Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Saturday, February 26, 2011

ALMANAK KARUBAKI YANG RUNTUH

Oleh : Yelna Yuristiary

Kepakan elang tak lagi terdengar di kejauhan rimba yang kupandang
Gelang kaki Karubaki juga tak kau bisikkan kembali bersama desauan angin senja yang enggan datang
Alam pun tengah murka menanti kata syukur dari kita yang terpandang
Aku masih berdiri dan menanti
Sajak-sajak patah yang semula akan kurangkai kembali
Bersama tiupan sepoi angin Kipas Salorangeng
Dari negeri bertuah teruntuk jiwa yang berang
Kali ini almanak yang dibangun Karubaki runtuh
Pesona dan kesempurnaanya juga merapuh
Tertembus kecurangan dunia yang semakin memburu
Hmm…
Apa gunanya kita murka jika Sang Kuasa terlebih murka?
Apa gunanya kita mengeluh jika seandainya masih banyak yang berhak untuk itu?
Apa gunanya kita berduka jika setitik tegurannya tak sebanding dengan luka untuk Dia?
Sungguh manusia negeriku masih begini
Masih menanti dan terus merugi
Bersama kepakan sayap elang yang seakan koyak
Bersama reinkarnasi cakrawala yang tak pernah bersorak
Bersama malam-malam yang terbuang dan retak
Negeriku masih seperti ini dan begini
Ini juga negeri si Kipas Salorangeng, Pawan si Asoka dan Karubaki
Ini negeri kami, Ibu Pertiwi
Pagi di saat angin hanya berasal dari Salorangeng yang rongsok
Siang ketika hanya gemerincing gelang kaki Karubaki yang terseok
Melantunkan senandung patah yang retak bersama ujian dan teguran
Menyampaikan pesan-pesan dengan sejuta peringatan
Aku kembali sambut negeriku dengan bangsa
Ini Indonesiaku teman
Ada garuda dan banyak rakyat tercipta untuknya
Aku kembali dengan senyum bangga
Ini tanah airku kawan
Di dalamnya masih terdapat pengorbanan dan kesetiaan
Akhir pertemuan mereka kembali bertanya dan kembali kujelaskan
Ini Indonesiaku sobat, aku bangga bersamanya dimanapun dan sampai kapanpun

No comments:

Post a Comment

Entri Populer