Sastra itu menjebak dalam hati dan pikiran, serta merta membawanya bersama keinginan dari inspirasi itu dan menyulitkannya dalam jalan yang tidak dikenalinya... Sampai akhirnya obsesinya pun berhenti dan terkadang ia kembali atau hanya terjebak pada jalan yang sudah terlewati.
Terkadang sastra membawa bahagia bersama inspirasi yang sejalan dengan hati dan pikir-pikir nurani, namun tak jarang membentang suatu akar kesukaran yang berasal dari logika dari inspirasi. Tak mudah bagi sastra untuk mendalami suatu hal yang bukan dirinya apalagi menjadi cerah pada pilihan yang berasal dari inspirasi. Namun sastra adalah sebuah keceriaan yang senantiasa mendapatkan jalan dengan caranya sendiri, banyak pemahaman tanpa pernah adanya sebuah kejelasan. Berbahagia bersama pilihan yang bukan dirinya dan menjadi kenangan ketika semuanya hendak berakhir.
Sastra saat ini terjebak dalam lingkar keinginan yang sangat-sangat logis. Tapi ia cerah di dalamnya. Menemukan simpangan baru dan mengikuti inspirasi lainnya. Membentuk jiwa dan semangat walaupun baginya itu terlalu berat. Sastra itu tidak goyah meski inspirasi pembawa ke jalan itu telah berlalu dan mendapati bahan observasi baru. Sastra memang senang untuk terjebak dalam inspirasi karena menurutnya segalanya akan menjadi mudah bersama waktu yang akan menjawab. Baginya hidup adalah pembelajaran yang tulus, berawal dari obsesi dan inspirasi yang muncul ke permukaan. Membawanya ke jalan yang belum ia lalui, tersesat dan kembali menemukan inspirasi bersama jalan baru yang lebih menyenangkan. Karena begitulah sastra. Bebas...
Terkadang sastra membawa bahagia bersama inspirasi yang sejalan dengan hati dan pikir-pikir nurani, namun tak jarang membentang suatu akar kesukaran yang berasal dari logika dari inspirasi. Tak mudah bagi sastra untuk mendalami suatu hal yang bukan dirinya apalagi menjadi cerah pada pilihan yang berasal dari inspirasi. Namun sastra adalah sebuah keceriaan yang senantiasa mendapatkan jalan dengan caranya sendiri, banyak pemahaman tanpa pernah adanya sebuah kejelasan. Berbahagia bersama pilihan yang bukan dirinya dan menjadi kenangan ketika semuanya hendak berakhir.
Sastra saat ini terjebak dalam lingkar keinginan yang sangat-sangat logis. Tapi ia cerah di dalamnya. Menemukan simpangan baru dan mengikuti inspirasi lainnya. Membentuk jiwa dan semangat walaupun baginya itu terlalu berat. Sastra itu tidak goyah meski inspirasi pembawa ke jalan itu telah berlalu dan mendapati bahan observasi baru. Sastra memang senang untuk terjebak dalam inspirasi karena menurutnya segalanya akan menjadi mudah bersama waktu yang akan menjawab. Baginya hidup adalah pembelajaran yang tulus, berawal dari obsesi dan inspirasi yang muncul ke permukaan. Membawanya ke jalan yang belum ia lalui, tersesat dan kembali menemukan inspirasi bersama jalan baru yang lebih menyenangkan. Karena begitulah sastra. Bebas...
No comments:
Post a Comment