Thursday, February 16, 2012
Kali Pertama Mekanika Fluida
Wah, entah kenapa di malam-malam seperti ini saya jadi keranjingan menulis hal yang aneh-aneh. Mulai dari cerita flashdisk sampai mata kuliah yang membuat kaki saya di kepala dan kepala saya di kaki.
Kamis (16 Februari) ada dua mata kuliah mekanika yang harus saya ikuti. Yang pertama ada mata kuliah MEKANIKA FLUIDA dan yang kedua adalah MEKANIKA BENDA PADAT. Hanya saja dalam postingan kali ini saya mencoba untuk mengenang kembali pelajaran yang sudah diberikan oleh Pak Herr (Dosen Mekanika Fluida) di pagi ini. Hmm... Dari pelajaran yang dia terangkan selama kurang lebih 2 jam di pagi hari tadi ada beberapa hal yang saya ingat.
1. Apa itu teknik? Teknik merupakan rekayasa yang mana tujuan dari rekayasa yang dilakukan pada sebuah sistem memiliki tujuan luhur yakni mengangkat harkat dan martabat manusia. (sori mbaksis 'n masbro kalo bahasanya semacam pelajaran PPKN sewaktu kita masih remaja dahulu)
2. Untuk lulus dari Fakultas Teknik kamu mesti memahami bahasa Matematika dengan begitu konsep Fisika secara otomatis akan kamu dapatkan.
3. Kalau kamu ditanya seseorang nantinya seputar perkuliahan, jangan sekali-kali kamu mengatakan bahwa, 'saya sudah semester 4/5/6/7/8/9/10' karena ketika kamu misalnya masih semester 4, belum tentu pelajaran di semester 2 yang kamu ambil sudah lulus semua. Jadi, jangan terlalu PD dan mengumbar-ngumbar sudah berapa lama kamu disini. Kan malu jika seandainya kamu sudah semester 10.
4. Tau nggak, kalau Einstein itu mendapatkan teori E=m.c bukan karena ia melakukan percobaan yang demikian mahalnya, kan tetapi dia mampu memahami konsep dasar Matematika dan menerjemahkannya menjadi sebuah teori.
5. Oya, dalam mata kuliah ini ada 4 rumus saja yang harus kamu pelajari.
Apa lagi ya???
Oya, yang terakhir adalah dalam mata kuliah Pak Herr kemampuan kamu dalam memahami dan mencatat sangat diperlukan karena jika kamu tidak lihai dalam bertindak kamu akan tertinggal dan tidak akan memiliki bahan yang kamu anggap penting.
Labels:
PENGALAMAN
Flash Disk Pergi untuk Kembali
#ini foto yeyen tersayang :*
Hai bloggers, jumpa lagi dengan Yelna disini. :)
Kali ini aku mau cerita tentang Flashdisk yang sudah 2 tahun ini menemani hidupku baik dalam suka dan duka (lebay.com). Sebut saja namanya 'Mr. Kingston' dengan kapasitas 2GB yang baru-baru ini kuberikan kepada adikku tercinta yang bernama Yeyen itu :D
Jujur saja, rasa sayangku terhadap Yeyen itu begitu besar dan begitu tidak terkira. Kemarin, saat liburan semester aku sempat pulang hanya untuk bermain-main bersama Yeyen. Yeyen adikku adalah anak yang bawel dan terkadang nyebelin. Nggak tanggung-tanggung, dia juga termasuk anak di keluarga kami yang paling sombong gayanya. Kalau kutelpon dari sini selalu nggak mau ngomong. Alasannya inilah, lagi belajar, buat pr, buat mainan, buat tugas, pokoknya 1001 jenis alasan yang pernah dia lontarkan. Tapi, kalau sudah H-5 kepulanganku ke rumah biasanya dia jadi anak yang paling ramah. Sering nelponin dengan alih-alih tanya kabar (kabar sepatu atau bajunya, sudah kubelikan belum?)
Selain itu walaupun Yeyen seperti itu, entah kenapa aku teteup aja sayang sama dedekku yang paling bungsu itu. Semua yang dia suka bakal aku kasih deh, kecuali laptopku.wkwkwk... Kalo ngga ada laptop ini kan akunya ntar susah kalo mau kuliah :p
Kemarin pas pulang kampung aku sempat menghadiahi Yeyen flashdisk bekas. Hahaha... Awalnya nggak niat sih ngasih dia flashdisk. Tapi, karena dia sering bolak-balik warnet hanya untuk ngerjain tugas abal-abal anak SMP nya itu, akhirn ya kuhadiahi dia Flashdisk. Dan asal tahu saja, dia sangat senang... :)
Dan otomatis akupun jadi senang.
Namun, kini sekarang aku ada di Depok dan membutuhkan Flashdisk untuk beberapa mata kuliah dan hari ini aku, Elind, Maya dan Herdian pun pergi ke Detos buat nyari pengganti Mr. Kingston yang sudah agak lama menghilang dari genggamanku. But, takdir berkata lain. Mr. Kingston kembali dengan kapasitasnya yang lebih besar yakni 4GB. Ya, tentu saja untuk mendapatkannya aku membutuhkan beberapa pecahan yang beberapa bulan ini selalu kutabung.
