Kebutuhan suplai air di kawasan
perkotaan yang semakin hari semakin meningkat merupakan masalah yang timbul
pada kota berkembang saat ini. Padatnya kawasan yang tertutupi oleh perkerasan
menimbulkan tingginya volume limpasan hujan sehingga hal ini memperbesar
potensi banjir suatu kawasan. Penggunaan air di bangunan tinggi perkantoran
juga terbilang cukup besar. Kebutuhan cuci, tanaman dan kebutuhan air domestik
menjadikan suplai air di bangunan tinggi perkantoran perlu diperhatikan.
Kombinasi antara konsep rainwater harvesting dan pengolahan air limbah bekas
cuci merupakan terobosan unik yang dapat diterapkan pada bangunan perkantoran
padat penduduk. Kebutuhan cuci, pengairan taman dan flushing di sebuah kantor dapat diminimalisir dengan pemanfaatan
sistem RW3 (Rainwater Harvesting and
Water Waste) ini. Pemanfaatan air hujan dengan metode filtrasi sederhana
dan netralisasi air limbah bekas cuci dengan metode karbon aktif mampu
mereduksi jumlah penggunaan air tanah dan air PAM. Dalam penelitian ini
diketahui bahwa pemanfaatan air hujan dialokasikan untuk kebutuhan cuci dan safety fire pada bangunan. Sedangkan air
hasil netralisasi air limbah bekas cuci dapat dimanfaatkan untuk flushing dan
menyiram tanaman atau pengairan taman sebuah gedung.
Kata kunci : Rainwater harvesting, Air limbah bekas cuci, Filtrasi, Reduksi
Limpasan
No comments:
Post a Comment