya setiap manusia punya hati dan pasti akan terkena dampak dari kedatangan VMJ ini. Hanya saja, ketika VMJ ini datang, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar istilah "akal yang lumpuh" a.k.a. 'cinta buta' tidak sampai menghampiri kita.

1. Pikirkan masa depanmu
Ketika pertama kali kamu dilanda VMJ, pasti hidupmu terasa berubah 180 derajat. Rumput yang kering di depan rumah seakan-akan terlihat lebih hijau, langit malam yang biasanya terlihat berkabut gelap juga terkadang seakan penuh bintang. Entah kenapa hidupmu seakan-akan menjadi sangat berarti dan entah mengapa seolah kamu dan dia telah diciptakan untuk saling mengisi satu sama lain. Tapi ketahuilah, semua khayalan atau perasaan itu adalah KARANGANMU SENDIRI.
Sesungguhnya semua itu belum tentu seperti yang kamu pikirkan. Maka jangan pernah mendramatisir keadaan seolah-olah kamu dan dia menjadi tokoh utama dalam perjalanan hidup ini. Xixixixi... :D

2. Pikirkan hubunganmu dengannya, orangtuanya, begitu pula sebaliknya
Tahap kedua yang harus kamu lakukan yakni menilai hubungan kalian. Pastikan batas-batas yang jelas, apakah hanya teman atau sahabat dekat. FYI, bagi lelaki maupun wanita sesungguhnya kegiatan saling bersahabat itu terkadang menjadi boomerang friend zone bagi kalian. Jadi saran saya sih, antara lelaki dan wanita itu cukup hanya berteman saja.
Setelah jelas hubungan kalian (teman atau sahabat atau malah tetangga saja), cobalah nilai sedikit-sedikit tentang keluarganya dan tata cara kehidupan mereka (tentu saja ini dilakukan jika kalian terserang VMJ itu. Jika tidak, tentu saja tidak perlu).

3. Pikirkan sikapnya dan sikapmu
Terkadang orang-orang yang dilanda VMJ tidak berpikir secara jernih tentang sifat mereka yang saling bertentangan. Memang, manusia diciptakan untuk saling melengkapi. Hanya saja jika terlalu banyak perbedaan di antara kalian, sudah dapat dipastikan perjalanan kalian selanjutnya akan terasa amat sangat sulit. Pikirkan mulai dari sekarang bahwa kita hidup tidak cukup dengan cinta. Lambat laun, cinta akan berubah menjadi sikap saling pengertian yang berbuah kepada kecocokan antara kalian. Jika di awal saja ia tidak pernah mengerti dan memaklumi kamu, bisa dibayangkan di akhir nanti kamu hanya akan berada di bawah pengaruhnya (a.k.a tidak diberi kebebasan untuk memilih).
Jadi kecocokan sikap sangat menentukan... TING TING...

4. Be yourself 
Meskipun kamu dan dia berbeda, hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk dia atau kamu untuk merubah diri sendiri. Jangan sampai kamu menjadi pribadi yang 'ngga kamu banget' hanya untuk membuatnya nyaman. Berubah ke arah yang lebih baik itu boleh. Hanya saja jika harus merubah hobi seperti dari menulis menjadi menggambar atau dari seseorang yang aktif menjadi pasif, itu sungguh sangat tidak diperkenankan. Maka dari itu, jangan pernah merubah dirimu sendiri rumit dan terasa sulit untuk menjalani waktu demi waktu dengannya. Percayalah, VMJ itu memiliki batas waktu. Adakalanya ia hanya ada satu hari, satu bulan, satu tahun, satu dekade dan lain-lain. Tetapi ketahuilah, VMJ akan lambat laun menghilang. Adapun yang tersisa hanya 'PENGERTIAN ANTAR SESAMA DAN SALING MENGHARGAI'.

5. Buatlah matriks penilaian
Jika VMJ menyerangmu, jangan sampai kamu kalah dan menjadi korban VMJ yang biasanya di akhir waktu terlihat merana karena cinta. Langkah awal yang dapat kamu lakukan adalah membuat matriks penilaian yang berisikan beberapa parameter yang menjadi acuanmu dalam menilai calon pasangan hidupmu. Dengan membuat matriks ini niscaya pola pikirmu akan menjadi lebih rasional dan tidak terlalu BaPer (terbawa perasaan).

6. Seriuslah 
Jika kamu sudah menilai orang yang benar-benar pas, maka seriuslah. Yakinkan dirimu dan cobalah untuk berkomitmen (dalam hal ini tentu saja tidak dengan berpacaran ala cabe-cabean). Cobalah bicarakan hal-hal yang serius untuk langkah kalian selanjutnya. Bicarakan hal yang penting dengan tegas dan terarah. Jangan sampai kalian terombang-ambing di perasaan yang semu dan tiada berujung. Jika merasa belum siap untuk serius, cobalah menyibukkan diri agar VMJ menghilang bersamaan dengan bergulirnya waktu.

7. Tanamkan semboyan "Mati satu tumbuh seribu"
Ketika engkau telah serius dan mencoba mengutarakan kepadanya, namun ternyata dia tidak memberikan respon yang positif, maka tanamkan ke dalam otakmu bahwa wanita/pria di dunia ini bukan hanya dia saja. Ingatlah, ada milyaran manusia di bumi ini. Ada milyaran juga orang yang memiliki nilai yang lebih baik daripada dia (jika dinilai dengan matriks penilaianmu). Tidak akan berhenti duniamu hanya karena satu orang.
Maka, tanamkan kepada jiwamu bahwa bisa jadi kalian tidak bersatu karena bisa jadi dia tidak dapat mengimbangi setiap langkahmu nantinya. Atau bisa jadi sebaliknya, kamu yang tidak dapat mengimbangi setiap langkahnya nanti. Jika kamu misalnya seorang anak muda yang cerdas dan ulet dan berpeluang menjadi seorang CEO yang sukses kelak, tanamkan di dalam pikiranmu "Mungkin saja dia tidak cocok menjadi istri/suami seorang CEO seperti saya".

Karena sesungguhnya kita semua diciptakan berpasang-pasangan dan SEIRAMA...
Jadi jangan terjebak dengan suatu hal yang dinamakan Virus Merah Jambu.

Tuesday, November 18, 2014

Professional vs Subjectiver

Dalam postingan kali ini saya coba angkat tema yang rada 'serius' sedikit tentang menjadi Professional dan menjadi seorang yang Subjectiver. Oke, ini berdasarkan sudut pandang saya sebagai seorang pengamat kehidupan sehari-hari. Oke, kita mulai dengan hasil pengamatan saya.

Kehidupan seorang Professional, sebutlah Bos X.

Si bos X ini merupakan seseorang yang sangat berpengaruh di bidangnya. Semua orang hormat kepadanya. Tipikal bos ini biasanya sangat menghargai prosedur dan proses yang ada sehingga ia dipercaya untuk memangku sebagian besar jabatan. Bos ini tidak terlalu jenius, namun selalu memilih seseorang berdasarkan kemampuannya. Beliau tidak pernah memilih seseorang berdasarkan perasaan atau hukum 'terima kasih'. Jika seseorang beliau anggap tidak kompeten, ya siap-siap saja langsung di'cut' olehnya. Alhasil, entah kenapa bos ini selalu dihormati oleh bawahannya. Tidak pernah ada kata-kata yang melecehkan keluar dari mulut bawahannya untuk bos ini (meskipun itu di belakangnya).

Kehidupan seorang Subjectiver, sebutlah Bos Y.

Saya tidak tahu bagaimana menyebutkan seseorang yang memilih orang lain berlandaskan subjektivitas. Nah, Si Bos ini merupakan orang yang superior di bidangnya. Beliau juga dihargai oleh banyak orang. Bos ini sama hebatnya dengan Bos X dengan sejumlah kepercayaan yang diberikan kepadanya. Hanya saja, satu kesalahan yang pernah dibuatnya, yakni terkadang beliau memilih orang berdasarkan keinginan dirinya secara pribadi. Entah mengapa si bos ini tidak dapat melihat potensi yang dimiliki seseorang terhadap suatu hal sehingga kebanyakan bawahan yang memiliki potensi yang sangat bagus menurut saya pergi meninggalkan bos ini. Dan ternyata, di belakang bos ini, si bawahan yang dipilih secara langsung dan sangat disukai oleh beliau ditengarai memiliki sikap yang tidak hormat kepada beliau.

