Sunday, June 16, 2013

Kolaborasi Penggunaan Limbah Cangkang Udang dan Ampas Kelapa sebagai Pakan Ayam dalam Mengurangi Kolesterol serta Meningkatkan Kemampuan Cerna pada Ayam Ras Pedaging



Jumlah kebutuhan ayam ras pedaging di Indonesia meningkat signifikan sebesar 15% dari tahun 2012. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah pendapatan masyarakat yang semakin tinggi. Ayam ras pedaging sudah menjadi alternatif sumber protein bagi masyarakat sehingga perlu adanya peningkatan kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kolaborasi penggunaan cangkang udang dan ampas kelapa dalam asupan pakan ayam ras pedaging di Riau. Cangkang udang yang mengandung kithin mampu menstimulasi peningkatan asam empedu pada ayam ras pedaging. Pemberian tepung cangkang udang dalam produksi pakan ayam ras pedaging juga mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh ayam. Dari penelitian diperoleh 3-4 gram kithin dapat menurunkan LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein). Selain pemberian tepung cangkang udang, pakan ternak juga dikolaborasikan dengan memberikan ampas kelapa fermentasi yang memiliki protein yang tinggi.
Ampas kelapa yang telah difermentasi mampu memenuhi kebutuhan protein dan serat pada ayam ras pedaging. Penambahan ampas kelapa fermentasi berfungsi menurunkan konsumsi ransum, memperbaiki retensi nitrogen, meningkatkan daya cerna, proses metabolisme dan menambah berat badan pada ayam ras pedaging. Kolaborasi antara tepung cangkang udang dan ampas kelapa fermentasi mampu mengoptimalkan kolesterol yang dibutuhkan dan meningkatkan berat badan dari ayam. Kombinasi antara tepung cangkang udang dan ampas kelapa fermentasi secara otomatis meningkatkan kualitas ayam ras pedaging dan mengontrol kolesterol berlebih pada ayam. Dengan adanya kolaborasi tepung cangkang udang dan ampas kelapa fermentasi pada pakan ayam diharapkan peternak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging ayam di pasaran dengan memaksimalkan kualitas ternaknya.

Saturday, June 15, 2013

BERBINCANG TENTANG BULAN MERAH (Sebuah Resensi Lagu)

Berbincang tentang bulan merah... Sepenggal lirik lagu Ebiet G Ade.  Sepenggal lirik yang memiliki banyak artian (tergantung dari sudut pandang si pendengar). Sembari menulis entri ini saya sedang mendengarkan 'Nyanyian Rindu' milik Ebiet G Ade. Di dalamnya tergambar perasaan gulana seorang yang teramat sangat mengenang seseorang yang mengusik hatinya (mungkin). Penggambaran setting tempat dan alur dari pesona menggambarkan kekaguman yang luar biasa. Tetapi ternyata kekaguman tersebut hanya membuat luka bagi si musisi. Tidak ada kepastian dan hanya akan membuat resah serta rasa enggan untuk tertidur di kala malam.
Mungkin ini yang dikatakan gila. Si musisi masih berilusi dan membayang yang seharusnya tidak. Ada pertanyaan di dalam dirinya 'kapan lagi kita akan bertemu'. Akan tetapi senyum yang membasuh luka-nya enggan untuk menyapa. Tidak ada kepastian dari cerita lagu ini. Dari lagu ini dapat kita petik pelajaran agar 'berhati-hatilah dalam mengagumi seseorang karena hal itu dapat membuat gila'.