Labels:
MY LOVE
Sunday, February 12, 2012
Bangun Rumah Sakit dengan 1000 Usaha
Oleh : Yelna Yuristiary
Pilihan adalah sebuah kenyataan hidup yang nantinya akan kita peroleh di masa mendatang. Begitulah pikiran yang pertama kali muncul ketika saya dihadapkan pada beberapa pilihan ketika tamat dari SMA. Mulai dari pilihan jurusan sampai pilihan universitas mungkin membuat sebagian orang bingung dengan pilihan apa yang akan mereka ambil nantinya. Sejalan dengan itu semua, takdir juga membawa kita kepada jalannya sendiri sehingga pilihan itu terkadang menjadi nyata dan melekat pada hidup. Saat ini saya, Yelna Yuristiary adalah seorang mahasiswi jurusan Teknik Sipil di Universitas Indonesia. Pilihan ini awalnya berasal dari cita-cita saya di masa kecil. Awalnya saya ingin menjadi dokter, kemudian beralih menjadi polwan, arsitek hingga seorang tentara. Hanya saya pembentukan karakter saya ketika masih SMA-lah yang membuat tekad saya bulat untuk memilih jurusan Teknik Sipil sebagai pilihan yang nantinya akan membawa saya kepada hal-hal yang saya inginkan. Saya pikir dengan menjadi seorang civil engineer nantinya saya akan dengan mudah dapat membangun sebuah perusahaan konstruksi dan sebuah grup usaha yang mana grup ini akan membawahi sebagian usaha-usaha yang akan saya rintis nantinya. Walaupun saya berasal dari kalangan yang bukan tergolong kaya raya (sederhana), tetapi saya memiliki mimpi besar untuk mencatat sebuah sejarah bagi bangsa ini. Saya percaya dengan asuhan terbaik yang diberikan oleh orangtua terbaik, saya mampu menjadi seorang yang sukses dan membanggakan kedua orang yang sangat saya cintai di dunia ini. Beranjak dari cita-cita saya juga sudah merencanakan banyak kegiatan yang nantinya akan saya lakukan setelah saya lulus di program S1 Teknik Sipil UI. Setelah lulus saya berencana akan memperluas jaringan usaha yang saya miliki dan memulai usaha baru di bidang konstruksi karena setelah lulus-lah saya mampu bertanggung jawab secara penuh terhadap jenis usaha konstruksi yang saya bangun. Jika saya mulai usaha tersebut dari sekarang tentu saja saya belum memiliki cukup ilmu bangunan dan segala hal yang terkait dengan itu semua. Kemudian, di tengah kesibukan saya merintis usaha saya juga akan merekrut teman-teman SMA saya yang berkompeten di bidang tersebut untuk bergabung dan mendirikan usaha tersebut. Selain itu saya juga berencana untuk melanjutkan studi S2 di Jerman atau Prancis. Asumsi saya bahwa kuliah S2 di Jerman akan memakan waktu maksimal 3 tahun untuk berada di sana dan menyelesaikan studi. Kemudian setelah itu saya kembali ke Indonesia dan menerapkan ilmu yang saya dapatkan di Jerman dalam bentuk beberapa inovasi terbaru di bidang perusahaan konstruksi tersebut. Di samping menggeluti usaha konstruksi saya juga berencana membangun usaha perkebunan, aksesoris dan usaha ekspor impor. Sebenarnya segala hal yang saya lakukan ini adalah sebuah aplikasi dari mimpi besar saya sejak masih kecil yakni membangun sebuah rumah sakit gratis di sebuah daerah terpencil di Riau yang mana tujuannya untuk memperbaiki taraf kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Semua mimpi ini sebenarnya sudah saya lamunkan sejak saya masih kecil. Terutama keinginan saya membangun rumah sakit. Akan tetapi, untuk membangun rumah sakit saya membutuhkan dana yang cukup besar sehingga saya diwajibkan untuk selalu berusaha dalam menjalani berbagai usaha yang telah saya rencanakan. Pembangunan rumah sakit modern di lingkungan terpencil adalah keinginan yang sudah mendarahdaging di dalam benak saya hingga saat ini. Hal ini disebabkan sejak datuk (kakek) saya sakit-sakitan dahulu (sebelum ia meninggal pada tahun 2000), ia sangat sulit untuk mendapat perawatan yang baik di rumah sakit. Biasanya datuk hanya mendapat perawatan ala kadarnya sehingga ia tergolong ke dalam orang-orang yang terlambat ditangani oleh tangan-tangan medis sejak penyakit jantung menggerogoti tubuhnya. Hal inilah yang menginspirasi saya untuk membangun sebuah rumah sakit dengan modal menjadi seorang pengusaha. Selain itu dengan perusahaan yang nantinya akan saya bangun, pengangguran di Indonesia dapat diminimalisir dan mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depannya. Namun mimpi yang diinginkan tidak akan terwujud jika kita tidak memiliki usaha yang maksimal. Tentunya hal itulah yang membuat saya tidak hanya menjadi seorang pemimpi. Saat ini saya sudah melakukan berbagai kegiatan yang dapat menunjang rencana saya di masa yang akan datang. Sekarang saya sudah memiliki usaha aksesoris kecil-kecilan yang berawal dari ide saya dan ketiga teman saya yang ada di Riau. Saya