Hmm....
Berdasarkan tulisan tersebut, maka sebagai bawahan dan atasan kita dituntut untuk menjadi seorang yang Professional karena sikap ini akan membawa kita kepada keberhasilan dan keberkahan. Untuk menjadi professional kita perlu memiliki hal-hal di bawah ini:

1) Competence
2) Reliability
3) Honesty
4) Integrity
5) Respect for others
6) Self upgrading
7) Being positive
8) Supporting others
9) Staying work - focused
10) Listening carefully

So, intinya di tulisan ini saya hanya ingin menyampaikan hendaknya kita mencoba untuk menjadi PROFESSIONAL... Postingan ini no offense, jadi jangan merasa tersinggung bagi yang merasa belum professional. Toh saya juga masih belajar kok.

Friday, September 26, 2014

Menjelang AFTA, Toko Online Menjadi Solusi Dalam Bersaing

Toko online mulai tersebar di Indonesia dan mulai merambah pasar Indonesia. Jika kita search di google, dengan keyword 'toko/jual/beli', mungkin kita akan menemukan ratusan hingga ribuan toko online yang tersebar di mana saja. Toko-toko ini menjual beraneka ragam barang mulai dari pakaian, elektronik, perabotan rumah tangga, makanan hingga hewan peliharaan.

Di sisi lain, isu adanya AFTA (ASEAN Free Trade Area) merupakan salah satu peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan sektor UKM (Usaha Kecil Menengah). Selain itu, dengan adanya trend 'toko online' menjadikan produk-produk Indonesia memiliki peluang untuk merambah pasar-pasar di Indonesia. Berbagai produk tidak hanya dijual di sekitar wilayah produksinya saja melainkan produk-produk tersebut dapat dipasarkan hingga ke wilayah-wilayah paling terpelosok di seluruh dunia (tentu saja hal itu dapat terjadi jika ada jaringan internet di wilayah tersebut).

Adapun keuntungan dengan adanya toko online adalah:
1. Harga beli yang lebih murah
Toko online biasanya menawarkan harga jual yang lebih murah karena secara fisik, pihak produsen/distributor tidak lagi perlu membangun toko sehingga hal ini dapat mengurangi biaya operasional dan perawatan. Biaya operasional dan perawatan dari sebuah toko online biasanya berupa biaya branding yang diterapkan secara offline maupun online.
2. Hemat waktu
Berbelanja di toko online dapat menghemat waktu kita karena pekerjaan ini dapat kita lakukan di mana saja. Berbelanja di toko online tidak memerlukan persediaan waktu khusus. Kita dapat berbelanja sambil menunggu makanan selesai di sajikan, menunggu antrian atau menunggu bus/kereta api datang. Tentu saja pekerjaan menunggu kita tidak akan sia-sia jika diisi dengan berbelanja online.
3. Mengurangi sifat konsumtif dan impulsif
Berbelanja dapat mengurangi sifat konsumtif dan impulsif karena kita dapat mulai berbelanja sesuai kehendak hati kita. Untuk mencegah sifat impulsif, kita dapat berbelanja setelah makan misalnya. Menurut penelitian, sifat impulsif juga dipengaruhi oleh kondisi perut yang lapar. Oleh karena itu ketika kita sudah kenyang tentunya kita tidak terlalu menginginkan beraneka barang untuk memenuhi hasrat berbelanja kita.
4. Ada bandingan toko
Berbelanja online memberikan kita pilihan untuk memilih toko yang kita inginkan. Saat ini sudah banyak beberapa website yang melakukan perbandingan harga antar barang-barang sejenis. Selain itu ada juga beberapa website yang telah berubah menjadi pusat dari jual beli online sehingga jika ingin mencari barang, kita dapat mengunjungi website /toko online itu saja. Tentunya kita dapat bolak-balik melihat harga antara toko satu dengan toko lainnya tanpa sulit-sulit bolak-balik dari toko satu ke toko lainnya.
5. Sale yang lebih mudah terlihat
Di toko-toko online biasanya ada kolom sale yang menawarkan diskon kepada pelanggannya. Keuntungan dari berbelanja online salah satunya adalah berbagai produk yang di-diskon akan terlihat lebih jelas dan sudah dikategorikan dengan rapi.

Nah, selain memiliki keuntungan, ternyata toko online ini juga memiliki kekurangan yang cukup signifikan yaitu penipuan. Oleh karena itu, sebelum kita berbelanja online hendaknya kita dapat memilih toko-toko online yang sudah dipercaya oleh khalayak ramai. Salah satu contoh toko online yang baik dalam segi pelayanan dan service-nya adalah Zalora. Di toko online ini juga disediakan berbagai jenis hijab yang lucu-lucu. Tentunya bagi pengguna hijab, hijab Dian Pelangi di Zalora merupakan salah satu item yang sering diburu.

Thursday, June 12, 2014

MAGANG DI UKP-PPP

Kamis yang sedikit hectic pagi ini saya mulai mengikuti program magang di UKP-PPP (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). Perjalanan dimulai dari jam 8.00 WIB berangkat dari stasiun UI hingga tiba di kantor UKP4 pukul 09.30 WIB. Fiuuuh....

Alhamdulillah tadi malam saya dihubungi oleh Mas Daud dan terpilih menjadi satu dari anak magang di program Communication Specialist. Hahahaha... Penasaran dengan pekerjaan selain di bidang teknik, saya mulai menyeberang ke UKP4 deh. Itung-itung nambah kenalan. ^_^

Di UKP4 saya tergabung dalam unit kerja LAPOR (Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat). LAPOR ini merupakan suatu wadah yang diciptakan UKP4 sebagai tempat berkeluh kesahnya masyarakat. Mulai dari masalah infrastruktur, pendidikan, kesehatan, politik dan masih banyak lagi yang lainnya. Untuk cara mengadukan segala uneg-uneg pun cukup mudah, yaitu dengan langsung login ke situs LAPOR, http://lapor.ukp.go.id atau sms ke 1708. Cukup mudah diingat juga (nomor telponnya). :)

Nah, kenapa hari ini cukup melelahkan? Well, setelah dari UKP4 saya harus ke UI lagi. Ada ujian bro, jam 1. Mata kuliah Manajemen Pengadaan, Klaim dan Kontrak. Apalagi chitsyit yang dibuat belum lengkap bener. Alhasil saya pinjem chitsyitnya Titis (Merci beacoup mon coeur, Titis)... Super duper juga dibantu Vivi hari ini. Setibanya di Teknik, Vivi membawakan laptop dan titipan pulpen untuk ujian. Ahh... Tidak terbayangkan kalau Vivi dan Titis tak ada.

Makasih buat kalian, teman-temanku sayang. Cup cup... :*


Friday, June 06, 2014

Launching Buku Reformasi Birokrasi

Selasa (3 Juni) saya dan beberapa teman mendapat kesempatan menjadi panitia Launching Buku Reformasi Birokrasi yang ditulis oleh Ibu Penny Lukito (Senior Inspector di BAPPENAS). Acara besar yang dihadiri oleh beberapa pejabat teras seperti Wamen, Ketua MPR dan beberapa ahli dalam bidang reformasi birokrasi. Acara ini dilaksanakan di Museum Nasional dari pukul 12.30 WIB hingga 16.00 WIB. Berikut adalah foto-foto dari acra tersebut.

 Foto 1. Press Conference

 Foto 2. Tim ID-TECH yang jadi panitia ^_^

 Foto 3. Saya bersama Kak Aca

 Foto 4. Full Panitia

 Foto 5. Dari kiri ke kanan (Maulana, Sonia, Ayu Beni, Nirmala, Mega, Kak Aca, Bu Penny, Pak Firdaus Ali, Yelna, Maya, Bang Dana, Mbak Jade, Dayat, Andhika, Bapak-Bapak (saya tidak tahu namanya))

 Foto 6. Ketua ID-TECH datang juga (Pak Ale Berawi, paling kanan) ^_^

Foto 7. Pembukaan acara (semua hadiri menyanyikan lagu Indonesia Raya)

Friday, May 23, 2014

Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)

Well, di pagi-pagi buta seperti ini entah kenapa saya jadi teringat ajaran dari drg. Theodorus Hedwin Kadrianto yang 12 April lalu sempat memberikan ilmu terkait Basic Life Support.