Thursday, June 13, 2013

EBIET dan PUISI


Lagu Ebiet selalu menggambarkan keindahan lirik-lirik puisi. Tidak tegas selalu mengandung kiasan-kiasan hati yang tidak seperti ucapan-ucapan pada umumnya. Kalaupun di dalamnya ada kalimat atau kata-kata yang seperti biasa, namun itu penuh pertimbangan dalam perpaduan musiknya. Hahaha....
Saya sebenarnya tidak mengerti musik.
Tetapi hingga saat ini dengan mendengarkan lagu-lagu Ebiet serasa membuat saya mengenang masa lalu dan mengajak kita untuk merenung. Memahami dan menekuri sisi kehidupan lebih dalam. Tidak sebatas pemahaman yang dangkal, akan tetapi lebih mendalam dengan kiasan kata yang memiliki 1000 arti.

Terima kasih sebelumnya kepada Bukansalawar yang telah mengenalkan lagu Ebiet. Walaupun dulu orangtua saya suka mendengarkan lagu ini, tetapi belum pernah saya dalami maknanya. Hoo...

Berikut salah satu lirik lagu Ebiet (Camelia IV)

Senja hitam ditengah ladang 
Dihujung permatang engkau berdiri
Putih diantara ribuan kembang
Langit diatas rambutmu
Merah tembaga
Engkau memandangku 
Bergetar bibirmu memanggilku 
Basah dipipimu air mata 
Kerinduan, kedamaian oh
 

Batu hitam diatas tanah merah 
Disini akan kutumpahkan rindu 
Kugenggam lalu kutaburkan kembang 
Berlutut dan berdoa 
Syurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimu
Kematian adalah tidur panjang
Maka mimpi indahlah engkau 
Camellia, 
Camellia oh
 

Pagi, engkau berangkat hati mulai membatu 
Malam, kupetik gitar dan terdengar 
Senandung ombak dilautan
Menambah rindu dan gelisah 
Adakah angin gunung, adakah angin padang 
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku 
Dan membebaskan nasibku 
Dari belenggu sepi


@netic FTUI
17.23 bersama Vitriana 

Monday, June 10, 2013

GANGGUAN JIWA

Ini gangguan jiwa namanya
Bukan ingin tapi hendak
Ini gangguan jiwa namanya
Ketika hati dan akal tak dapat terelak
Ini sungguh benar-benar gangguan jiwa namanya
Tak satupun yang tak nak hendak terkerjakan
Ini sungguh amat sangat gangguan jiwa namanya
Betapa tidak, hanya buang-buang waktu tak perlu
Memang benar gangguan jiwa namanya
Saat malam-malam berlalu rasa-rasa masih terbelenggu
Gangguan jiwa mengganggu jiwa merusak raga dan jiwa
Tidak baik dan pasti namanya gangguan jiwa namanya
Ini gangguan jiwa


Depok, 10 Juni 2013

Sunday, June 09, 2013

SEKILAS TENTANG IWI (Indonesia Water Institute)