akan membeli aksesoris wanita grosiran di daerah Jakarta dan nantinya akan dijual kembali oleh ketiga teman saya yang ada di Riau. Kemudian, saya juga sedang baru mempelajari bahasa Jerman sehingga nantinya saya tidak akan kesulitan ketika akan melanjutkan studi ke Negara yang terkenal akan teknologinya tersebut. Di tengah-tengah boomingnya banyak jenis jejaring sosial di tengah masyarakat, saya memanfaatkan beberapa jejaring sosial untuk meningkatkan link yang saya miliki. Terutama dengan teman-teman satu SMA saya yang saat ini tengah berada di luar negeri, khususnya di Jerman. Saya juga sering menghadiri banyak kuliah umum yang ada hubungannya dengan konstruksi, lingkungan, pendidikan dan bisnis. Selain beberapa hal yang saya sebutkan di atas, ada pepatah yang mengatakan tidak akan sukses seseorang jika ia tidak memiliki ilmu. Beranjak dari pepatah itulah saya berasumsi bahwa agar kita menjadi seseorang yang sukses, kita harus menerapkan ilmu yang kita miliki sedari kecil dan mengabadikannya lewat sebuah tulisan. Sekarang saya sudah memiliki beberapa makalah, esai, artikel, cerpen dan puisi. Ketertarikan saya dalam dunia tulis menulis dimulai sejak saya masih duduk di bangku SMP. Hanya saja, saya baru dapat menulis ide yang terlintas di benak saya sejak saya sudah duduk di bangku SMA. Sewaktu saya SMP ibu dan ayah belum memiliki uang untuk membelikan saya komputer, sekalipun itu komputer bekas Pentium I. Barulah setelah tamat SMP dan melanjutkan studi di SMA, saya dihadiahi laptop bekas yang mana laptop itulah yang banyak menelurkan ide-ide yang ada dalam pikiran saya. Kembali kepada kiat-kiat yang saya lakukan untuk menggapai cita-cita yang sudah saya rencanakan. Dalam menjalani rutinitas di kampus saya juga tengah membangun bisnis kue kecil-kecilan yang mana kue-kue basah yang saya beli, saya titipkan di warteg-warteg sekitar kampus. Hasil dari penjualan kue itu lumayan untuk menambah tabungan saya sehingga nantinya saya dapat membangun perusahaan yang saya idam-idamkan sejak lama. Ibu saya pernah sedikit emosi mendengar begitu banyak mimpi yang saya utarakan kepadanya. Hanya saja, saya akan membuktikan kepadanya bahwa saya dapat menggapai cita-cita itu dan membuatnya jauh lebih bangga daripada sekarang. Saya akan menjadi kakak terbaik yang pernah dimiliki oleh Yeyen Yuristiary, satu-satunya saudara kandung saya.
Pilihan adalah sebuah kenyataan hidup yang nantinya akan kita peroleh di masa mendatang. Begitulah pikiran yang pertama kali muncul ketika saya dihadapkan pada beberapa pilihan ketika tamat dari SMA. Mulai dari pilihan jurusan sampai pilihan universitas mungkin membuat sebagian orang bingung dengan pilihan apa yang akan mereka ambil nantinya. Sejalan dengan itu semua, takdir juga membawa kita kepada jalannya sendiri sehingga pilihan itu terkadang menjadi nyata dan melekat pada hidup. Saat ini saya, Yelna Yuristiary adalah seorang mahasiswi jurusan Teknik Sipil di Universitas Indonesia. Pilihan ini awalnya berasal dari cita-cita saya di masa kecil. Awalnya saya ingin menjadi dokter, kemudian beralih menjadi polwan, arsitek hingga seorang tentara. Hanya saya pembentukan karakter saya ketika masih SMA-lah yang membuat tekad saya bulat untuk memilih jurusan Teknik Sipil sebagai pilihan yang nantinya akan membawa saya kepada hal-hal yang saya inginkan. Saya pikir dengan menjadi seorang civil engineer nantinya saya akan dengan mudah dapat membangun sebuah perusahaan konstruksi dan sebuah grup usaha yang mana grup ini akan membawahi sebagian usaha-usaha yang akan saya rintis nantinya. Walaupun saya berasal dari kalangan yang bukan tergolong kaya raya (sederhana), tetapi saya memiliki mimpi besar untuk mencatat sebuah sejarah bagi bangsa ini. Saya percaya dengan asuhan terbaik yang diberikan oleh orangtua terbaik, saya mampu menjadi seorang yang sukses dan membanggakan kedua orang yang sangat saya cintai di dunia ini. Beranjak dari cita-cita saya juga sudah merencanakan banyak kegiatan yang nantinya akan saya lakukan setelah saya lulus di program S1 Teknik Sipil UI. Setelah lulus saya berencana akan memperluas jaringan usaha yang saya miliki dan memulai usaha baru di bidang konstruksi karena setelah lulus-lah saya mampu bertanggung jawab secara penuh terhadap jenis usaha konstruksi yang saya bangun. Jika saya mulai usaha tersebut dari sekarang tentu saja saya belum memiliki cukup ilmu bangunan dan segala hal yang terkait dengan itu semua. Kemudian, di tengah kesibukan saya merintis usaha saya juga akan merekrut teman-teman SMA saya yang berkompeten di bidang tersebut untuk bergabung dan mendirikan usaha tersebut. Selain itu saya