Oke, meskipun saya bukan anak kesehatan (Kedokteran/Keperawatan/Kesehatan Masyarakat), izinkan saya menyampaikan sedikit ilmu tentang BSL (Basic Life Support). Tentu teman-teman yang dari jurusan kesehatan tahu jelas apa yang dinamakan BSL ini.
BSL merupakan suatu usaha untuk mempertahankan A - B - C (Airway, Breathing and Circulation). Jadi, kalau seandainya kalian dihadapkan pada suatu kasus dimana tiba-tiba ada orang pingsan dan tidak sadarkan diri, kalian bisa menerapkan ilmu ini. Tentunya kalau sudah yakin dapat menolongnya, ya.
BSL adalah metode yang dilakukan tanpa menggunakan peralatan apapun dan dapat dilakukan oleh semua orang dewasa awam (non-medis). Di luar negeri, pelatihan terkait BSL ini wajib diketahui oleh semua warga negara. Ilmu BSL ini adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Bagi kita-kita yang non-medis (karyawan, engineer, writer, pengusaha, dan semuanya), tentunya juga wajib mempelajari teknik BSL dengan baik dan benar.

Berikut adalah tahapan yang harus dilakukan dalam BSL.
1. Safety. Tempatkan korban di tempat yang aman seperti pinggir jalan raya.
2. Talk to the patient. Panggil pasien dengan suara keras di telinganya. Goyangkan bahu pasien. Bila pasien bisa berbicara, berarti pernafasan baik. Nah, penting diperhatikan:
   - Pastikan pasien mendapat pertolongan lebih lanjut
   - Tanyakan apa yang terjadi
   - Bantulah mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan pasien
   - Periksa secara berkala untuk meyakinkan pasien baik-baik saja
   Bila pasien tidak merespon sama sekali, SHOUT FOR HELP !!!
3. Airway
   - Posisikan pasien telentang di atas alas keras, seperti lantai.
   - HEAD TILT and CHIN LIFT (dongakkan kepala dengan satu tangan, letakkan di dahi dan buka dagu dengan jari tangan yang lain)
   - Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas dengan menaikkan lidah yang menutupi jalan nafas.
4. Breathing
   - LOOK, LISTEN, FEEL (sambil tetap head tilt and chin lift)
   - Tempatkan telinga di atas mulut dan hidung pasien dengan mata melihat dada pasien
   - LOOK, apakah dada terlihat naik turun (bernafas)?
   - LISTEN, dengarkan bunyi nafas
   - FEEL, apakah terasa hembusan nafas di pipi kita?
   - Maksimal selama 10 detik untuk LOOK, LISTEN, FEEL
   - Bila ragu-ragu, anggap pernafasan tidak normal
   - Bila pernafasan normal, maka lakukan RECOVERY POSITION
   - Bila pasien tidak bernafas, TELPON AMBULANS SEGERA dan lanjutkan dengan  CPR

Nah, apa itu CPR?

CPR adalah Cardio Pulmonary Resuscitation atau dalam bahasa Indonesia-nya RJP = Resusitasi Jantung Paru, adapun caranya:
1. Berlutut di samping pasien.
2. Tempatkan pangkal tangan kanan di tulang dada bagian bawah.
3. Tempatkan telapak tangan kiri di atas punggung tangan kanan, lalu kaitkan jari tangan kiri-kanan.
Penting: Jangan memberikan tekanan pada tulang rusuk, perut bagian atas, atau ujung tulang dada bawah. Pusatkan tekanan pada pangkal tangan.
4. Dengan lengan lurus (siku jangan ditekuk), berikan tekanan pada tulang dada bagian bawah, sampai tertekan 5-6 cm ke bawah. Bahu kita lurus di atas dada pasien.
5. Setelah 1 kali kompresi, lepaskan tekanan, tapi tangan harus tetap berkontak. Lakukan kompresi selama 100-120 kali per menit dengan ritme yang sama.
6. Setelah 30 kali kompresi, buka lagi jalan nafas dengan HEAD TILT dan CHIN LIFT.
7. Pangkal tangan mendongakkan dahi pasien, sedangkan jempol dan telunjuk menutup hidung.
8. Tangan lain membuka dagu.
9. Tarik nafas, lalu tempatkan mulut di sekitar mulut pasien, tidak boleh ada ruang terbuka di antaranya.
10. Tiupkan nafas sambil melihat apakah dada naik selama 1 detik. Tunggu 1 detik sebelum beri nafas kedua.
11. Total waktu untuk 2 kali nafas adalah 5 detik.
12. Segera lanjutkan kompresi kembali. Jangan ada penundaan. Kompresi :  nafas = 30 : 2.
13. Jangan ada interupsi terhadap CPR.

Tips:
* Akan lebih baik CPR dilakukan oleh 2 orang, 1 orang yang bertugas kompresi dan yang lainnya memberikan nafas.

Oke, begitulah teknik CPR secara ringkas. Agar lebih jelas mungkin teman-teman bisa lihat video-nya di Youtube. ^_^

Kita semua adalah saudara, maka jangan segan untuk saling membantu jika ada orang yang tiba-tiba dilanda petaka. Manusia yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi sesama...





