Monday, May 06, 2013

Abstrak INTEGRASI SISTEM PLUMBING DENGAN KONSEP RAINWATER HARVESTING DAN OPTIMALISASI LIMBAH CAIR PADA BANGUNAN TINGGI SEBAGAI REVOLUSI PENGELOLAAN SIKLUS AIR PERMUKAAN DI AREA PADAT PENDUDUK



Kebutuhan suplai air di kawasan perkotaan yang semakin hari semakin meningkat merupakan masalah yang timbul pada kota berkembang saat ini. Padatnya kawasan yang tertutupi oleh perkerasan menimbulkan tingginya volume limpasan hujan sehingga hal ini memperbesar potensi banjir suatu kawasan. Penggunaan air di bangunan tinggi perkantoran juga terbilang cukup besar. Kebutuhan cuci, tanaman dan kebutuhan air domestik menjadikan suplai air di bangunan tinggi perkantoran perlu diperhatikan. Kombinasi antara konsep rainwater harvesting dan pengolahan air limbah bekas cuci merupakan terobosan unik yang dapat diterapkan pada bangunan perkantoran padat penduduk. Kebutuhan cuci, pengairan taman dan flushing di sebuah kantor dapat diminimalisir dengan pemanfaatan sistem RW3 (Rainwater Harvesting and Water Waste) ini. Pemanfaatan air hujan dengan metode filtrasi sederhana dan netralisasi air limbah bekas cuci dengan metode karbon aktif mampu mereduksi jumlah penggunaan air tanah dan air PAM. Dalam penelitian ini diketahui bahwa pemanfaatan air hujan dialokasikan untuk kebutuhan cuci dan safety fire pada bangunan. Sedangkan air hasil netralisasi air limbah bekas cuci dapat dimanfaatkan untuk flushing dan menyiram tanaman atau pengairan taman sebuah gedung.


Kata kunci : Rainwater harvesting, Air limbah bekas cuci, Filtrasi, Reduksi Limpasan
 

Friday, May 03, 2013

DESAIN PERKOTAAN YANG BERKELANJUTAN




Perkembangan populasi memicu kepadatan suatu kota. Banyak kota di dunia yang memiliki densitas populasi yang sangat padat seperti New York, Calcuta, Mumbay, Tokyo dan Jakarta. Kepadatan penduduk yang sedemikian rupa tidak diimbangi dengan desain kota yang mumpuni. Masih banyak kota yang dirancang dengan pendekatan ‘kota untuk mobil’, atau perancangan kota lebih didasarkan pada jaringan transportasi yang ada.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan kota untuk manusia, adalah :
1.      Re-desain Transportasi Publik
Penalosa, merupakan salah satu kota yang berhasil menerapkan konsep perancangan kota untuk manusia. Kota ini memiliki fasilitas untuk pejalan kaki dan trayek sepeda yang baik. Kota ini juga memberikan ruang publik untuk anak-anak. Sarana transportasi umum seperti kereta dan bus di kota ini dirancang secara terintegrasi untuk mereduksi penggunaan kendaraan pribadi. Selain Penalosa juga ada kota Curitiba dan Bogota yang berhasil dengan Bus Rapid Transit (BRT)-nya. Bogota adalah salah satu kota yang mampu mengembangkan sarana transportasi umum bus untuk kepentingan publik sehingga polusi udara di perkotaan berkurang. Kemudian ada juga Singapore yang telah menetapkan kebijakan charge untuk setiap mobil yang memasuki sebuah kota sehingga orang akan berpikir dengan bijak apakah mereka perlu membawa kendaraan pribadinya.