Indonesia Water Institute (IWI) merupakan suatu badan konsultan terkait manajemen air dan sumber daya air di Indonesia. IWI yang dipimpin oleh Ir. Firdaus Ali, MSc. PhD. berdiri sejak April 2007 lalu. Munculnya IWI dilatarbelakangi oleh kondisi masalah air dan sumber daya air (SDA) yang dihadapi Indonesia, khususnya daerah Ibukota Jakarta. Banjir yang terjadi pada Februari 2007 menyebabkan kerugian 8,8 trilyun dan memakan 53 korban jiwa menggerakkan hati kalangan akademisi dan praktisi untuk membentuk lembaga ini. Krisis air baku yang dihadapi Jakarta sejak 1994 juga menjadi faktor utama pentingnya dibentuk suatu lembaga konsultasi terkait air dan sumber daya air yang akan menghimbau seluruh kalangan untuk lebih peka terhadap masalah ini.
IWI bergerak dan melangkah dengan cepat menembus seluruh kalangan, mulai dari akademisi, praktisi, pemerintah, masyarakat dan swasta. Sejumlah kajian yang sistematis terkait kebijakan pengelolaan SDA dan pengendalian daya rusak air senantiasa dilakukan IWI demi Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. IWI percaya melalui perencanaan yang berkelanjutan dan membangun jembatan komunikasi dengan para pemangku kepentingan, pengembangan kapasitas keilmuan dan profesionalisme, masalah terkait SDA dapat tertangani dengan optimal. Kegiatan IWI dimulai dengan pengkajian, formulasi kebijakan, perumusan rekomendasi dan alternatif penanganan masalah serta pengembangan inovasi menjadikan IWI mampu membantu menangani sejumlah masalah terkait sumber daya air di Indonesia.
Kerjasama internasional mulai dilakoni IWI sejak 9 November 2009 dengan negara Belanda terkait pengelolaan sumber daya air di Jakarta. 23 Februari 2012 IWI secara resmi menjadi badan hukum yang fokus pada pengkajian, inovasi, kebijakan, perencanaan dan pengembangan air, sumber daya air serta lingkungan. Saat ini IWI telah berkecimpung di banyak proyek dan menjadi konsultan berbagai perusahaan dan lembaga pemerintah baik di Indonesia maupun dunia seperti HUBER (Germany), UNESCAP (Thailand), CityNET (Yokohama, Japan), Tokyo Metropolitan Goverment, Mitsui Consultants Co. Ltd, Deltares (Netherland), Syabas Puncak Niaga Berhad (Kuala Lumpur), DHI+Environment(s) Pte. Ltd (Singapore), Novatara Pte. Ltd (Brunei Darussalam), PT Unilever Indonesia, PT ASTRA, Agung Podomoro Land, PT Jaya Ancol, Geothe Institute Jakarta, Bappeda DKI Jakarta, Suku Dinas PU Jakarta Pusat, dll.
Adapun jenis pelayanan dan kerjasama yang ditawarkan IWI seperti Water Balance Analysis & Water Security Planning, Water System Efficiency, Wastewater Management, Reclaim, & Reuse, Water Supply Planning & Management, Rainwater Harvesting Concept, Groundwater Management & Conservation, Water Pricing, Tariff, Finance, and Investment, Integrated Urban Water Resources Management (IUWRM), Integrated Water Resources Management, Technology, and Infrastructure
(IWRMTI), Advance Technology for IWRM dan Membrane & Nanotechnology for Water Treatment System.
Besar harapan IWI mewujudkan Indonesia yang lebih baik dengan tatanan konsep pengelolaan sumber daya air dan kualitas lingkungan yang optimal demi terciptanya pembangunan berkelanjutan. IWI bergerak bersama setiap lapisan untuk memberikan dan mendengarkan setiap kebutuhan dari berbagai pihak dan mencari alternatif yang paling efektif dan efisien untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Bersama IWI, pengelolaan air dan sumber daya air akan menjadi lebih terarah.

Saturday, June 01, 2013

INGAT AKU

Ingat aku bersama mentari yang pasti akan datang pagi ini. Bukan untuk apa-apa hanya untuk dikenang. Bersama malam yang temaram aku akan tenggelam mengarungi satu fase kehidupan dengan kehidupan lainnya. Tidak dengan kau tidak dengan dia tidak dengan mereka. Hanya satu sendiri sambil mengingat kenangan-kenangan kita. Ingat aku ingat kita yang pernah saling mengenal dan pernah bersama berbagi cerita. Ketika waktu telah sampai di batas cakrawala tidak akan ada lagi cerita apalagi kisah.
Bukannya aku ingin diam dalam kenangan dan juga bukannya kisah hendak aku usaikan. Seperti kata pepatah bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Ingat aku, ingat kita dan ingat cerita-cerita yang pernah tertuang. Bukan untuk dipuja-puja atau untuk diagung-agungkan. Bagiku goresan ini hanya sebuah cara untuk tetap hidup bersama kau, dia, mereka dan kita. Mari kita bersama hidup-hidup dalam satu cara dan sempurnakan semua.
Ingat aku bersama satu harapan yang sempat aku katakan. Bukan hendak untuk menekan atau membuat satu kepastian. Tetapi itu satu cara untuk tetap merasa nyaman dan tetap bertahan. Ingat aku dan kisah-kisah kita. Tidak mudah meski hanya berupa larik-larik hujan yang menghilang bersama kemarau panjang yang menghitam. Ingat aku bersama memoar indah dan senyum-senyum penuh tawa, bersama duka-duka yang buat bahagia. Jika waktunya telah tiba semoga kita bersua dengan ingatan-ingatan kita.
Ingat aku ketika engkau juga berjumpa Dia di setiap harimu, hariku dan hari-hari mereka. Ketika waktu telah datang dan tidak akan ada lagi waktuku, kenang-kenanglah bahwa masa-masa itu pernah ada. Bagiku tak cukup satu dasawarsa untuk lalui keheningan ini bersama. Hanya perlu untuk tetap berjuang dan ukir sejarah. Semoga nanti kita akan bersama...