Monday, May 19, 2014

MELANCONG KE BUKIT BATU, KEMBALI KE TEMPO DULU

Bertolak dari Pulau Bengkalis (Kepulauan Riau), sejauh mata memandang, satu hal yang dapat kita lihat adalah kumpulan daratan yang membentuk pulau-pulau kecil dan jika kita terus menyapukan pandangan hingga ke sebelah barat, pasti akan kita temukan daerah yang dinamakan Bukit Batu. Penamaan daerah ini bukan berasal dari kondisi tanahnya yang berbatu atau asal usul sejarah yang ada di dalamnya. Nama Bukit Batu sudah ada sejak dulu, sebelum kedatangan bangsa Portugis ke Malaka. Bukit Batu sendiri merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sungai Pakning, Bengkalis (Riau). Jika dianalisis dengan menggunakan parameter modern, Bukit Batu termasuk daerah yang sangat tertinggal karena hingga saat ini sarana listrik belum memasuki desa kecil yang terletak tepat di muara Sungai Siak ini.
Namun, bukan Melayu namanya jika penduduknya hanya akan berduka. Desa Bukit Batu ini dihuni oleh sejumlah penduduk yang sangat bersahaja dan bersyukur dengan segala yang ada. Jika dicermati lebih dalam, tentunya desa ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata tempo dulu bagi ‘orang-orang modern’ yang mayoritas mendapatkan segalanya, di kota.
Alam Bukit Batu begitu beragam dan penuh kejutan di setiap sisi desanya. Desa Bukit Batu terbagi menjadi dua, yakni Bukit Batu darat dan Bukit Batu laut. Tepat di tengah-tengah desa ini terbentang jalan lintas Dumai-Pekanbaru yang biasanya dilintasi truk-truk pengangkut hasil bumi. Wilayah Bukit Batu darat terletak di sebelah barat jalan raya tersebut, sebaliknya wilayah Bukit Batu laut terletak di sebelah timurnya. Bukit Batu saat ini belum terlalu di kenal sebagai tempat pariwisata resmi daerah Riau, namun alam dan kondisi wilayahnya menunjang daerah ini menjadi tempat wisata tempo dulu karena bangunan, tradisi hingga kebiasaan masyarakatnya masih menganut pola-pola tradisional Melayu Riau. Di desa ini sebenarnya ditemukan cukup banyak peninggalan sejarah Melayu Riau, mulai dari rumah panggung Datuk Laksmana, yaitu seorang pelaut dan pemimpin yang sangat ahli dalam bidang pelayaran di masa lalu, kelenteng Cina sebagai bukti bahwa di daerah ini banyak dihuni masyarakat Tionghoa hingga kerajinan tenun khas Melayu Riau. Jika kita sempat berkunjung ke Riau, tentunya kita harus mengunjungi daerah Bukit Batu dan sebaiknya menetap selama tiga hari hingga satu minggu lamanya agar dapat menikmati segala panorama alam dan tradisi masyarakat lokal di sana.
Di desa Bukit Batu terdapat tiga pantai besar yang terkenal karena masih alami. Salah satu pantai yang sangat memesona kalangan wisatawan adalah pantai Tenggayun yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan dari pusat desa. Di pantai Tenggayun kita akan menemukan pemandangan yang sangat memukau, khususnya jika kita berkunjung di kala senja tiba. Dari pantai ini kita dapat menikmati matahari tenggelam di cakrawala. Tepat di bibir pantai kita akan menemukan hutan bakau yang masih alami, terdapat satu dua batang pohon bakau yang sudah tidak berdaun dan sangat cocok dijadikan objek fotografi. Tidak jauh dari pantai Tenggayun, kita dapat mengunjungi pusat pembuatan kerupuk ikan yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Bukit Batu. Kerupuk ikan ini dibuat dari ikan tenggiri yang sangat melimpah ruah di daerah Bukit Batu. Rata-rata wanita di Bukit Batu adalah seorang pembuat kerupuk ikan yang handal. Kerupuk ini terbuat dari campuran sagu, air dan gilingan ikan tenggiri yang merupakan kekayaan laut wilayah Bengkalis. Harganya pun tidak mahal, dengan uang Rp 10.000,- kita sudah dapat membawa pulang setengah kilo kerupuk ikan kering asli Bengkalis Riau. Di Bukit Batu, jangan heran jika kita menemukan produk kerupuk ikan yang dijemur di depan rumah-rumah warga. Hampir 90% penduduk desa Bukit Batu mampu membuat kerupuk ikan. Kerupuk ini juga menjadi menu wajib di desa Bukit Batu.
Secara geografis, wilayah Bukit Batu terletak di muara Sungai Siak sehingga mitos terkait buaya muara masih sangat kental di daerah ini. Jika kita berkunjung ke Bukit Batu, di sana masih terdapat pantangan-pantangan yang tidak boleh kita lakukan seperti duduk melonjorkan kaki ke arah air atau sungai dan mengucapkan kata ‘buaya’ di dekat sumber air, seperti sungai maupun muara sungai. Penduduk setempat masih memercayai bahwa di sungai maupun muara sungai wilayah Bukit Batu masih terdapat buaya-buaya liar yang akan mengganggu jika pantangan ini dikerjakan. Selain itu, bagi para pelancong biasanya dilakukan acara penyambutan oleh masyarakat desa dan mereka akan diberikan wejangan untuk tidak bersikap seenaknya di kawasan Bukit Batu. Pantangan lain selain duduk melonjor dan mengeluarkan kata ‘buaya’ di dekat sungai adalah mengeluarkan kata-kata kotor atau berucap kalimat yang tidak sepantasnya. Setiap pelancong juga biasanya dilarang untuk terlalu berpendapat terhadap hal-hal aneh yang dilihatnya.
Seperti kisah sampan karam yang menghilangkan satu anak SMA beberapa tahun yang lalu. Menurut penuturan salah seorang penduduk desa, ketika itu terdapat satu rombongan siswa/i SMA yang hendak pelesir ke Pulau Bengkalis dan mereka menyeberang selat dari Bukit Batu. Adapun satu dari siswa/i ini melihat adanya perbedaan antara air muara sungai dan air laut, siswa itu pun mulai berteriak kepada teman-temannya tentang fenomena alam ini. Tanpa disadari ia pun mengeluarkan statement bahwa air itu seperti kue lapis yang memiliki warna yang berbeda. Orang-orang di sampan pun mulai takut hingga tak lama setelah itu sampan kayu yang membawa mereka menyeberangi selat terhenti di tengah laut dan karam. Tak lama setelah itu bala bantuan datang, namun naas bagi siswi yang mengatakan bahwa air seperti kue lapis tersebut, jenazahnya tidak pernah ditemukan hingga sekarang. Sedangkan penumpang lain termasuk teman-temannya selamat dalam musibah itu.
Meskipun menyimpan misteri yang cukup besar, namun daerah Bukit Batu memiliki dua daya tarik yang luar biasa. Pertama, wilayah ini menjadi pusat peninggalan kerajaan Melayu Riau, tidak jauh dari muara sungai terdapat makam Laksmana Raja Dilaut dan rumah panggungnya. Makam ini sering dikunjungi oleh orang-orang yang penasaran dengan kehebatan Datuk Laksmana dalam mengarungi bahtera di tengah laut. Tepat di atas makamnya terdapat satu kayu yang konon berasal dari serpihan tiang perahu lancang kuning (perahu asli khas Riau). Tidak jauh dari makam, terdapat rumah Datuk Laksmana yang di dalamnya tertinggal berbagai kenangan Datuk Laksmana seperti baju dan beberapa peralatan khas seorang pelaut.
Sekitar lima menit berjalan kaki dari makam dan rumah Datuk Laksmana, kita juga akan menemukan beberapa perempuan yang sedang menenun. Pada umumnya rumah mereka berbentuk rumah panggung yang lantainya cukup tinggi sehingga bagian bawah rumah dapat digunakan sebagai tempat menenun. Pemandangan wanita penenun di Bukit Batu dapat kita jumpai dengan mudah. Umumnya mereka menenun sambil bercerita bersama handai taulan yang ada. Mengobrol atau berbual sambil menghabiskan waktunya di rumah merupakan sebuah adat bagi masyarakat Melayu Riau. Wanita-wanita ini cenderung melakukan hal yang sama, mereka akan berkumpul setelah mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Biasanya mereka akan menghabiskan waktunya untuk menenun sambil bercerita dengan tetangga dan handai taulan yang ada hingga sore tiba. Tetak alat tenun juga tak kalah menimpali suara bualan mereka. Biasanya satu kain tenun selebar 3 x 2 meter dapat mereka hasilkan selama 3 hari. Harga kain tenun buatan tangan ini pun cukup terjangkau, yakni Rp 250.000,- per helainya. Sekali dalam setahun biasanya wanita-wanita penenun dari Bukit Batu diundang oleh pemerintah daerah untuk mengikuti pelatihan menenun dan memasarkan produk tenunannya. Seringkali mereka mendapatkan omset dari pameran yang juga dilaksanakan sekali dalam setahun di ibukota Provinsi itu.
Jika kita berkunjung ke Bukit Batu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menikmati liburan yang kita lakukan.
1.      Tinggallah di rumah warga.
Tinggal di rumah warga merupakan suatu hal yang sangat wajar kita lakukan karena di wilayah ini belum terdapat hotel atau penginapan. Biasanya di Bukit Batu, ada warga yang memiliki dua rumah atau lebih yang biasanya disewakan kepada pendatang yang ingin menginap. Akan lebih baik jika kita tinggal bersama tuan rumah karena pada umumnya warga Bukit Batu sangat ramah terhadap pendatang. Kemukakan maksud kita mengunjungi Bukit Batu dan tentu saja kita harus memberikan uang belanja kepada keluarga ini untuk biaya makan selama berada di sana. Dengan tinggal di rumah warga, kebutuhan makan kita akan tercukupi dan kita akan lebih mengenal budaya masyarakat Melayu secara lebih baik. Jika beruntung, di Bukit Batu kita akan menemukan warga yang akan menjadikan kita seperti keluarganya sendiri. Tentu saja ini bergantung pada sikap kita membawa diri.
2.      Usahakan turut aktif dalam setiap kegiatan warga.
Jika kita datang ke Bukit Batu hanya untuk bersenang-senang dan menghindari sosialisasi, sebaiknya urungkan saja niat itu. Turut aktif dalam setiap kegiatan warga merupakan salah satu kunci menemukan harta karun kebudayaan Melayu Riau. Jika kita turut aktif dalam setiap kegiatan warga, kita akan diajak mengikuti latihan marawis (musik tradisional Melayu Riau) di malam Selasa. Tidak hanya itu, kita akan mendapatkan undangan-undangan acara adat di kampung ini jika kita pandai bergaul dengan warga yang ada di sana. Tentu saja hal ini sangat menyenangkan. Bagi yang perempuan, kita biasanya akan diajarkan bagaimana cara menenun dan membuat kerupuk ikan khas Melayu. Ahh... Sungguh pengalaman yang teramat langka.
3.      Bertemanlah dengan masyarakat.
Tak kenal maka tak sayang. Agaknya pepatah itulah yang melingkupi kehidupan masyarakat Melayu di Bukit Batu. Jika kita berteman baik dengan masyarakat, kita akan meendapatkan banyak keuntungan seperti teman baru dalam mengeksplor kekayaan alam dan tempat-tempat wisata yang belum terjamah oleh turis-turis yang datang. Penduduk asli Bukit Batu juga tidak akan segan memberikan kita kelapa muda gratis, pinjaman motor gratis atau tumpangan sampan gratis ketika kita sudah berteman dengannya.
4.      Sewa motor.
Jika kita tidak mendapatkan pinjaman motor, kita dapat menyewa motor penduduk untuk berkeliling desa Bukit Batu. Tarif yang dikenakan juga tidak mahal, sekitar Rp 50.000/6 jam. Tentu saja kita dapat mengunjungi banyak kawasan budaya yang ada di desa ini dengan bebas.
5.      Sediakan power bank.
Bukit Batu merupakan daerah yang saat ini masih belum terjangkau oleh aliran listrik. Pada umumnya listrik dari genset masyarakat akan dihidupkan pukul 6 sore hingga 10 malam. Di atas jam 10 malam biasanya lampu listrik dan genset akan dimatikan. Pada saat itu penduduk mulai menggunakan lampu minyak atau petromaks untuk penerangan. Sensasi tempo dulu dan jauh dari peradaban modern akan sangat terasa di waktu-waktu seperti ini. Kita hanya akan mendengarkan bunyi jangkrik di malam yang sunyi. Tentu saja bagi kita yang tidak pernah mengalaminya, kondisi ini cukup mencekam. Namun tenang saja, hal ini adalah salah satu paket wisata tempo dulu yang ditawarkan desa Bukit Batu kepada para pengunjungnya. Oleh karena itu, bagi kita yang sangat bergantung dengan smartphone, power bank dapat menjadi satu-satunya penyelamat kebosanan ketika mata belum hendak akan tertidur.
6.      Siap sedia dengan kamera.
Perjalanan wisata tempo dulu dan budaya Melayu Riau tidak akan terekam jelas bagi kita tanpa adanya gambar abadi yang kita ciptakan. Oleh sebab itu, ketika berkunjung ke Bukit Batu, persiapkan kamera dan space yang cukup untuk menyimpan segala kenangan kita tentang daerah, budaya, alam dan kebiasaan masyarakat Melayu Riau ini.
Dengan beberapa tips dan gambaran tentang desa Bukit Batu di pedalaman Riau ini semoga para turis dan pelancong yang akan berkunjung dapat mempersiapkan bekal yang cukup ketika akan mengunjungi desa bertuah peninggalan Datuk Laksmana Raja Dilaut ini. Meskipun terpencil, desa ini sarat akan suasana alam serta budaya yang damai dan tenang di tengah hiruk pikuk perkotaan yang semakin hari semakin tidak terkendali ini.