2.      Reduksi Penggunaan Air
Reduksi penggunaan air juga merupakan salah satu cara pendukung dalam perancangan desain suatu kota. Maksud dari reduksi penggunaan air di sini bukan hanya sebatas penggunaan air secara volume saja. Akan tetapi untuk merancang kota untuk manusia diperlukan sistem sanitasi dan drainase yang baik. Selain itu perlindungan sumber air dari pencemar juga menjadi sisi yang harus dipikirkan dalam merancang sebuah kota modern yang berbasis lingkungan. Sistem sanitasi yang buruk akan menimbulkan adanya pencemaran patogen berbahaya dan penyebaran bakteri dan virus yang dapat mengganggu kesehatan populasi di suatu daerah. Saat ini beberapa kota sudah menerapkan penggunaan feses, urine dan limbah organik lainnya menjadi kompos. Penggunaan air pada suatu pemukiman juga semakin mengalami efisiensi karena saat ini air telah menjadi komoditas yang sangat penting. Penggunaan air untuk flushing dan mencuci mengalami efisiensi. Selain itu industri saat ini tidak dapat membuang limbah cairnya sembarangan sehingga hal ini juga turut mereduksi pencemaran air di suatu kota atau pemukiman.
3.      Berkebun di Kota
Kegiatan bercocok tanam atau berkebun di kota merupakan salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar untuk transportasi pangan. Beberapa negara di Eropa telah menerapkan pola bercocok tanam di perkotaan sehingga banyak daerah yang mampu memenuhi beberapa komoditas pangan mereka. Selain di Eropa, di Jepang orang-orang kerap bercocok tanam di pekarangan rumah mereka seperti menanam tomat, sayuran, bawang dan sebagainya. Perilaku ini tentu saja dapat mengurangi volume impor beberapa komoditas ini sehingga secara tidak langsung akan terjadi reduksi bahan bakar untuk transportasi.
Selain tiga hal di atas, proses pembangunan suatu kota untuk peradaban manusia harus diimbangi dengan kegiatan percepatan pertumbuhan kesetaraan taraf hidup. Hal ini sangat berperan penting untuk menciptakan suatu kota yang tenang dan nyaman. Di beberapa daerah, ada program pemerintah yang berfungsi untuk memberikan tempat tinggal kepada orang-orang yang tidak mampu memiliki tanah. Kesetaraan layanan publik kepada setiap orang merupakan salah satu kunci kemajuan pembangunan kota berkelanjutan. Dalam tahap pembangunan kota untuk manusia juga dirancang sistem yang memasyarakatkan manusia dan memanusiakan manusia. Pembangunan fasilitas publik (transportasi umum) yang memadai diharapkan mampu menjadi jawaban dalam pembangunan suatu kota.***

Thursday, April 18, 2013

Tanda Awal dari Penurunan (Penurunan Kualitas Lingkungan Memengaruhi Segalanya)