Wisma Enelis, 31 Mei 2013

Tuesday, May 28, 2013

SASTRA YANG SEBENARNYA

Sastra itu menjebak dalam hati dan pikiran, serta merta membawanya bersama keinginan dari inspirasi itu dan menyulitkannya dalam jalan yang tidak dikenalinya... Sampai akhirnya obsesinya pun berhenti dan terkadang ia kembali atau hanya terjebak pada jalan yang sudah terlewati.
Terkadang sastra membawa bahagia bersama inspirasi yang sejalan dengan hati dan pikir-pikir nurani, namun tak jarang membentang suatu akar kesukaran yang berasal dari logika dari inspirasi. Tak mudah bagi sastra untuk mendalami suatu hal yang bukan dirinya apalagi menjadi cerah pada pilihan yang berasal dari inspirasi. Namun sastra adalah sebuah keceriaan yang senantiasa mendapatkan jalan dengan caranya sendiri, banyak pemahaman tanpa pernah adanya sebuah kejelasan. Berbahagia bersama pilihan yang bukan dirinya dan menjadi kenangan ketika semuanya hendak berakhir.
Sastra saat ini terjebak dalam lingkar keinginan yang sangat-sangat logis. Tapi ia cerah di dalamnya. Menemukan simpangan baru dan mengikuti inspirasi lainnya. Membentuk jiwa dan semangat walaupun baginya itu terlalu berat. Sastra itu tidak goyah meski inspirasi pembawa ke jalan itu telah berlalu dan mendapati bahan observasi baru. Sastra memang senang untuk terjebak dalam inspirasi karena menurutnya segalanya akan menjadi mudah bersama waktu yang akan menjawab. Baginya hidup adalah pembelajaran yang tulus, berawal dari obsesi dan inspirasi yang muncul ke permukaan. Membawanya ke jalan yang belum ia lalui, tersesat dan kembali menemukan inspirasi bersama jalan baru yang lebih menyenangkan. Karena begitulah sastra. Bebas...