juga berencana untuk melanjutkan studi S2 di Jerman atau Prancis. Asumsi saya bahwa kuliah S2 di Jerman akan memakan waktu maksimal 3 tahun untuk berada di sana dan menyelesaikan studi. Kemudian setelah itu saya kembali ke Indonesia dan menerapkan ilmu yang saya dapatkan di Jerman dalam bentuk beberapa inovasi terbaru di bidang perusahaan konstruksi tersebut. Di samping menggeluti usaha konstruksi saya juga berencana membangun usaha perkebunan, aksesoris dan usaha ekspor impor. Sebenarnya segala hal yang saya lakukan ini adalah sebuah aplikasi dari mimpi besar saya sejak masih kecil yakni membangun sebuah rumah sakit gratis di sebuah daerah terpencil di Riau yang mana tujuannya untuk memperbaiki taraf kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Semua mimpi ini sebenarnya sudah saya lamunkan sejak saya masih kecil. Terutama keinginan saya membangun rumah sakit. Akan tetapi, untuk membangun rumah sakit saya membutuhkan dana yang cukup besar sehingga saya diwajibkan untuk selalu berusaha dalam menjalani berbagai usaha yang telah saya rencanakan. Pembangunan rumah sakit modern di lingkungan terpencil adalah keinginan yang sudah mendarahdaging di dalam benak saya hingga saat ini. Hal ini disebabkan sejak datuk (kakek) saya sakit-sakitan dahulu (sebelum ia meninggal pada tahun 2000), ia sangat sulit untuk mendapat perawatan yang baik di rumah sakit. Biasanya datuk hanya mendapat perawatan ala kadarnya sehingga ia tergolong ke dalam orang-orang yang terlambat ditangani oleh tangan-tangan medis sejak penyakit jantung menggerogoti tubuhnya. Hal inilah yang menginspirasi saya untuk membangun sebuah rumah sakit dengan modal menjadi seorang pengusaha. Selain itu dengan perusahaan yang nantinya akan saya bangun, pengangguran di Indonesia dapat diminimalisir dan mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depannya. Namun mimpi yang diinginkan tidak akan terwujud jika kita tidak memiliki usaha yang maksimal. Tentunya hal itulah yang membuat saya tidak hanya menjadi seorang pemimpi. Saat ini saya sudah melakukan berbagai kegiatan yang dapat menunjang rencana saya di masa yang akan datang. Sekarang saya sudah memiliki usaha aksesoris kecil-kecilan yang berawal dari ide saya dan ketiga teman saya yang ada di Riau. Saya akan membeli aksesoris wanita grosiran di daerah Jakarta dan nantinya akan dijual kembali oleh ketiga teman saya yang ada di Riau. Kemudian, saya juga sedang baru mempelajari bahasa Jerman sehingga nantinya saya tidak akan kesulitan ketika akan melanjutkan studi ke Negara yang terkenal akan teknologinya tersebut. Di tengah-tengah boomingnya banyak jenis jejaring sosial di tengah masyarakat, saya memanfaatkan beberapa jejaring sosial untuk meningkatkan link yang saya miliki. Terutama dengan teman-teman satu SMA saya yang saat ini tengah berada di luar negeri, khususnya di Jerman. Saya juga sering menghadiri banyak kuliah umum yang ada hubungannya dengan konstruksi, lingkungan, pendidikan dan bisnis. Selain beberapa hal yang saya sebutkan di atas, ada pepatah yang mengatakan tidak akan sukses seseorang jika ia tidak memiliki ilmu. Beranjak dari pepatah itulah saya berasumsi bahwa agar kita menjadi seseorang yang sukses, kita harus menerapkan ilmu yang kita miliki sedari kecil dan mengabadikannya lewat sebuah tulisan. Sekarang saya sudah memiliki beberapa makalah, esai, artikel, cerpen dan puisi. Ketertarikan saya dalam dunia tulis menulis dimulai sejak saya masih duduk di bangku SMP. Hanya saja, saya baru dapat menulis ide yang terlintas di benak saya sejak saya sudah duduk di bangku SMA. Sewaktu saya SMP ibu dan ayah belum memiliki uang untuk membelikan saya komputer, sekalipun itu komputer bekas Pentium I. Barulah setelah tamat SMP dan melanjutkan studi di SMA, saya dihadiahi laptop bekas yang mana laptop itulah yang banyak menelurkan ide-ide yang ada dalam pikiran saya. Kembali kepada kiat-kiat yang saya lakukan untuk menggapai cita-cita yang sudah saya rencanakan. Dalam menjalani rutinitas di kampus saya juga tengah membangun bisnis kue kecil-kecilan yang mana kue-kue basah yang saya beli, saya titipkan di warteg-warteg sekitar kampus. Hasil dari penjualan kue itu lumayan untuk menambah tabungan saya sehingga nantinya saya dapat membangun perusahaan yang saya idam-idamkan sejak lama. Ibu saya pernah sedikit emosi mendengar begitu banyak mimpi yang saya utarakan kepadanya. Hanya saja, saya akan membuktikan kepadanya bahwa saya dapat menggapai cita-cita itu dan membuatnya jauh lebih bangga daripada sekarang. Saya akan menjadi kakak terbaik yang pernah dimiliki oleh Yeyen Yuristiary, satu-satunya saudara kandung saya.
