Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Friday, May 17, 2013

The Great Mobilization



Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan populasi manusia, terjadi pula perubahan-perubahan ekonomi dan kebutuhan akan listrik dan energi di berbagai daerah. Perlu adanya kesadaran berbagai pihak untuk terus bergiat dalam pelestarian lingkungan dan efektifitas penggunaan energi tanpa perlu adanya suatu perjanjian yang mengikat. Salah satu negara yang telah melakukan suatu terobosan dalam hal penerapan energi terbarukan listrik adalah Selandia Baru yang akan meningkatkan output listrik mereka sebanyak 70% dimana 90% diantaranya akan dihasilkan dari air dan panas bumi (rencana hingga tahun 2025). Selain meningkatkan efisiensi energi terbarukan, negara ini juga akan mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor dan memperluas hutan.
Percepatan perubahan lingkungan menjadikan berbagai hal yang awalnya tidak mungkin terjadi secara cepat. Mencairnya gletser di Himalaya, kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim yang signifikan menjadikan penting untuk diadakannya suatu perubahan besar untuk mereduksi percepatan perubahan lingkungan. Salah satu kunci untuk menstimulasi pergerakan perubahan lingkungan adalah dengan menerapkan pajak dalam hal perlindungan lingkungan. Seperti contoh sebuah perusahaan kertas wajib mengeluarkan sejumlah dana yang akan dijadikan sumber untuk program CSR dan perbaikan perlindungan lingkungan. Saat ini negara-negara di dunia telah melakukan suatu upaya untuk mereduksi emisi karbonnya. Perusahaan-perusahaan wajib membayar sejumlah dana yang setara dengan emisi karbon yang ia hasilkan di sebuah negara. Selain itu, beberapa perusahaan seperti perusahaan rokok wajib menyediakan sejumlah dana yang nantinya akan dimanfaatkan untuk segala dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok yang dihasilkan (biaya kesehatan).
Di beberapa negara saat ini telah terjadi kenaikan pajak bensin sehingga harga bahan bakar melonjak naik. Hal ini menyebabkan konsumsi bensin tidak sebanyak biasanya dan juga adanya reduksi penggunaan mobil di sejumlah negara. Kenaikan pajak tidak hanya sebatas kenaikan pajak bensin, akan tetapi juga pajak kendaraan bermotor dan di beberapa negara juga ada pajak jalannya sebuah kendaraan. Program ini sangat cocok untuk mengurangi laju penggunaan kendaraan pribadi di suatu daerah. Namun, ada juga beberapa negara yang malah mensubsidi segala kegiatan yang dapat merusak lingkungannya sendiri. Seperti di Indonesia, pemerintah melakukan subsidi BBM sehingga menurut suatu survey yang dilaksanakan diperoleh data bahwa jumlah pengendara kendaraan bermotor di Indonesia meningkat secara signifikan. Hal ini tentu saja berdampak besar pada emisi karbon dan laju penggunaan energi yang diperlukan. Setiap tahun pembayar pajak di dunia menyediakan sekitar $ 700 miliar dari subsidi untuk kegiatan yang merusak lingkungan,
seperti pembakaran bahan bakar fosil termasuk penebangan habis hutan, dan penangkapan ikan berlebihan.
Dalam chapter ini diceritakan bahwa lingkungan dan ekonomi memiliki hubungan yang saling terkait karena kebijakan lingkungan suatu daerah dapat memengaruhi keadaan ekonomi, begitu pula sebaliknya. Seperti contoh saat ini sudah ada program yang dinamakan REDD++ yang mana dalam program ini setiap negara wajib mengeluarkan dana ganti rugi atas emisi karbon yang dia keluarkan. Nantinya dana ini akan digunakan untuk reboisasi hutan, perbaikan lingkungan di sejumlah daerah yang memungkinkan sehingga perubahan iklim dunia tidak terlalu signifikan. Beberapa kebijakan ekonomi terkait deforestasi dan penggunaan lahan juga telah diterapkan di beberapa kawasan untuk membatasi jumlah penggunaan lahan dan ruang terbuka hijau.
Hanya saja, saat ini negara-negara yang berkembang justru mendapatkan tekanan dari negara maju dalam hal mengurangi emisi karbon yang dihasilkannya karena adanya perubahan fisik lingkungan yang sudah terlangsung terjadi di sebuah negara maju. Negara-negara maju saat ini justru menjadi penyumbang terbesar emisi karbon dunia sehingga mereka meningkatkan kewajiban negara berkembang untuk melakukan perbaikan hutan dan lingkungan sekitar. Selain itu, adanya ekonomi dan pasar global telah menjadikan warga dunia semakin terperosok dan memiliki perilaku konsumtif. Namun perilaku ini dapat dibatasi dengan adanya kebijakan pajak pada hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Kebijakan subsidi merupakan suatu hal yang signifikan untuk diterapkan di beberapa negara untuk membatasi penggunaan bahan bakar dan gas serta konsumsi kendaraan pada suatu wilayah. Dari reduksi bahan bakar dan gas ini juga diperoleh suatu keuntungan yakni berkurangnya jumlah polusi udara yang terjadi pada suatu kawasan. Tingkat polusi pada suatu daerah berbanding lurus dengan tingkat kesehatan penduduk sekitar sehingga semakin berimbang dan harmonisnya lingkungan maka secara tidak langsung hal itu akan menjadikan kesehatan dan perekonomian warga sekitar menjadi lebih baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi dan lingkungan saling terkait sehingga perlu adanya permodelan sistem yang baik untuk mendukung keserasian antara lingkungan dan ekonomi suatu daerah. Dengan adanya kolaborasi sistem yang baik maka percepatan pembangunan yang berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik.***

No comments:

Post a Comment

Entri Populer