Oleh : Yelna Yuristiary [1006659786]
Ringkasan Chapter 6 Buku PLAN B

Faktor lingkungan memberi pengaruh yang besar terhadap harapan hidup manusia. Saat ini angka harapan hidup manusia di berbagai negara telah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Di Afrika saja harapan hidupnya 45 tahun dan di Rusia harapan hidupnya juga telah menurun menjadi 59 tahun. Kondisi lingkungan dan kesenjangan hidup menjadikan perbedaan yang cukup jauh antara orang-orang seperti di Swaziland dan Jepang. Kesenjangan sosial mengakibatkan adanya kesenjangan pelayanan kesehatan sehingga kebanyakan orang yang memiliki usia harapan hidup yang besar adalah orang-orang yang berkecukupan. Kegagalan sebuah negara terkait usaha pertanian, peternakan dan sistem pengelolaan air menjadikan kondisi ini semakin parah. Selain itu tumbuhnya virus seperti HIV menjadikan fokus suatu negara harus lebih ditingkatkan.
Kesenjangan sosial menumbuhkan dua sisi kekhawatiran pada benak masyarakat. Bagi kelompok orang yang  berkekurangan, kelaparan menjadi suatu ketakutan dan kecemasan yang senantiasa harus mereka hadapi. Sedangkan bagi orang yang berkecukupan dan lebih, faktor over weight dan berbagai penyakit yang muncul akibat kelebihan berat badan dan olahraga yang kurang menjadi satu mesin pembunuh populasi manusia. Dari data PBB diketahui bahwa lebih dari 800 juta jiwa masyarakat di belahan dunia yang kelaparan. Hal ini sungguh sangat ironis. Di Ethopia, 47 persen anak-anaknya kelaparan dan 29 persen anak-anak di Nigeria menderita kelaparan. Degradasi kualitas hidup manusia disebabkan adanya kesenjangan sosial yang semakin meluas. Pola hidup dari suatu keluarga juga akan memengaruhi kondisi anak keturunannya. Seperti pada seorang ibu yang kekurangan gizi memiliki kemungkinan besar akan melahirkan anak yang akan cacat, sistem kekebalan terganggu, gangguan saraf dan pertumbuhan fisik yang terhambat. Kesenjangan sosial juga menggambarkan perbedaan penyakit yang diderita sekelompok manusia. Pada umumnya orang yang memiliki ekonomi rendah akan terserang penyakit seperti disentri, campak, malaria, infeksi saluran pernafasan, TBC dan HIV. Sedangkan orang yang tergolong ekonomi ke atas memiliki riwayat penyakit yang disebabkan oleh kelebihan kolesterol seperti jantung.
Pendidikan yang berbeda di suatu negara juga berdampak besar pada faktor ekonomi dan kesehatan seseorang. Dari data survey diketahui bahwa di Kanada dan Jepang, setengah dari anak-anaknya telah lulus di perguruan tinggi. Namun, di beberapa negara berkembang juga ada 72 juta anak usia sekolah dasar yang belum mendapatkan pendidikan. Pendidikan erat kaitannya dengan aksara. Meskipun mesin cetak sudah ditemukan sejak lama, namun saat ini masih banyak orang yang buta aksara di dunia. Wanita yang buta aksara cenderung memiliki jumlah anak yang lebih banyak dibanding dengan wanita yang tidak buta aksara. Saat ini akses air bersih di dunia mengalami penurunan. Sekitar 1,1 miliar orang kekurangan pasokan air bersih dan sistem sanitasi yang buruk menjadikan lebih dari 3 juta jiwa/tahun tertular penyakit akibat sistem sanitasi yang buruk.
Tantangan di dunia kesehatan saat ini juga semakin meningkat dengan adanya infeksi virus baru dan infeksi beberapa virus yang senantiasa menyerang populasi dunia. Saat ini beberapa virus yang mengancam keselamatan hidup manusia adalah SARS, virus West Nile dan flu burung. Tidak hanya itu, HIV dan penyakit malaria juga banyak menelan korban di beberapa negara. Afrika menjadi salah satu daerah yang memiliki penderita HIV terbanyak di dunia. Akibatnya saat ini terjadi penurunan jumlah pekerja di Afrika karena banyaknya yang terserang HIV dan banyak anak-anak yang harus kehilangan orang tuanya. Di sisi lain, perkembangan penyakit yang menyebabkan banyaknya orang dewasa meninggal menjadikan anak-anak harus berjuang sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemenuhan kebutuhan hidup ini juga menimbulkan dampak sosial karena saat ini banyak anak-anak perempuan yang memilih untuk menjual dirinya agar tetap bertahan hidup.