Labels:
PENGALAMAN
Wednesday, February 01, 2012
Teringat Vivi
Entah kenapa masa-masa remaja itu penuh dengan hura-hura dan bawaannya ngemil mulu. Dan di tengah malam yang sesunyi ini aku masih aja ngemil sambil nge-blog. Huh,,rasanya udah lama nggak nge-blog seperti dulu lagi karena ribetnya kesibukan UAS+pulang kampung semester ini. Selain itu belum lagi acara jalan-jalan ke Pulau Batam yang itu kotanya bener-bener apik lah.
Nah, sekarang aku berada di rumah sambil otak-atik komputer dengan dalih rapihin folder walaupun sebenarnya mataku lebih banyak melayang ke TV yang sekarang lagi muter film Box Office di Global TV (ups! sori kalo nyebut merk). Hahaha...
Selain OL biasa aku sekarang lagi nyusun rencana buat ikutan PKM AI atau GT di tahun ini karena di tahun-tahun kemarin aku disibukkan dengan masa adaptasi kampus (kelamaan mbak adaptasinya... Hahahaa...). Maklumlah, kan aku bukan bunglon yang bisa berubah warna dalam sekejap mata. :D
Sekarang aku tiba-tiba kepikiran dengan Vivi, dia salah satu the Best Friend for me-lah. Orangnya begitu perhatian dan baiiikkk sekali (sorry kali 'i'nya lebay). Tapi ini aku serius boy. Vivi orangnya baik sekali dan kalau kita ada di dekatnya rasanya kita ada di dekat saudara kita sendiri. Menenangkan. Begitu kata para penyair... Hahaha... :D
Mungkin kalian penasaran kali ya dengan sosok orang yang dinamakan Vivi itu, okedeh ntar kapan2 aku masukin fotonya ya. Tapi untuk sekarang sinyalnya lagi lemah..mah..mah...
Labels:
MY LOVE
Saturday, January 07, 2012
Angin yang Masih Sama
1991. Aku masih angin yang bertiup di sekolah ini. Aku juga masih berada disini menanti kedatangan anak-anak yang dulu pernah aku sapa dan aku belai lembut wajahnya. Tahukah kalian wahai dara-dara yang terbang di antara cemara-cemara? Kisah ini masih tetap berlanjut hingga menitipkan kembali kenangan masa silam akan keteguhan dan kekuatan anak-anak daerah untuk tetap maju. Kisahku bersama mereka berawal dari Pasir Putih dengan sekelompok pemuda belia yang saat itu masih saja memahat batu kehidupan. Kisah mereka begitu indah walau dalam keterbatasan dan kebersahajaan. Kisah ini masih kuingat ketika ‘generasi 1’ dan ‘generasi 2’ saling berbagai untuk memulai ikatan tali persaudaraan. Didampingi ‘generasi 3’ yang membawa secercah kelembutan dengan pemudi belia yang selalu terpapar senyuman dan lesung pipit di wajahnya. Tahukah kalian wahai awan yang masih berputar di angkasa yang sama? Perjalanan panjang ini tak hanya sebatas api yang berkobar kemudian dengan segera padam. Perjalanan ini layaknya gemuruh ombak yang senantiasa memecah pantai di sela-sela riuh rendahnya cericit gagak-gagak yang tengah bebas.
Kisah itu masih berlanjut hingga saat ini kawan… Saat ini kelompok mereka sudah demikian banyaknya sehingga aku sendiri tak lagi mampu menghapal wajah-wajah mereka. Perjalananku tak hanya berakhir dengan ‘generasi 3’, kepergian antara kelompok satu akan digantikan dengan yang lainnya. Kepergian ‘generasi 4’, ‘generasi 5’, ‘generasi 6’, generasi 7, ‘generasi 8’, ‘generasi 9’, ‘generasi 10’ dan ‘generasi 11’ telah menyisakan segenap rasa bahagia dihatiku. Namun kepergian mereka tergantikan oleh kanak-kanak baru yang saat ini wajahnya juga taka sing bagiku. Kelak mereka juga akan pergi layaknya 11 generasi yang dulunya pernah kurasakan hangatnya persaudaraan diantara mereka.