Thursday, May 23, 2013

REINKARNASI SDGs DARI MDGs


MDGs (Millenium Development Goals), mungkin istilah ini sering kita dengar di televisi, koran maupun surat kabar. MDGs merupakan tujuan pembangunan global yang awalnya disepakati oleh 147 negara yang tujuan akhirnya mengentaskan kemiskinan rakyat di negara-negara berkembang. MDGs dimulai dengan adanya pertemuan 147 negara berkembang dan adanya perumusan 8 tujuan MDGs hingga 2015. MDGs merupakan tujuan pembangunan global yang dirancang atau dipelopori oleh nagara-negara maju untuk menyetarakan kemajuan serta perkembangan antara negara-negara di utara dan selatan. Adapun 8 tujuan dari MDGs adalah :
1. Pengentasan Kemiskinan
Kemiskinan di dunia merupakan satu hal yang sudah ada sejak dahulu kala. Untuk peringkat kemiskinan sendiri, di beberapa negara Afrika tercatat sebagai negara yang paling besar angka kemiskinannya. Banyak negara-negara di Afrika yang mengalami tragedi busung lapar, terserang penyakit dan minimnya akses air bersih (hanya orang kaya saja yang mampu membeli/mendapat akses air bersih). Dengan adanya tujuan utama ini, MDGs menetapkan tujuan utama program ini adalah pengentasan kemiskinan di berbagai belahan dunia. Saat ini Indonesia sudah cukup mampu mengurangi angka kemiskinannya. Menurut data yang ada pengentasan kemiskinan merupakan satu dari capaian program MDGs yang terjadi di Indonesia selain kesetaraan gender dan masalah pendidikan).
2. Pendidikan
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, penting adanya perbaikan pendidikan. Pendidikan merupakan akar dari kemiskinan di suatu kawasan. Tenaga terdidik merupakan satu aset yang paling berharga dalam hal pengentasan kemiskinan. Dalam capaian MDGs, Indonesia juga telah dianggap berhasil memenuhi program pendidikan negaranya. Hal ini terlihat dari beberapa program yang ditawarkan pemerintah seperti wajib belajar 9 tahun yang saat ini telah menjadi suatu hak bagi setiap anak di Indonesia.
3. Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender juga dimasukkan ke dalam tujuan utama dari MDGs karena saat ini banyak negara yang masih menganggap wanita tidak berhak mendapatkan pendidikan setara pria.
4. Pengurangan Mortalitas Anak
Kemajuan suatu negara dilihat dari kesehatan anak-anak yang ada di dalamnya. Mortalitas yang tinggi di beberapa negara berkembang menjadi faktor yang menjadikan penurunan mortalitas anak menjadi sangat penting. Tingginya angka mortalitas pada anak juga dipengaruhi oleh minimnya sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai.
5. Peningkatan Kesehatan Ibu
Di beberapa negara berkembang, kesehatan Ibu hamil belum menjadi satu komponen yang terlalu diperhatikan seperti di negara-negara maju. Ibu hamil yang tidak sehat memiliki risiko yang besar untuk melahirkan anak yang tidak sehat juga. Jika anak tidak sehat, maka hal ini dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia pada suatu negara tersebut.
6. Pemberantasan Penyakit Menular (HIV/AIDS, Malaria dan lain-lain)
Penyakit menular merupakan satu dari ancaman yang paling ditakuti oleh manusia. Hal ini terlihat dari wabah virus Spanyol yang terjadi di awal abad 19 (sekitar tahun 1918). Pada era itu sejumlah populasi di dunia mengalami kematian massal dan dalam sehari saat itu ada sekitar 900.000 orang yang meninggal. Tentu ancaman penyakit menular seperti itu sangat ditakuti oleh manusia. Oleh sebab itu, penting adanya satu program yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya pandemi seperti virus Spanyol tersebut. Ngomong-ngomong virus Spanyol, tahukah kalian serial film 'Twilight', di dalam film tersebut diceritakan bahwa Edward Cullen berubah menjadi vampire karena dia terkena virus flu Spanyol tersebut. Kalau tidak percaya bisa di tonton ulang filmnya. :D
7. Kelestarian Lingkungan
Kelestarian lingkungan merupakan tujuan terpenting dalam setiap pembangunan karena tanpa adanya lingkungan yang seimbang tentunya akan muncul berbagai malapetaka dan bencana.
8. Optimalisasi Kemitraan Global
Dalam hal pencapaian ketujuh tujuan umum pembangunan global tersebut maka penting adanya optimalisasi kemitraan global antar negara.

MDGs sendiri sudah berakhir secara resmi pada tahun 2012 lalu. Hal ini terlihat pada tanggal 31 Juli 2012 sekjen PBB membentuk High-Level Panel of Eminent Persons (HLPEP) yang membicarakan tentang pencapaian MDGs dan Post 2015.