--- ooo OOO ooo ---

Saturday, December 07, 2013

Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) IX di Malang

Tidak ada yang mustahil di dunia ini
Setiap kita dapat melakukan pekerjaan terberat dalam sehari
Setiap kita juga dapat melakukan hal yang sia-sia setiap hari

Pertama kali dalam postingan ini saya hendak mengucapkan ribuan terima kasih kepada orang-orang yang selalu percaya kepada saya bahwa kita memang bisa mencapai apa yang kita inginkan. Tidak peduli dari mana kita berasal dan bagaimana kita di masa lalu. Akan tetapi yang terpenting adalah apa yang kita lakukan saat ini dan di masa-masa yang akan datang. Terima kasih kepada semua orang yang tiada pernah meragukan kemampuan kita dan senantiasa memberikan semangat dan doa terbaiknya untuk keberhasilan kita. Terima kasih kepada The Best Supporter yang pernah saya miliki sepanjang sejarah kehidupan, SIPIL1STA. Terima kasih kepada teman-teman yang sudah memberikan beribu sokongan, bantuan dan doa yang menyusun tangga ke langit sehingga kita dapat memberikan yang terbaik di saat ini.

Malang, 28 November 2013
Pertama kali bagi saya menginjakkan kaki di kota ini. Kami (kontingen UI untuk KJI-KBGI 2013) bertolak dari Soekarno-Hatta kurang lebih pukul 12.10 dan setibanya di Bandara Abdul Rachman, kami disambut hujan gerimis. Rombongan kami dijemput tim LO dari Univ. Brawijaya yang sangat ramah dan senantiasa memberikan yang terbaik.
Saat itu saya dan rekan satu tim (Rahman) ditempatkan di EdOTEL dan kontingen lainnya berada di Griya UB. Malam harinya kami menghadiri Welcome Party yang sangat menawan. Suasana yang temaram di kampus UB ditemani Tanthowi yang menjadi artis dadakan dan menyanyikan lagu 'Malam Biru'-nya Sandy Sandhoro. Malam itu juga merupakan malam pertama tim TIDO bertemu dengan Manajer terbaiknya (Tina dan Mamen) dan serah terima jembatan juga terjadi malam itu.
Perjalanan hari ini tidak berakhir di sini. Sepulangnya ke EdOTEL, saya dan Rahman kembali bekerja mengencangkan senar dan menguncinya untuk dapat diuji dan didisplay keesokan harinya. Sebelum tidur, kami mendapat panggilan dari Eki (selaku ketua tim Riset) untuk melakukan unloading jembatan dari truk yang mengantarkan barang-barang. Otomatis, malam itu kami kembali lagi ke area kampus.

29 November 2013
Hari ini diawali dengan sarapan di hotel dan sedikit terlambat ke Technical Meeting di Gedung Rektorat UB. Berdasarkan hasil undian pun kami mendapat urutan presentasi ke-8, penimbangan ke-3 dan pengujian ke-8. Hari ini juga hari pertama kami bertemu dengan pembimbing tersayang Ibu Essy Arijoeni dan Ibu Kassiyah (salah satu dosen Fasilkom). Pertemuan hari ini berlanjut dengan makan siang di kantin UB dan pukul 13.30 kami kembali ke EdOTEL untuk menemani Rahman bersiap (memakai baju barunya). Pukul 14.00 WIB, kami kembali ke Samantha Krida untuk mengatur display jembatan busur. Terima kasih kepada Adia, Alfan, Bayu, Tina, Mamen, Sepi, Aza, dan semua orang yang telah membantu membuat display maket dan menyusunnya. Terima kasih juga kepada Mok yang sudah membuatkan 3D yang sangat bagus untuk Titian Sulalatus Salatin. Saya sangat suka 3D nya. Saat itu kami menyusun display hanya sampai pukul 16.00 WIB karena harus kembali ke gedung presentasi (samping rektorat UB) karena giliran kami akan segera datang. Presentasi sore itu menjadi presentasi paling aneh dan lucu yang saya alami. Terima kasih kepada Rahman yang sudah menjawab pertanyaan terkait struktur dengan baik. Maaf karena saya waktu itu tidak dapat membantu.
Seusai presentasi kami kembali ke Samantha Krida untuk melihat hasil display jembatan terakhir dan setelah itu pulang ke hotel untuk mandi. Sehabis magrib, kami kembali ke Samantha Krida untuk melihat persiapan tim KBGI dan tim Jembatan Kayu. Malam itu kami pulang sedikit lebih cepat dibanding malam sebelumnya.

30 November 2013
Hari ini adalah hari penimbangan dan pengujian jembatan. Sebelum pengujian kami sempat berlari-lari dari hotel hingga gedung SaKri karena terlambat. Untungnya kami sempat menghadiri momentum pembukaan dimana kontingen UI diperkenalkan di depan seluruh orang yang ada di gedung itu.
Pengujian dimulai dari undian pertama sedangkan kami mulai ditanya-tanya terkait jembatan busur kami oleh tim juri. Kami mulai bercerita tentang filosofi, keinginan, harapan dan setiap hal yang kami anggap menarik tentang jembatan ini.
Jembatan kami bernama 'Titian Sulalatus Salatin' yang artinya 'Jembatan Sejarah Melayu'. Jembatan ini menghubungkan antara Kota Pekanbaru dan Istana Siak yang awalnya terpisah oleh sungai terdalam di Indonesia. Bertolak dari kebutuhan infrastruktur yang akan mendukung pariwisata istana Siak tersebut maka kami merancang Titian Sulalatus Salatin sebagai sebuah pilihan. Latar belakang kami (saya dan Rahman) yang merupakan orang Melayu membuat kami memiliki kecintaan yang sama pada segala hal berbau Melayu. Meski saya tidak lahir di Riau dan Rahman masih memiliki darah Bugis, kami ingin mengangkat nama Melayu Riau di mata nasional dan berharap orang mengetahui bahwa Melayu tidak hanya identik dengan negara tetangga. Melayu juga merupakan satu suku yang ada di Riau. Melayu juga pernah mencipta sejarah di bumi lancang kuning.
Kembali ke pengujian jembatan, ketika itu jembatan kami memperoleh lendutan 0,91 mm dan berat jembatan+maket sebesar 4,5 kg.
Akhir hari ini ditutup dengan wisata kilat ke BNS (Batu Night Spectacular) yang merupakan 'Ancol'-nya Malang. Disana kami bermain 'Ayunan Terbang', 'Perang Laser', melihat orang-orang menaiki banteng lucu dan sempat bermain macam-macam. Malam itu kami kembali ke hotel pukul 22.30 WIB dengan sebelumnya melewati kampus UB dari ujung ke ujung.