Kawan, saat ini 11 generasi hebat itu telah berdiri kembali di hadapanku dengan kesuksesan yang mereka hadiahkan untuk almamaternya yang tercinta ini. Kini dapat kulihat guratan-guratan bahagia tergambar jelas di wajah-wajah mereka dengan sebagian mimpi yang telah nyata baginya. Kini juga kulihat bakti mereka untuk kembali ke tanah kelahirannya dan mengabdikan diri seperti ‘sapta prasetia siswa’ yang senantiasa mereka lontarkan ketika upacara bendera. Saat ini kulihat janji mereka untuk kembali. Kembali mengenang perjuangan bersama, kembali menikmati lekuk-lekuk dinding bangunan yang dulunya kerap mereka acuhkan. Kini mereka kembali dengan satu kepastian. Ya… ‘Aku telah berhasil, Pak, Bu…’ Dan tersungginglah senyum dibias wajah-wajah para guru yang semakin hari semakin termakan usia. Tahukah kalian wahai ‘generasi 1’, ‘generasi 2’, ‘generasi 3’, ‘generasi 4’, ‘generasi 5’, ‘generasi 6’, ‘generasi 7’, ‘generasi 8’, ‘generasi 9’, ‘generasi 10’ dan ‘generasi 11’? Sesungguhnya ibu dan bapak gurumu teramat sangat bangga terhadap kalian. Mereka juga mendidik kelompok kanak-kanak yang tengah bersamaku sama dengan didikan yang mereka ajarkan kepada kalian. Didikan untuk menjadi pemenang dan didikan untuk tetap berusaha sekencang apapun angin yang menerbangkan mimpi-mimpi mereka. Karena mereka telah melihat bukti nyata akan kesuksesan kalian dengan didikan itu.
Wahai kini 11 generasi yang telah berlalu untuk menggapai cita yang lebih jauh, aku masih angin yang bertiup yang sama dengan yang kau temui dulu. Aku masih angin yang pernah membelai wajahmu ketika kau bahagia. Aku juga angin yang pernah mengeringkan air matamu ketika kau bersedih. Satu pintaku kepada kalian semua, tetaplah menjadi pribadi sederhana yang pernah kukenal dan kembalilah ke negeri kita untuk mengabdikan diri seperti janjimu ketika menginjakkan kaki di sini.
Labels:
SASTRA
Saturday, December 31, 2011
UAS Ibarat Kematian
Buat mahasiswa/i yang sedang galau dilema karena akan dilanda UAS yang bekepanjangan, saatnya kalian membaca postingan ini sebentar. Barangkali kegalauan yang kalian rasakan dapat terobati dengan tausiyah singkat di blog ini. :)
Nah, berbicara masalah UAS ternyata kegiatan ini ibarat kematian yang sebagian orang. Rasanya pengen cepat-cepat selesai atau diundur lama-lama. Adakalanya UAS menjadi suatu candu tersendiri yang menyebabkan banyak orang belajar tak kenal waktu bahkan hingga melupakan makan dan tidur. Nah, tetapi seiring perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, huru-hara UAS kini dapat diminimalisir dengan beberapa tips n trik yang membuat kita semua tetap nyaman dan tenang dalam menjalani hari-hari pra UAS.
1. Siapkan gadget-mu yang berisi pelajaran
Jadi, jikalau anda-anda memiliki HP,BB,IPad, Android, or whatever-lah itu namanya. Masukin tuk PDF2 yang berisi pelajaran. So, kamu nggak harus membawa buku kesana-kemari dan tidak menyebarkan virus-virus hectic-nya UAS di sekelilingku. Dengan itu kamu dapat lebih terlihat santai dan bijak..hahaha
2. Lupakan tontonan sejenak dan alihkan perhatianmu pada buku-buku yang menumpuk yang hendak kamu baca.
Anggap saja dengan menamatkan satu buku pelajaran kamu akan mendapatkan ketenangan di hari akhir atau hari awal UAS nanti. INGAT... Jangan lupa hadiahi dirimu dengan sesuatu yang menyenangkan jika satu matkul UAS telah terselesaikan.
3. Jangan beranggapan kamu bisa berlaku curang dalam UAS karena kamu sendiri akan rugi nantinya
4. Istirahatlah secukupnya dan makanlah yang teratur karena faktor lapar dan kurang tidur juga akan memancing kegelisahan.
Nah, jadi itulah tips n trik yang ane bisa sebarin nih. But, sampai sekarang ane belum bisa menjalankannya 100% full.. Hahaha.. Oya, jangan lupa berdoa juga agar diberi ketenangan dan kelapangan dalam menghadapi UAS. :D
Labels:
DUNIA SIPIL
Wednesday, December 21, 2011
Program Diet + Get More Friends
Hai guys...