Menurut Post 2015, MDGs akan dilanjutkan dengan program sejenis yang dinamakan SDGs (Sustainable Development Programs) yang memiliki tujuan yang hampir sama dengan MDGs. Hanya saja SDGs lebih fokus terhadap hal-hal yang belum dikembangkan dalam MDGs. Dalam rapat yang dilaksanakan HLPEP, Sekjen PBB (Ban Ki Moon), PM Inggris (David Cameron), presiden Indonesia (SBY) dan presiden Liberia (Ellen Johnson) menjadi pemimpin panel tersebut.Tujuan Pembagunan Melenium telah berakhir hanya sampai di tahun 2015 dan kedepannya semua negara akan berjumpa dengan SDGs yaitu Tujuan pembangunan Berkelanjutan. Dari penuturannya, SBY menyatakan semoga agenda SDGs selesai di Mei 2013 ini, setelah sebelumnya dari Juli 2012 telah dibicarakan secara saksama.

Oleh : Yelna Yuristiary
Civil Engineering Universitas Indonesia



Wednesday, May 22, 2013

TAK PUNYA HATI

Bukannya aku tak punya hati
Bukan juga aku hendak tak pasti
Atau mungkin ini hanya obsesi
Bagimu bagiku ini akan abadi
Tapi jangan percayai sayang
Karena sayang-sayang mampu terbuang
Akan hendak pergi bersama rasa yang terbang

Bukannya aku tak punya hati
Ini karenamu yang sulit untuk obati
Gundah-gundah dan resah-resah yang hampiri
Tak perlu tanya pada Katumiri
Kenapa Azalia-nya tak lagi berseri
Cukup kau hargai dan beri bukti

Bukannya aku tak punya hati
Karena bagiku ini dapat pilih-pilih
Karena obsesi bawamu jadi yang pasti
Tapi aku dapat jadi tak punya hati
Jika terus begini