Kesehatan menjadi isu paling hangat yang saat ini mewarnai belahan negara di dunia. Berbagai kasus terkait pencemaran yang akhirnya mengganggu kesehatan mulai dibahas. Seperti di China telah terjadi peningkatan jumlah penderita kanker. Hal ini disebabkan oleh zat-zat kimia yang berkembang dan telah mencemari lingkungan. Dari sebuah survey diketahui bahwa satu sungai di Provinsi Jiangzhu telah tercemar karsinogen 93%. Selain di China, di beberapa negara di Eropa juga menyatakan kekhawatirannya terkait pencemaran industri dan beberapa pencemaran udara yang menyebabkan peningkatan angka kematian akibat beberapa penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson. Paparan merkuri dan neurotoksin yang berasal dari pembangkit listrik, tambang emas dan pembakaran batu bara telah mencemaskan dan diprediksi dapat mengganggu kesehatan manusia. US EPA menyatakan bahwa merkuri dari pembangkit listrik dapat mengendap di sungai, mencemari danau dan mencemari ikan.
                        Saat ini kebiasaan hidup masyarakat dunia semakin memperparah kondisi lingkungan. Semenjak ditemukannya berbagai peralatan sekali pakai seperti tissue, botol plastik, styrofoam dan sebagainya, sebagian besar penduduk dunia menggunakan penemuan itu dan menjadikan penggunaannya sebagai kebiasaan hidup. Alhasil, dari kebiasaan ini terjadi peningkatan jumlah sampah di berbagai kawasan. Seperti contoh di New York saat ini menghasilkan lebih dari 12000 ton sampah per harinya. Selain itu pertumbuhan penduduk memerlukan penambahan ruang hidup yang lebih besar. Wilayah pemukiman, jalan dan berbagai sarana fasilitas umum mengalami peningkatan dan hal ini secara otomatis mengurangi wilayah untuk pertanian dan perkebunan. Krisis lahan dan krisis pangan bergerak linier dan mulai mendapat tanggapan serius penduduk dunia. Akibatnya, banyak penduduk yang kelaparan seperti di Chad, Afrika.
            Selain Chad, di Rwanda juga telah mengalami peningkatan jumlah populasi penduduk yang cukup signifikan. Peningkatan jumlah penduduk ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksi pangan. Kebutuhan energi yang meningkat menjadikan hilangnya pohon, jerami dan sisa tanaman lainnya untuk dijadikan bahan bakar saat memasak. Akibatnya terjadilah masalah pada tanah, kekeringan dan penurunan kualitas tanah. Tidak hanya kualitas tanah, peningkatan jumlah penduduk juga berakibat pada pasokan air bersih yang harus senantiasa ada untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saat ini banyak negara-negara yang saling memperebutkan dan berseteru terkait aliran sebuah sungai. Air menjadi suatu komoditas yang sangat diperhatikan saat ini. Pengendaliannya memperoleh perhatian dari banyak negara. Seperti pada suatu kasus, sungai Nil yang membentang di beberapa negara mulai mendapatkan perhatian dan aturan khusus terkait hal-hal yang menyangkut tentangnya. Hal ini tentu saja dengan Indonesia yang memiliki kuasa penuh terhadap sungai-sungai yang ada di wilayahnya. Dengan adanya prediksi peningkatan jumlah populasi manusia hingga tahun 2050 yakni sebanyak 3 miliar orang maka krisis air akan semakin meningkat. Adapun kawasan yang akan terkena dampak krisis air secara langsung berada pada daerah kering dan semi kering. Seperti contoh di desa-desa Barat Laut India saat ini telah ditinggalkan penduduknya karena tidak lagi ditemukannya air. Di Teheran juga ada 88 desa yang ditinggalkan karena tidak lagi ada air disana. Krisis air juga menimbulkan penurunan produktifitas pertanian.
Penurunan lingkungan yang berdampak pada krisis pangan, air, penyebaran virus dan penyakit memiliki dampak yang sangat besar terhadap perkembangan suatu negara. Hal ini menimbulkan peningkatan jumlah pengangguran, penurunan produktifitas dan memengaruhi kemajuan suatu negara. Berbagai isu politik juga dipengaruhi oleh lingkungan. Seperti salah satu contoh di suatu daerah di Afrika pernah melarang adanya vaksinasi karena hal tersebut dianggap akan menyebarluaskan virus lain dan untuk sterilisasi. Hal ini ternyata tidak benar sehingga negara tersebut mengalami peningkatan jumlah penderita suatu penyakit secara signifikan. Oleh sebab itu, penting bagi setiap penduduk di bumi agar lebih menjaga lingkungan dan mengatur keseimbangan lingkungan dan siklus yang ada. Proses penurunan kemampuan lingkungan untuk menahan beban mulai terlihat dengan adanya berbagai krisis yang terjadi di beberapa belahan bumi. Tidak beresnya pengelolaan lingkungan akan berdampak langsung kepada kesehatan, ekonomi, politik dan budaya suatu daerah.***