1 Desember 2013
Hari itu adalah hari perakitan bangunan dan jembatan kayu yang diakhiri oleh penutupan acara dan pengumuman pemenang. Kami menjadi suporter dan mendukung Tim Bumi dan Tim Bhumi Naara Bayu untuk terus semangat dan memberikan yang terbaik untuk UI. Jembatan yang indah dan bangunan yang cantik pun akhirnya berhasil diselesaikan oleh mereka... :)
Terima kasih juga hari itu buat Agi, Adam dan Julian yang sudah memberikan kesempatan kepada kami untuk memberikan sedikit sentuhan bagi rumah kalian. Hahaha... Setidaknya saya dkk. merasakan bagaimana cara memaku dan menyapu rumah buatan kalian.
Malam itu pukul 20.00 WIB acara penutupan dimulai dengan berbagai pertunjukan seni dari mahasiswa UB. Saya suka paduan suaranya dan setiap pertunjukan yang ditampilkan. Hingga pengumuman pemenang terjadi, Tim Bumi pun berhasil menyabet juara II Lomba KBGI 2013 dan Tido Team berhasil menjadi Juara Kategori Implementasi Paling Sesuai dengan Rancangan Awal.

2 Desember 2013
Hari ini hari terakhir di Malang. Pagi-pagi kami sudah bersiap menuju Griya UB, bergabung dengan kontingen UI lainnya dan sebelum pulang menyempatkan diri berbelanja membeli oleh-oleh untuk teman-teman di Depok. Kami kembali ke Jakarta siang Minggu itu dan sampai di Depok malam hari sekitar pukul 19.30 WIB.

Semoga kesempatan itu bukan merupakan kesempatan terakhir saya mengunjungi Malang dan semoga nanti saya dapat kembali ke kota Apel tersebut. Ada banyak kenangan dan banyak cerita di Malang. Tidak semuanya dapat saya ceritakan meski postingan ini sudah terlalu panjang bagi anda. Biarlah kenangan berbunga di batas usia.
Terima kasih kepada setiap orang yang sudah menemani saya menjalani sedikit episode kehidupan ini dan semoga kita dapat bertemu nantinya di masa-masa cemerlang kehidupan kita.

Terima kasih yang sangat besar kepada Rahman Raeyani Kalele, Artina Sanadia dan Salman Hafiz yang telah menjadi tim terbaik untuk TIDO TEAM. Meski namanya 'Tido = Tidur', semoga kita tidak membuat nama Melayu tidur selamanya di Indonesia.

Foto 1. Yelna Yuristiary dan Rahman Raeyani Kalele bersama Titian Sulalatus Salatin

 Foto 2. Kontingen dari UI bersama semangat yang tetap ada seusai pengumuman juara ^_^


Foto 3. Kontingen Jembatan Busur dari berbagai universitas... Semoga kita bertemu lagi ^_^


Monday, September 30, 2013

J'ai deux amours

Lagu dalam Bahasa Perancis yang pertama kali dipelajari :)

On dit qu'au dela des mers
La-bas sous le ciel clair
Il existe une cite
Au sejour enchante 
Et sous les grands arbres noirs 
Chaque soir 
Vers elle s'en va tout mon espoir
J'ai deux amours 
Mon pays et Paris
Par eux toujours 
Mon c?ur est ravi 
Manhattan est belle 
Mais a quoi bon le nier 
Ce qui m'ensorcelle 
C'est Paris, c'est Paris tout entier
Le voir un jour 
C'est mon reve joli 
J'ai deux amours 
Mon pays et Paris
Manhattan est belle
 Mais a quoi bon le nier
Ce qui m'ensorcelle 
C'est Paris, c'est Paris tout entier
Le voir un jour 
C'est mon reve joli 
J'ai deux amours 
Mon pays et Paris

Saturday, September 28, 2013

SosAct Fakultas Ekonomi UI

Malam ini duduk di kamar kosan sendiri. Adia sedang pulang ke Jakarta dan aku baru saja kembali dari Bogor untuk ikut acara SosAct (Social Activity)-nya anak FE (Fakultas Ekonomi-red). Kemarin malam berangkat dari Bogor pukul 22.00 dan sampai tengah malam di desa Sadeng, Bogor. Malam ini sampai di kosan pukul 21.00 WIB. Letih rasanya, tetapi senantiasa berkesan. Disana udaranya sejuk, banyak pepohonan dan terasa nyaman meskipun cuaca panas. Di sana kami melaksanakan penyuluhan terkait air bersih dan cara filtrasi-nya.

Sunday, September 22, 2013

Uncertainty

Malam ini kembali iseng menulis tentang satu hal, satu kejadian, satu solusi dan satu pikiran.
Ya. Saya memang seorang yang saat ini mendalami tentang Project Management dan di dalam scope pelajaran tersebut ada namanya 'uncertainty' atau istilah bekennya adalah ketidakpastian. Dalam sebuah proyek, ketidakpastian berbanding terbalik dengan jumlah resources yang dikeluarkan dan berbanding lurus dengan risiko.
Bagi yang bukan anak teknik, matematika, statistik atau beberapa bidang kuliah yang njelimet itu, saya akan menerangkan teori 'berbanding lurus', 'terbalik', 'tergulung-gulung' atau apalah itu namanya. Hahaha... *lupakan yang memang buat kita semakin susah.
Oya, sekedar tahu saja kalau malam ini saya menulis postingan ini pukul 02.00 dinihari sambil mendengarkan lagu-lagu dari Mbak Rossa :)

Nah, kembali ke masalah 'uncertainty' itu. Sepertinya setiap project manajer tidak suka dengan hal-hal yang tidak pasti. Jadi, di dalam suatu project, ketidakpastian itu berbanding terbalik dengan jumlah resources yang keluarkan maksudnya adalah semakin tidak pasti suatu project, maka semakin sedikit sumber daya yang akan dikerahkan. Namun, semakin tidak pasti sebuah project maka risikonya semakin besar. Risiko disini lebih kepada risiko kegagalan project tersebut ya :)

Uncertainty dalam siklus project biasanya terjadi di awal fase karena saat itu setiap orang ingin pendapatnya di dengar. Ingin merasa dialah yang paling hebat, kuat dan semangat dalam project itu. Nah, disinilah gunanya seorang konsultan, apalagi kalau bukan sebagai pemberi solusi, tempat berkonsultasi dan terkadang menjadi ibu dari owner project tersebut. Namun ada juga beberapa pemilik project yang berusaha bertindak sebagai anak (yang segalanya ingin ini, ingin itu banyak sekali) #tapi sayangnya di masa kini belum ada kantong ajaib.

Oke. Jadi dalam project manapun, keadaan uncertainty itu pasti selalu ada..

