Jika kau baca tulisan ini mungkin rasa itu tak lagi sama
Jika kau baca tulisan ini mungkin cinta itu tak lagi ada
Jika kau baca tulisan ini mungkin kulitku telah keriput dan termakan usia
Jika kau baca tulisan ini mungkin tulangku rapuh digerogoti bakteri-bakteri di dalam tanah
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku tak lagi berdiri dan menunggumu seperti dulu
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku tak lagi sedang menulis sajak untukmu
Jika kau baca tulisan ini mungkin mataku telah terpejam dan tak mampu melihat dunia
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku telah menderita amnesia
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku telah lupa pada dunia
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku sudah pergi dalam rasa yang hampa
Jika kau baca tulisan ini mungkin tak lagi mampu aku berkata-kata
Jika kau baca tulisan ini pasti aku sudah marah
Kampar, 4 Agustus 2012 di kursi santai rumahku
Saturday, August 04, 2012
JIKA KAU BACA TULISAN INI
Labels:
SASTRA
PAPER PERTAMA
Sabtu, 4 Agustus 2012
@ruang santai rumahku
Duduk di sofa reyot sambil searching beberapa informasi Call for Paper, kali ini aku tengah bersemangat untuk kembali menulis. Paper pertama yang saat ini tengah kurancang adalah sebuah tulisan yang bernuansa budaya dan modern. Semoga saja paper ini nantinya dapat menjadi paper pertamaku yang tembus di jurnal.
@ruang santai rumahku
Duduk di sofa reyot sambil searching beberapa informasi Call for Paper, kali ini aku tengah bersemangat untuk kembali menulis. Paper pertama yang saat ini tengah kurancang adalah sebuah tulisan yang bernuansa budaya dan modern. Semoga saja paper ini nantinya dapat menjadi paper pertamaku yang tembus di jurnal.
Labels:
PENGALAMAN
Friday, August 03, 2012
PEMBENARAN SEBUAH TINTA SUCI
Kutimbang batas sepi di tengah perjalanan hati
Kubuka cakrawala merah sambil kulukiskan pelipur lara
Di tanah yang kini subur,
Anggrek-anggrek tak pernah mati dan terkubur
Alunan musik Zapin pun senantiasa bersenandung
Melantunkan sejuta harmoni-harmoni keceriaan
Alam yang kukenal tengah riang
Tak ada gelak menakutkan di dalam dirinya
Tak ada sesal, tak ada resah
Alunan Zapin kembali mengiring di tengah kata ceria
Di sini, di kamar ini
Lampion warna warni tengah semarak
Menyuarakan jeritan-jeritan suka
Penuh hura-hura
Penuh sukacita
Berdengung dentaman riangnya hingga malam jauh ke tengah
Mungkin kertas ini dapat jadi saksi
Pembenaran sebuah rahasia
Mungkin tinta ini jadi bukti
Akan adanya sebuah kedalaman hati
Kubuka cakrawala merah sambil kulukiskan pelipur lara
Di tanah yang kini subur,
Anggrek-anggrek tak pernah mati dan terkubur
Alunan musik Zapin pun senantiasa bersenandung
Melantunkan sejuta harmoni-harmoni keceriaan
Alam yang kukenal tengah riang
Tak ada gelak menakutkan di dalam dirinya
Tak ada sesal, tak ada resah
Alunan Zapin kembali mengiring di tengah kata ceria
Di sini, di kamar ini
Lampion warna warni tengah semarak
Menyuarakan jeritan-jeritan suka
Penuh hura-hura
Penuh sukacita
Berdengung dentaman riangnya hingga malam jauh ke tengah
Mungkin kertas ini dapat jadi saksi
Pembenaran sebuah rahasia
Mungkin tinta ini jadi bukti
Akan adanya sebuah kedalaman hati
Labels:
SASTRA
Subscribe to:
Comments (Atom)