Batu hamparan yang pertama kali kulihat
Kutulis sajak untuk memanggil jiwamu
Jiwa yang pernah terluka oleh sebuah pengkhianatan
Jiwa yang pernah teriris oleh pisau kemunafikan
Kau sosok yang kini kujaga
Kulindungi dari segala cerca
Kupandangi dan kuagungkan bersama segala rencana
Wahai kau sosok yang terkadang diam membisu
Aku tak tahu dimana ku harus letakkan pesonaku
Pada alamkah, pada tubuhkan, pada perilakukah
Pada batinkah, pada eksistensikah atau pada segalanya yang buat aku sempurna?
Kau sosok yang kini kudamba
Aku tak mampu wujudkan masa lalumu yang hilang
Aku tak dapat menjadi dia yang telah injak harga dirimu
Aku tak mampu rangkul kau dengan hati yang masih tertinggal
Aku hanya dapat menjadi aku
Bukan dia ataupun mereka
Aku hanya mampu seperti ini
Seorang wanita penulis sajak hati
Oleh : Yelna Yuristiary
Mahasiswi jurusan Teknik Sipil UI
No comments:
Post a Comment