Noktah-noktah kecil membisu
Mengambil sajak dari kalbu
Noktah-noktah kecil terserak
Menghampiri segala penjuru raga yang meretak
Noktah-noktah kecil menangis
Bersama nelangsa di buki-bukit belibis
Aku tenggelam bersama rumput padang yang berkijaban
Melangkah tertatih di tengah hamparan ombak gelisah
Melayang bersama lingkaran setan
Tertumbuk pecah terkurung terpaan badai kebisingan kota-kota
Aku di sini kembali bersama angin dan ranting-ranting yang runtuh
Menapak langit dengan sejuta helaan nafas yang ambigu
Seakan tertekan dan tergilas pahitnya pasca zaman batu
Amboi kawanku...
Baiknya saja aku tinggal di rumah dan gubuk itu
Tak kurasa kejamnya kota dewa-dewa pembunuh
Andai saja aku kini bersama ibu
Akan kuikat raganya dan ragaku agar kami tetap menyatu
Walaupun noktah itu beku
Walaupun sajak-sajakku runtuh
Aku ingin tetap bersama ibu...
Oleh : Yelna Yuristiary
Mahasiswi jurusan Teknik Sipil UI
Yelna's Hope
This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.
Wednesday, December 22, 2010
NOKTAH-NOKTAH KECIL PELARUT SAJAK
Labels:
SASTRA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer
-
Kenapa aku suka Lagu Melayu? Karena di dalamnya terdapat makna kiasan/konotasi dari sebuah kata. Selain itu di dalam lirik lagu juga biasa...
-
Dalam perkembangannya, Kota Jakarta tidak hanya menjadi simbol sebagai ibukota negara. Kota Jakarta memiliki fungsi dan peran yang leb...
-
Project and routine work has a different. In a project, all stakeholders and resources will work to achieve a goal in certain time limits ...
-
Sistem kontrak ini disusun oleh institusi para arsitek di Singapura (SIA) dimana nama kontrak dikenal dengan nama SIA 80 CONTRACT. Kont...
No comments:
Post a Comment