Sunday, April 14, 2013

UJUNG BATAS LOGIKA

Kau ada di batas logika
Menari-nari dalam angan dan setiap kata
Mungkin aku takkan jera sebelum kau perintah
Bukannya aku tak berakal
Bukan juga hati ini yang dangkal
Tapi ketahuilah bahwa siapapun yang dilanda rasa itu akan terjungkal

Buatmu...
Terima kasih sudah sedemikian tegas
Terapkan segala azas-azas
Mengingat Dia dan menjaga batas

Tetaplah kau begitu...
Jangan lupa dan tetaplah ingat ada aku
Bersama karya-karya dan citamu
Bersama sejarah yang semoga kita ukir dan akan bertemu
Dengan kebersamaan dan memoar lagu
Untuk agar tidak terlambat berbuat apa-apa yang perlu


Depok, 14 April 2013

Saturday, April 13, 2013

DECIREFIL BIN

DESAIN DECIREFIL BIN (DEGRADABLE CIGARETTES FILTER BIN): KOLABORASI INOVASI TEKNOLOGI PEMANFAATAN DAN PENDEGRADASIAN LIMBAH FILTER ROKOK SEBAGAI REVOLUSI SISTEM PENGOLAHAN SAMPAH
 (Finalis dari Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional UNYSEF UNY 2012)

Ade Permata Surya/ 0906492871/ 2009
Lini Anisfatus Sholihah/ 0906514001/ 2009
Yelna Yuristiary/ 1006659786/ 2010

RINGKASAN
Sampah masih menjadi permasalahan di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu sumber sampah yang belum banyak mendapatkan perhatian adalah puntung rokok. Jenis sampah ini banyak ditemukan di tempat umum  karena dibuang secara sembarangan. Jumlah sampah puntung rokok ini diperkirakan akan terus mengalami peningkatan seiring dengan terus meningkatnya jumlah perokok dan jumlah produksi batang rokok di Indonesia, namun hal tersebut tidak diimbangi dengan lamanya waktu penguraian. Akibatnya terjadi penumpukan sampah yang justru dapat mencemari lingkungan
Meskipun begitu, puntung rokok ternyata juga memiliki keuntungan yaitu dapat mencegah korosi baja dengan menjadikan nikotin sebagai inhibitor alami. Karena itu Peneliti mencoba mengkolaborasikan prinsip pemanfaatan dan penguraian sehingga terciptalah solusi alternatif terbaru yang diwujudkan dalam sebuah produk inovasi yang dinamakan “Decirefil Bin” (Degradable Cigarettes Filter Bin) yaitu teknologi tong sampah ajaib untuk mengatasi pembuangan puntung rokok sembarangan sekaligus memanfaatkan dan mendegradasikannya ke dalam bentuk yang lebih kecil dan halus serta menghilangkan racun yang terdapat di dalam puntung sehingga tidak lagi berbahaya bagi lingkungan.
Penelitian dilakukan selama 2 bulan di Lingkungan Kampus Universitas Indonesia. Hasil observasi pun menunjukkan bahwa limbah puntung rokok banyak ditemui di lingkungan Universitas Indonesia dan terbuang secara sembarangan. Sedangkan untuk uji skala laboratorium didapatkan hasil perbandingan yang tepat untuk setiap kali pemrosesan puntung rokok dengan alat Decirefil Bin dibutuhkan puntung rokok kurang lebih 100 gram atau sebanyak 1000 rokok  selama 3 hari yang dibuang ke dalam tong Decirefil Bin dan dibutuhkan air sebanyak kurang lebih 5 liter untuk proses perendaman.  Untuk penghancuran secara mekanik, hasil menunjukkan pemotongan terbaik dengan menggunakan pisau berkecepatan 5500 rpm selama 5 menit. Pada prinsipnya alat Decirefil Bin memiliki 3 tahapan yaitu tahap penghancuran puntung rokok secara mekanik, tahap ekstraksi dengan merendam hasil potongan ke dalam air untuk dapat dimanfaatkan sebagai inhibitor alami antikorosi dan tahap terakhir yaitu tahap pendegradasian ampas puntung rokok secara biologis menggunakan bakteri.
            Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai biodegradasi filter rokok untuk mengetahui mikroorganisme yang cocok dalam mendegradasi, waktu pendegradasian yang optimal, dan perlakuan khusus yang diperlukan untuk perkembangan bakteri,  dan diperlukannya kerja sama dengan institusi penghasil rokok dalam mengatasi masalah limbah filter rokok serta perusahaan pengguna besi dan baja dalam memanfaatkan ekstrak nikotin sebagai antikorosi
Kata Kunci: Decirefil  Bin, Puntung rokok, Antikorosi, Degradasi