Thursday, December 27, 2012

MAGANG 1

Hari ini adalah hari kedua bekerja di Perusahaan Konsultan Almatra di Batam. Sudah dua hari sudah memiliki teman baru di tempat magang. Berawal dari tanggal 26 Desember kemarin saya datang ke kantor. Ternyata bekerja di perusahaan konsultan adalah sebuah keajaiban yang saya alami karena saya sempat tercengang-cengang dimana saya adalah wanita tercantik di sana, selain Mbak Retno yang ada di bagian administrasi. Wekwekwek...
Pertama datang saya disambut oleh Pak Supri sebagai pemilik dari perusahaan itu. Beliau adalah salah seorang alumni Universitas Diponegoro. Perusahaan ini sudah ada sejak tahun 2005 dimana Bapak Supri ini memiliki orang kepercayaannya yaitu Bapak Tarto. Nah, pertama datang saya ditempatkan di lantai 2 yaitu tempat basecamp nya anak civil yang merencanakan suatu proyek. Perlu diketahui bahwa di perusahaan ini ada beberapa divisi yaitu civil, arsitek dan administrasi.
Teman saya yang pertama kali di kantor ini yaitu Bang Riko dan abang2 yang sampai sekarang saya masih belum dapat namanya. Ada juga Pak Khairul, Pak Heru, Pak Pejo dan lain-lain. Pokoknya banyak sekali teman-teman yang membantu saya memahami semua pekerjaan yang ada di kantor ini. Nah, sudah dulu ya,, saya mau makan malam sebentar duluuu.. :)

Sunday, December 16, 2012

INSPIRASI AKHIR TAHUN


Pagi ini saya harus menghadiri acara Leadership Training suatu program beasiswa yang tengah saya ikuti. Kegiatan ini saya pikir akan menjemukan seperti seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan sebelumnya. Saya berpikir hanya ada pembicara, pendengar dan suara-suara yang membuat kita mengantuk tetapi harus duduk di kursi dengan ruangan Pusgiwa yang panas ini (tanpa AC tanpa kipas angin).
Well… Pembicara pertama yang datang adalah seorang Bapak-Bapak yang tidak terlalu saya kenali. Hanya saja dari caranya berbicara dan menceritakan pengalamannya sepertinya Bapak ini adalah seorang yang penting di kalangannya. Waktunya ia habiskan dengan sistem manajemen yang baik sehingga dalam kesempatan ini Bapak tersebut mengisi obrolan seputar Management Time yang baik. Hari ini saya datang terlambat dengan meninggalkan Handbook yang harus saya bawa untuk ditandatangani sebagai bukti saya menghadiri acara ini. Memang manajemen waktu saya tidak baik. Di umur yang sudah kepala dua ini saya masih saja terlambat kesana kemari dan harus kehilangan banyak kesempatan yang lewat di depan saya.
Bapak ini mengajarkan kepada kami tentang bagaimana me-manage waktu dengan baik. Bagaimana menjadi pemimpin yang baik dengan menciptakan rasa win-win terhadap bawahan dan bagaimana menolak seseorang dengan cara yang halus (penolakan umum, red). Di dalam kelas ini saya diajarkan banyak hal dan banyak ilmu untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan bijak. Satu hal yang teramat sangat membekas dari Bapak ini adalah, jangan pernah menganggap waktu akan berbalik dan jadilah bermanfaat untuk setiap orang. Bapak ini juga mengingatkan kepada saya untuk tetap menulis. Terima kasih Pak J (maaf saya tidak bisa mengingat nama Bapak).
Sesi yang kedua dan ketiga diisi oleh mas-mas yang berasal dari salah satu divisi marketing di suatu perusahaan. Untuk nama pembicara yang ini saya juga telah lupa namanya. Tetapi, saya mengingat dengan jelas apa yang disampaikan pembicara kedua ini. Beliau memberi pengajaran tentang bagaimana cara marketing dengan baik dan segala macamnya. Sepertinya mas-mas ini sangat berambisi untuk menjadikan adik-adik alumni beasiswa ini sebagai seorang entrepreneur. Kemudian, untuk pembicara yang ketiga, inilah pembicara favorit saya pada kesempatan ini. Ialah Mas Sutarto (tetapi mungkin kalau beliau menjadi dosen Fisdas saya aka nada panggilan Pak untuk beliau). Mas Sutarto memberikan banyak inspirasi dari pengalaman hidupnya. Semuanya disampaikan dengan cara yang humoris, sedikit sedih, sedikit senang dan terkadang cenderung konyol. Tetapi itulah dia, bukan jenius namanya kalau tidak konyol (ini pepatah dari saya). Saking jeniusnya Mas Sutarto ini sukses membius kami dan memberikan semangkuk kepercayaan diri dan penghargaan yang lebih untuk masing-masing kami. Yang saya ingat juga dari Mas Sutarto ini adalah nama band yang ia buat sendiri ‘Eyang Kakunk’. Semoga suatu saat nanti band-nya terkenal. Aamiin… :)
Ya… Sepertinya sampai disini dulu cerita saya di Minggu magrib ini. Besok pagi saya ada ujian Mekanika Tanah 2 dan Manajemen Konstruksi. Doakan saya agar dapat mencapai 100 impian saya yang sudah saya buat dan temple di dinding kamar. Oya, jangan lupa nantikan juga publishing house yang sedang saya bangun saat ini. Semoga di semester depan sudah beroperasi. :)
Terima kasih Goodwill…

@kamar kos Wisma Enelis
18:59 WIB

Friday, October 05, 2012

TUBES MANKON

@ NETIC FTUI

Sepertinya ruangan ini adalah ruangan paling pewe buat ngerjain tugas. Nah, malam ini kami (sebenarnya cuma berdua, ditambah 1 orang tambahan yaitu Albert). Aku dan Ridwan lagi diskusi buat tugas besar mankon di NETIC. Keramaian ini terjadi karena 3 dari teman kami berhalangan hadir karena 2 diantaranya sakit dan 1 lagi harus menunggu ayahanda tercinta di rumah.

Ternyata untuk menyusun suatu Rancangan Anggaran Biaya itu sangat teramat sulit sehingga 2 jam kami disini hanya menghasilkan satu file terkait pembagian tugas. Nah, sekarang saya, Ridwan dan ditemani Albert mau ngelanjutin Mankon dulu. Oya, tidak lupa malam ini Terima Kasih sangat sangat buat MR. Albert yang sudah banyak membantu menkonfigurasi proxy laptop. Hahaha....
Ternyata Mr. Albert orangnya canggih cuy...

Salut... salut...
:P

Monday, October 01, 2012

ALAY DI MALAM HARI

@Net IC FTUI

Malam ini lagi ngerjain tubes (tugas besar) AMDAL dengan Titis, Dayat, Sanda dan Kak Reva. Kerja kelompok yang penuh kegiatan alay sebenarnya. Hahaha,, :p
Semakin malam semakin stress karena udah ngantuk kali ya.