DIET... Mungkin kata-kata itu sedikit aneh di telinga banyak orang. Namun ada satu hal yang harus ditekankan dalam pengertian DIET secara lebih bijak. Diet itu bukanlah hal yang dilakukan oleh seseorang sehingga menyebabkan gangguan pencernaan seperti anorexia dan bulimia. Akan tetapi, bila kita lebih bijak ternyata diet yang sebenarnya merupakan suatu sistem dimana kita menjalankan pola hidup sehat dengan makanan dan olahraga teratur.
Nah, sore ini saya sedang berada di ruang aerobic khusus wanita. Entah kenapa tiba-tiba saya nyasar kesini dan akhirnya ikutan aerobic bareng teman-teman. Di menit pertama aerobic saya agak canggung karena ada-ada saja gerakan yang aneh dan lucu-lucu. Namun, seiring ment-menit berikutnya, entah kenapa kegiatan ini jadi menyenangkan. Sambil diikuti dengan candaan teman-teman wanita lainnya. Hari demi hari pun saya mulai menjalani kegiatan luar kampus ini dan akhirnya saya menemukan bahwa tempat ini nyaman dengan embel-embel kesehatan yang sangat disenangi oleh orang-orang.
Mulailah saya berkenalan dengan mahasiswi-mahasiswi jurusan lain yang ternyata juga hobi aerobic. Ada yang dari teknik Metalurgi, teknik Industri dan lainnya. Ternyata di tempat ini saya bertemu dengan banyak teman yang menyenangkan. Hahaha... Selain itu dengan mengikuti program aerobic ini saya juga semakin tahu info-info seputar beasiswa luar negeri dan info-info terkait syarat-syarat untuk KP, Skripsi dan lain-lain. Maklumlah... Saya kan yang tergolong termuda di sini :D
wkwkwkwk :D
:)
Labels:
WOMAN
Tuesday, November 15, 2011
Berjuang untuk Menang
Hari pertama aku mengenal Tio salah seorang administrator Komunitas Autodidak Violin Community sangat menyenangkan. Dari dia aku belajar banyak dan dari dia aku memahami bahwa hidup memang sebuah pilihan. Tio, cewek remaja yang usianya setahun di bawahku merupakan remaja yang berbakat seni. Dia mengenal musik secara tak sengaja sekitar setahun yang lalu di stasiun Depok Dua. Kemudian, dari perkenalannya dengan pengamen jalanan ini barulah ia mulai menjajaki dunia seni dan menjadi vokalis serta membangun komunitas AVC. Siang itu di Perpustakaan UI yang penuh dengan kerindangan dan keindahan aku menunggu Aldo, salah satu narasumber untuk buletin Gerbatama yang akan kutulis. Kemudian, sambil menunggu aku duduk di sebelah komunitas biola yang sedang asyik belajar bersama dengan didampingi oleh pengajar mereka. Mendengar dan merasakan senandung-senandung yang dibawakannya pun aku mulai terhenyak dan menyadari betapa indahnya musik yang dihasilkan dari biola itu. Aku pun mulai bertanya dan berkenalan dengan Tio. Ternyata, usut punya usut, biola itu lumayan mahal harganya... Ya... yang paling murah adalah sekitar Rp 700000 dengan kualitas standar. Hanya saja, seperti pepatah yang pernah bilang bahwa harga menentukan kualitas. Dari pemikiran itulah aku pun mulai berusaha mencari jalan bagaimana aku mengumpulkan uang segitu dan mendapatkan biola agar aku bisa belajar dengan Tio dan kawan-kawan. Akhirnya, sejak hari ini aku putuskan, aku akan berjualan jajanan ringan sampai uangku cukup untuk membeli biola yang kuinginkan. Memang benar kata orang, berjuang untuk menang memang lebih nikmat ketimbang hanya meminta atau disubsidi oleh orang tua... :)
Labels:
PENGALAMAN
Saturday, November 12, 2011
Jangan SOMBONG
Kembali lagi di blog ini dengan kondisi mata yang udah bosen melototin laptop, tapi masih aja belum ngantuk. Siang tadi itu tepatnya jam 1 aku masuk kelas Propma yang untuk pertama kalinya diajar sama guru kedua di semester ini yaitu Pak Sigit. Dia dosen Sipil lulusan Perancis dengan sejuta kata-kata yang memotivasi menurutku. Jadi itu tadi dia menjelaskan materi tentang agregat. Dan selama dia ngajar sama sekali nggak ada kalimat-kalimat yang menyinggung soal perhitungan di Sipil. Ending-endingnya dia bilang begini,
"Kalian sebagai seorang sarjana Sipil jangan cuma pandai ngitung. Kalian dididik jadi sarjana untuk mengambil keputusan nantinya. Biarlah teknologi yang menghitung itu semua. Namun, untuk membuat keputusan itu kalian perlu ilmu dasar yang kalian pahami betul".