DEPOK, 22 MEI 2013

Friday, May 17, 2013

The Great Mobilization



Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan populasi manusia, terjadi pula perubahan-perubahan ekonomi dan kebutuhan akan listrik dan energi di berbagai daerah. Perlu adanya kesadaran berbagai pihak untuk terus bergiat dalam pelestarian lingkungan dan efektifitas penggunaan energi tanpa perlu adanya suatu perjanjian yang mengikat. Salah satu negara yang telah melakukan suatu terobosan dalam hal penerapan energi terbarukan listrik adalah Selandia Baru yang akan meningkatkan output listrik mereka sebanyak 70% dimana 90% diantaranya akan dihasilkan dari air dan panas bumi (rencana hingga tahun 2025). Selain meningkatkan efisiensi energi terbarukan, negara ini juga akan mengurangi emisi karbon dari kendaraan bermotor dan memperluas hutan.
Percepatan perubahan lingkungan menjadikan berbagai hal yang awalnya tidak mungkin terjadi secara cepat. Mencairnya gletser di Himalaya, kenaikan permukaan laut dan perubahan iklim yang signifikan menjadikan penting untuk diadakannya suatu perubahan besar untuk mereduksi percepatan perubahan lingkungan. Salah satu kunci untuk menstimulasi pergerakan perubahan lingkungan adalah dengan menerapkan pajak dalam hal perlindungan lingkungan. Seperti contoh sebuah perusahaan kertas wajib mengeluarkan sejumlah dana yang akan dijadikan sumber untuk program CSR dan perbaikan perlindungan lingkungan. Saat ini negara-negara di dunia telah melakukan suatu upaya untuk mereduksi emisi karbonnya. Perusahaan-perusahaan wajib membayar sejumlah dana yang setara dengan emisi karbon yang ia hasilkan di sebuah negara. Selain itu, beberapa perusahaan seperti perusahaan rokok wajib menyediakan sejumlah dana yang nantinya akan dimanfaatkan untuk segala dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok yang dihasilkan (biaya kesehatan).
Di beberapa negara saat ini telah terjadi kenaikan pajak bensin sehingga harga bahan bakar melonjak naik. Hal ini menyebabkan konsumsi bensin tidak sebanyak biasanya dan juga adanya reduksi penggunaan mobil di sejumlah negara. Kenaikan pajak tidak hanya sebatas kenaikan pajak bensin, akan tetapi juga pajak kendaraan bermotor dan di beberapa negara juga ada pajak jalannya sebuah kendaraan. Program ini sangat cocok untuk mengurangi laju penggunaan kendaraan pribadi di suatu daerah. Namun, ada juga beberapa negara yang malah mensubsidi segala kegiatan yang dapat merusak lingkungannya sendiri. Seperti di Indonesia, pemerintah melakukan subsidi BBM sehingga menurut suatu survey yang dilaksanakan diperoleh data bahwa jumlah pengendara kendaraan bermotor di Indonesia meningkat secara signifikan. Hal ini tentu saja berdampak besar pada emisi karbon dan laju penggunaan energi yang diperlukan. Setiap tahun pembayar pajak di dunia menyediakan sekitar $ 700 miliar dari subsidi untuk kegiatan yang merusak lingkungan,
seperti pembakaran bahan bakar fosil termasuk penebangan habis hutan, dan penangkapan ikan berlebihan.
Dalam chapter ini diceritakan bahwa lingkungan dan ekonomi memiliki hubungan yang saling terkait karena kebijakan lingkungan suatu daerah dapat memengaruhi keadaan ekonomi, begitu pula sebaliknya. Seperti contoh saat ini sudah ada program yang dinamakan REDD++ yang mana dalam program ini setiap negara wajib mengeluarkan dana ganti rugi atas emisi karbon yang dia keluarkan. Nantinya dana ini akan digunakan untuk reboisasi hutan, perbaikan lingkungan di sejumlah daerah yang memungkinkan sehingga perubahan iklim dunia tidak terlalu signifikan. Beberapa kebijakan ekonomi terkait deforestasi dan penggunaan lahan juga telah diterapkan di beberapa kawasan untuk membatasi jumlah penggunaan lahan dan ruang terbuka hijau.
Hanya saja, saat ini negara-negara yang berkembang justru mendapatkan tekanan dari negara maju dalam hal mengurangi emisi karbon yang dihasilkannya karena adanya perubahan fisik lingkungan yang sudah terlangsung terjadi di sebuah negara maju. Negara-negara maju saat ini justru menjadi penyumbang terbesar emisi karbon dunia sehingga mereka meningkatkan kewajiban negara berkembang untuk melakukan perbaikan hutan dan lingkungan sekitar. Selain itu, adanya ekonomi dan pasar global telah menjadikan warga dunia semakin terperosok dan memiliki perilaku konsumtif. Namun perilaku ini dapat dibatasi dengan adanya kebijakan pajak pada hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Kebijakan subsidi merupakan suatu hal yang signifikan untuk diterapkan di beberapa negara untuk membatasi penggunaan bahan bakar dan gas serta konsumsi kendaraan pada suatu wilayah. Dari reduksi bahan bakar dan gas ini juga diperoleh suatu keuntungan yakni berkurangnya jumlah polusi udara yang terjadi pada suatu kawasan. Tingkat polusi pada suatu daerah berbanding lurus dengan tingkat kesehatan penduduk sekitar sehingga semakin berimbang dan harmonisnya lingkungan maka secara tidak langsung hal itu akan menjadikan kesehatan dan perekonomian warga sekitar menjadi lebih baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa ekonomi dan lingkungan saling terkait sehingga perlu adanya permodelan sistem yang baik untuk mendukung keserasian antara lingkungan dan ekonomi suatu daerah. Dengan adanya kolaborasi sistem yang baik maka percepatan pembangunan yang berkelanjutan dapat terlaksana dengan baik.***