Sunday, September 09, 2012

KITA DAN MEREKA


Perbincangan malam ini dengan salah seorang teman baikku yang sekarang tengah melanjutkan studi di Jerman ternyata banyak memberikan pengajaran bagiku dan mungkin saja bagi bangsa ini. Ya, Jerman yang terkenal dengan riset-riset mutakhirnya dan segala jenis penemuan yang mampu mengguncangkan dunia telah membuat Negara ini jauh lebih bersinar di mata dunia. Tapi, sebenarnya ada satu hal yang harus kita ketahui sebagai bangsa Indonesia dalam menyikapi hal ini. Hmm… Apalagi kalau bukan system dan kebiasaan masyarakatnya.
            Tahukah engkau wahai para pembaca catatan ini, ternyata Negara Jerman itu memiliki satu peraturan bagi masyarakatnya yang ingin mendirikan suatu perusahaan atau pabrik untuk menyediakan sekian persen dananya untuk penelitian yang terkait dengan usaha mereka dan satu penelitian khusus yang sama sekali tidak berhubungan langsung dengan jenis usaha yang sedang mereka dirikan. Hal inilah yang membuat Jerman semakin hebat dalam mengembangkan teknologi-teknologinya. Hal mengejutkan yang patut kita ketahui bahwa saat ini di Jerman tengah di produksi tangan buatan (lupa namanya), yang mana tangan ini berfungsi hampir sama dengan tangan manusia pada umumnya. Hanya saja tangan buatan ini berisikan berbagai chip dan program sehingga kita dapat mengendalikan tangan buatan ini hanya dengan berpikir. Ya, hampir sama dengan tangan ciptaan Tuhan bukan? Hanya saja, mungkin masih ada hal-hal yang belum mampu dilakukannya karena pada asasnya tangan ciptaan Tuhan adalah tangan terbaik yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Selain itu Jerman juga telah mengembangkan prajurit perang buatan, yang mana jasad-jasad prajurit yang telah meninggal dikosongkan isinya (seperti darah dan lain-lain), kemudian jasad ini diisi dengan mesin-mesin dan diprogram seperti manusia sungguhan yang dapat berperang. Saat ini Jerman tengah mengembangkan penemuan itu. Oya, dalam penemuan itu juga setiap jantung, paru-paru dan otak manusia sebelumnya tidak dihilangkan dari jasadnya. Akan tetapi ketiga hal tersebut menjadi komponen penting dalam pencapaian hasil pembuatan robot ini.
            Mungkin bukan hal yang mengejutkan lagi bagi Jerman untuk menciptakan computer, handphone atau gadget lainnya yang mana pengoperasian alat-alat ini tidak berdasarkan  sentuhan fisik lagi. Saat ini computer, handphone dan berbagai gadget masa depan juga telah banyak digunakan masyarakat di belahan bumi Eropa dalam menjalankan segala aktifitasnya. Biasanya sensor pendeteksi perintah yang diberikan si pengguna adalah berupa gesture tubuh atau suara. Malahan di Jerman saat ini sudah banyak helihopter mainan dengan 4 baling-baling yang mampu dioperasikan hanya dengan mengangkat tangan dan melambaikannya ke kanan ataupun ke kiri. Sungguh kemajuan teknologi yang sangat memukau tentunya.
            Namun begitulah sekelumit cerita tentang Jerman terkait dengan teknologinya. Menurut cerita temanku, Jerman sangat menjunjung tinggi penemuan dan segala jenis riset yang dilakukan. Pemerintah Jerman sendiri ternyata memangkas sebagian besar pajak masyarakatnya untuk membiayai riset yang dilakukan oleh sebagian orang. Untuk kita ketahui bahwa di Jerman ini sebenarnya riset ataupun penelitian tidak hanya dilakukan oleh kalangan akademisi saja. Akan tetapi setiap orang dihimbau untuk melakukan riset. Seperti perusahaan Siemens yang berada di Jerman saja, mereka diwajibkan memiliki laboratorium sendiri untuk riset yang terkait dengan teknologi dan satu lagi laboratorium bebas atau dana bebas yang nantinya digunakan untuk membiayai riset yang tidak memiliki hubungan secara langsung dengan bidang usaha yang tengah ditekuninya. Alhasil, Siemens saat ini telah menciptakan sebuah kapal selam tercanggih yang tidak mampu terdeteksi keberadaanya.
            Sekelumit kehidupan tentang Jerman juga rasanya sudah kualami seiring perbincanganku dengan temanku tadi. Di Jerman segala proses sangat dijunjung tinggi. Bukan hanya pencapaian akhir yang dijadikan target utama untuk menilai seseorang. Di Jerman setiap orang memiliki jati diri yang begitu nyata. Mereka tidak peduli dengan apa kata mereka. Mereka berbuat dan berusaha dengan apa yang mereka bisa. Menurut penuturan salah seorang siswa Indonesia yang kuliah di Jerman, pernah suatu ketika ia mendatangan dosen pembimbing untuk meminta nasihat. Beginilah kira-kira potongan percakapan mereka berdua :
Siswa             : Bu, saya kecewa karena tidak bisa seperti dia. Dia begitu pintar dan memiliki nilai yang sangat bagus. Saya kecewa dengan diri saya sendiri.
Guru               : Kenapa kamu ingin jadi seperti dia?
Siswa             : Dia pintar dan peringkatnya bagus di kelas.
Guru               : Lalu kamu ingin menjadi seperti dia?
Siswa             : Iya. Saya ingin pintar juga.
Guru               : Kalau begitu, kamu pulang saja ke Indonesia.
Siswa terdiam…
Guru               : Setiap orang memiliki kapasitas otak yang sama, hanya saja mereka berbeda dalam mengolah kemampuan berpikirnya. Namun kamu dapat memaksimalkan kemampuan yang kamu miliki. Tinggalkan yang menurutmu sulit dan tingkatkan terus yang kau bisa. Hanya saja, jika kau masih belum puas dengan apa yang kau dapat, jangan berkecil hati. Belum terlambat untuk berubah. Mulailah dari sekarang untuk menghargai dirimu dan kemampuan kecil yang sebenarnya dapat menjadi kemampuan luar biasa jika kau mampu memaksimalkannya.
            Dari percakapan di atas mungkin kita hanya menangkap  beberapa poin penting yang dapat terlihat secara kasat mata. Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa inti dari percakapan ini adalah percakapan terakhir dari sang guru kepada muridnya. Hanya saja, sebenarnya hal kecil yang perlu kita pahami ada pada kalimat ‘Kalau begitu, kamu pulang saja ke Indonesia’. Sebenarnya perkataan itu memiliki begitu banyak pelajaran bagi kita sebagai masyarakat Indonesia. Maksud si guru berkata demikian adalah karena sebagian besar mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Jerman sering mengeluhkan hal-hal seperti itu. Mereka kurang puas dengan nilai mereka. Ya… NILAI. Nilai merupakan hal yang sangat fatal di Indonesia, tapi tidak untuk di Jerman. Di Indonesia segala jenis wahana pendidikan menawarkan segala sesuatunya diukur dengan nilai. Sedangkan di Jerman segala-galanya diukur dengan proses dan grafik perkembangan siswa/i-nya. Hal ini juga yang membuat pencapaian Indonesia akan sumber daya manusia-nya masih tergolong belum berkembang jika dibandingkan dengan Jerman. Begitu juga jika kita dihadapkan dengan kedisiplinan orang Jerman yang tepat waktu, sebenarnya ada dua aspek penting yang harus diperhatikan mengenai hal tersebut, yakni system dan kebiasaan. Sistem yang ada di Indonesia belum memadai untuk membuat seseorang senantiasa dating tepat waktu di suatu pertemuan. Masih banyak factor-faktor yang mengganggu seperti kondisi angkutan, macet, kecelakaan, dsb. Berbeda dengan Jerman yang segalanya sudah ditata sedemikian rupa sehingga tak ada kesalahan dikarenakan system. Selain itu kebiasaan juga merupakan suatu turunan yang sulit dihilangkan namun belum terlambat untuk meninggalkan kebiasaan yang buruk tersebut.
            Jerman sejak dahulu sudah terbiasa teliti, maka hal inilah yang membuat teknologinya canggih sedemikian rupa. Jadi, menurut cerita temanku yang kini tengah menapaki jalur kehidupannya di Jerman, pengontrolan orang Jerman terhadap suatu pekerjaan itu sangat teliti. Saat ia bekerja di salah satu proyek pembangunan saja, perbedaan beberapa gram pasir, semen atau air yang digunakannya diperiksa ketelitiannya sedemikian rupa, sehingga masyarakat kita mungkin mengganggap hal tersebut sebagai hal yang dinamakan ‘lebay’. Akan tetapi, hal inilah yang membuat bangunan di Jerman lebih kuat dan kokoh. Ketelitian dalam perhitungan, rancangan, dan pelaksanaan di lapangan yang sangat tinggi sehingga mempengaruhi hasil akhir yang didapatkan oleh sang owner dari proyek tersebut. Selain itu, masyarakat Jerman sedari kecil sudah diajarkan untuk total dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Ya, etos kerja sangat dijunjung tinggi disini sehingga setiap tindakan yang dilakukan masyarakatnya berlandaskan totalitas yang ia miliki. Kebiasaan membayar pajak juga merupakan hal yang sangat menarik bagiku saat mendengarkan bahwa setiap masyarakat Jerman itu dijamin hidupnya oleh pemerintah. Jadi, di Jerman setiap orang sangat menyadari betul kewajibannya untuk membayar pajak sehingga masyarakatnya yang pengangguran sekalipun masih mendapat tunjangan dari pemerintah.
            Kemudian, hal menarik terakhir yang saya tangkap dari Jerman ini adalah mengenai koran lokalnya yang isinya sebagian besar mengenai isu-isu hangat tentang riset atau penemuan baru. Hal ini tentu sangat berbeda dengan koran lokal Indonesia yang sebagian besar isinya pasti mengenai isu-isu politik dan berbagai kasus-kasus miring yang dilakukan pejabat terkait. Sungguh hal yang sangat ironis bukan?
            Nah, berkaca dari Jerman sesungguhnya kita masih belum  terlambat untuk berubah dan memaksimalkan potensi yang kita maupun Negara kita miliki. Tak perlu menjadi Negara industri jika kita mampu lebih maksimal dengan pertanian dan perikanan. Tak perlu menjadi Negara yang terkenal dengan nuklirnya jika ternyata energi panas bumi di Indonesia cukup besar untuk melaksanakan segala hal yang kita butuhkan. Satu hal yang pasti, mulai sekarang marilah kita merubah kebiasaan buruk yang kita miliki agar nantinya jika sistem Negara kita sudah berubah ke arah yang lebih baik, kita akan sejalan melaksanakan segalanya dengan maksimal.

Yelna Yuristiary
Depok, 28 Juni 2011
03:34 a.m
Thanks to Ahmad Wahid Nurhani