So, dari penjelasan beliau sekarang aku mengerti kalau sebenarnya jika ingin kuliah di fakultas teknik jangan berharap kalau kerja kita hanya menghitung dan apatis untuk hal lainnya. Karena jika kita terus mengandalkan hitung-hitungan itu tanpa adanya kemampuan verbal maupun kemampuan menulis hal itu akan sama saja. Kita akan tertahan oleh perkembangan zaman yang kian canggih. Kita akan jauh tertinggal dari program-program komputer yang sudah demikian canggih.
Hmm... saya jadi teringat dengan sepotong kalimat teman saya yang ia utarakan kepada teman saya yang lain, "sebaiknya kamu jangan banyak bicara karena banyak bicaramu kau akan terlihat bodoh". Di blog ini, saya menentang keras kalimat itu karena menurut saya setiap orang memiliki hak untuk berbicara. Haknya untuk berpendapat dan masalah bagimu jika kau tak menyukainya. Inilah hukum yang aku kenal karena tidak semua orang yang memiliki pikiran yang sama denganmu. Agaknya dari perkataan teman saya yang sebelumnya itu sangat terlihat bahwa dia merupakan type pemikir dan penghitung yang nantinya akan tenggelam oleh perputaran zaman dan terkalahkan oleh komputer. Nampak sekarang bagi kita bahwa kemampuan verbal itu sangat penting bukan? So, jangan malu-malu untuk berpendapat dari sekarang. Tak ada yang salah selama kau tidak mengganggu hak orang lain. Dan pelajaran berharga lagi di hari ini adalah kau jangan pernah meremehkan orang lain karena keunggulan di suatu bidangmu dibanding orang itu. Bisa saja bidang yang kau kuasai dan yang kau banggakan itu nantinya akan tertelan oleh zaman dan terkalahkan oleh bidang ilmu yang lain.
Labels:
OPINI
Thursday, October 27, 2011
SATU TINGKAT LEBIH BERGENGSI DARIPADA HANYA ONLINE
Hai para browser yang lagi ngebaca blog saya..
Tau nggak, semalaman ini saya baru aja ngelarin tugas-tugas yang deadline hari Jumat besok (widih..seneng banget yak...) Hahaha... Itulah kekurangan saya di bagian manajemen tugas, biasanya sih selalu keteteran. Tugas yang dikumpul Jumat dikerjain Kamis malam. Tugas yang kumpul Rabu dikerjain Selasa malam, dst. Tapi... Sebuah evolusi besar kalo laporan praktikum saya yang akan dikumpulkan lusa udah rampung nih. Gyahahaha... Tinggallah laporan Propma dan IUT yang menanti :(
Oya, minggu besok saya sudah mid term dan persiapan belum juga maksimal. Bukannya belum maksimal aja sih, tapi tepatnya belum ada selain belajar-belajar di kelas itu. Hahaha... Tapi, mama saya pernah bilang begini kira-kira, " Nak, kenapa nilainya begini?", lalu saya bilang, " Iya ma. Bisanya cuma segitu", trus mama saya bilang begini lagi, "Kan orang lain bisa, kenapa kamu nggak bisa. Memang kamu bukan orang?". Nah lo... Setelah itu saya speechless, bukannya karena kalimat BUKAN ORANG yang dirujuk beliau. Tapi, saya sebagai anak yang berbakti memikirkan bahwa setiap orang itu dapat melakukan pekerjaan yang sama suksesnya dengan orang lain karena kita sejenis antara satu dan yang lainnya. Kecuali kalo yang dapet IP 4,00 itu adalah mahluk-mahluk bukan manusia, baru saya bisa jawab begini, "Iya ma. Saya nggak bisa karena yang dapet IP 4,00 itu turunannya tante Kunti", begitu contohnya.
Okay... Kembali ke topik kita dalam tulisan ini,,, Ya... Saya sudah rajin sekarang teman-teman. Tugas selesai, PR jangan ditanya (maksudnya jangan ditanya selesai atau tidak, karena kalo PR nya susah biasanya saya kerjakan maksimal 15 menit sebelum masuk kelas). Tapi, sekarang saya udah dapet ilmu baru tentang masalah online-online an. Wakakakaa...
Jadi begini loh, selama kita online sebaiknya kita jangan terlalu fokus sama jejaring sosial yang kita buka nih. Yah namanya jejaring sosial itu kan gunanya buat memaksimalkan kualitas pertemanan kita. So, jangan tanggepin tuh postingan-postingan curcol dari temen kita. Apalagi bagi orang-orang yang kadang nulis surat cintanya di jejaring sosial. Wkwkwkwk... So, jadikan jejaring sosial itu sebagai wadah komunikasi yang bermanfaat. Seperti grup jurusan saya yang menjadikan jejaring sosial sebagai wahana share tugas, share diktat, share soal. Nah, begitu kan lebih berguna... So, bagi saya sekarang bukan hanya buku yang jadi JENDELA DUNIA. Tetapi internet juga saya jadikan sebagai PINTU untuk dunia kedua bagi saya. Begitchuu... Heheheee...
Labels:
OPINI
Subscribe to:
Comments (Atom)