Jangan Membakar Limbah Plastik

Produktivitas manusia dan segala kegiatan saat ini yang telah dilakukan masyarakat dunia menjadikan efisiensi energi lingkungan semakin berkurang. Tidak adanya penerapan teknologi dan pengetahuan yang memadai dalam pengelolaan energi, khususnya sampah menjadikan sistem pemusnahannya semakin memperparah keadaan lingkungan.
Kebiasaan membakar sampah plastik merupakan salah satu rutinitas yang senantiasa dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini. Baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan masih terdapat masyarakat yang memusnahkan sampah jenis ini dengan cara mengubur atau membakarnya.
Plastik merupakan salah satu jenis limbah yang non-biodegradable sehingga sifat ini menjadikan sampah plastik sangat sulit untuk terurai di lingkungan. Menurut hasil survey, Indonesia menghasilkan 2.052.000.000 kantong plastik dalam sehari. Dari sebagian besar produksi limbah plastik ini, banyak diantaranya yang masih belum dimanfaatkan dan diolah sebagaimana mestinya.
Pemusnahan limbah plastik dengan cara pembakaran yang sering dilakukan oleh sebagian besar masyarakat ternyata berdampak buruk terhadap lingkungan, kesehatan maupun kehidupan ekonomi. Menurut Andari Kristanto, salah seorang ilmuwan sekaligus dosen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia, “pemusnahan sampah dengan metode pembakaran sangat tidak disarankan walaupun mungkin ada beberapa limbah yang harus dibakar untuk memusnahkannya.”
Pembakaran limbah jenis plastik menghasilkan berbagai senyawa yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Selain itu, pembakaran limbah jenis ini juga hanya akan menambah jenis pencemaran yang ada. Jumlah satu ton sampah plastik sekali pakai yang dibakar akan menghasilkan jumlah karbon dioksida yang sama dengan 1 ton. Pembakaran limbah jenis plastik akan menghasilkan gas buang dan residu yang justru menambah jenis pencemaran yang terjadi di lingkungan. Bahaya tersebut biasanya diitimbulkan oleh adanya emisi gas dan partikel debu. Gas-gas berbahaya yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah
antara lain adalah gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), Dioxin dan
Furan.
Salah satu jenis zat yang sangat berbahaya dalam kandungan gas sisa pembakaran plastik adalah dioksin yang bersifat karsinogen atau menimbulkan kanker. Efek samping dioksin terhadap binatang adalah perubahan sistim hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, dan penekanan terhadap sistim kekebalan tubuh. Efek samping dioksin terhadap manusia adalah perubahan kode keturunan (marker) dari tingkat pertumbuhan awal dari hormon. Pada dosis yang lebih besar bisa
mengakibatkan sakit kulit yang serius yang disebut `chloracne.’
Gas karbondioksida yang tercipta ketika adanya proses pembakaran dapat memperbesar kemungkinan penipisan lapisan ozon dan meningkatkan pengaruh rumah kaca di permukaan bumi. Asap hasil pembakaran juga meningkatan resiko masyarakat terkena kanker paru-paru karena di dalam kandungan asap hasil pembakaran tersebut terdapat berbagai senyawa-senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.
“Bahaya yang ditimbulkan oleh perilaku pembakaran sampah jenis plastik adalah terurainya zat-zatseperti sulfur ke udara sehingga zat tersebut menjadi sulfur dioksida dimana hal ini akan meningkatkan kandungan zat berbahaya bagi lingkungan”, ungkap Andari, Dosen Teknik Lingkungan Universitas Indonesia.

Oleh : Yelna Yuristiary
SUMA #20