Sunday, June 16, 2013

Air dan Sumber Daya Air Ibukota Jakarta

Pada pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat memahami bahwa Jakarta adalah salah satu kota di daerah tropis yang 85% daerahnya menjadi pemukiman masyarakat. Beban populasi yang besar di Jakarta memberi imbas yang cukup mencengangkan terhadap lingkungan di kota ini. Lingkungan yang dibicarakan dalam kasus ini bukan hanya sebatas lingkungan hidup (terbatas pada biotik dan abiotik saja). Lingkungan yang dipengaruhi oleh beban populasi Jakarta yang senantiasa meningkat secara signifikan juga mencakup aspek sosial masyarakatnya. Tingginya angka kriminalitas di ibukota menjadi hal yang sudah biasa di mata kita. Segala perubahan Jakarta secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh kondisi alam yang mengalami perubahan akibat beban populasi yang diterima.
Air... Saat ini telah menjadi satu dari kebutuhan fundamental masyarakat dari semua kalangan. Tidak terkecuali seluruh mahluk hidup memerlukan air sebagai komponen utama penopang hidupnya. Tidak terkecuali di ibukota, air menjadi satu hal yang selalu dicari oleh masyarakat ibukota. Air tidak hanya sebatas penghilang dahaga, melainkan ia telah menjadi satu-satunya bahan penyusun berbagai campuran yang dibutuhkan mahluk hidup dalam kehidupannya. Jakarta memiliki cerita sendiri dengan air dan sumber daya-nya. Jakarta merupakan salah satu kota yang kaya akan sumber daya airnya. Daerah ini dilewati 13 sungai yang berasal dari daerah dan kota-kota sekitarnya. Selain dilalui sungai, Jakarta juga dilewati oleh dua buah kanal. Hanya saja pembangunan yang berkelanjutan belum sepenuhnya terlaksana di kota ini sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan akses air bersih di Jakarta.
Perlu adanya satu konsep pembangunan kota megapolitan yang akan menyelamatkan Jakarta di masa yang akan datang. Kota megapolitan sendiri merupakan kota yang direncanakan sedemikian rupa agar tercipta pembangunan yang berkelanjutan. Konsep megapolitan untuk Jakarta sebenarnya pernah dicetuskan oleh mantan gubernur Jakarta (Ali Sadikin) agar pembangunan berkelanjutan dengan melakukan kerjasama dengan kota sekitar Jakarta. Hanya saja, kritik publik yang terkadang tidak memerhatikan pandangan visioner ini menjadikan konsep megapolitan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Adanya paradigma bahwa Jakarta akan mencaplok kota-kota BoDeTaBekJur (Bogor Depok Tangerang Bekasi dan Cianjur) menjadi salah satu penghambat konsep megapolitan ini diterapkan di Jakarta. Pentingnya konsep megapolitan untuk Jakarta lebih dikarenakan daerah ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan daerah-daerah sekitarnya. Populasi penduduk yang tinggi di Jakarta menjadikan perlu adanya suatu kerjasama yang terintegrasi antar Jakarta dan kota-kota sekitarnya seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok bahkan hingga Cianjur. Kerjasama ini nantinya diharapkan mampu memaksimalkan fungsi Jakarta sebagai ibukota negara dan menjadikan Jakarta sebagai kota megapolitan yang menganut prinsip pembangunan berkelanjutan. Pentingnya pembaharuan dalam hal kerjasama antara Jakarta dan kota-kota sekitarnya terkait perencanaan pembangunan dapat meminimalisir kasus pencemaran badan air dan meningkatkan rasa cinta lingkungan setiap masyarakatnya. Kelak, dengan adanya konsep megapolitan setiap masyarakat secara tidak langsung merasa memiliki lingkungan satu yang sama-sama akan dijaga keseimbangannya. Mengalirnya 13 anak sungai di Jakarta yang berasal dari kota-kota ini juga dapat dikontrol secara optimal sehingga pencemaran air di sungai-sungai Jakarta dapat dikurangi.

Kolaborasi Penggunaan Limbah Cangkang Udang dan Ampas Kelapa sebagai Pakan Ayam dalam Mengurangi Kolesterol serta Meningkatkan Kemampuan Cerna pada Ayam Ras Pedaging



Jumlah kebutuhan ayam ras pedaging di Indonesia meningkat signifikan sebesar 15% dari tahun 2012. Hal ini dipengaruhi oleh jumlah pendapatan masyarakat yang semakin tinggi. Ayam ras pedaging sudah menjadi alternatif sumber protein bagi masyarakat sehingga perlu adanya peningkatan kualitas produksi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kolaborasi penggunaan cangkang udang dan ampas kelapa dalam asupan pakan ayam ras pedaging di Riau. Cangkang udang yang mengandung kithin mampu menstimulasi peningkatan asam empedu pada ayam ras pedaging. Pemberian tepung cangkang udang dalam produksi pakan ayam ras pedaging juga mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh ayam. Dari penelitian diperoleh 3-4 gram kithin dapat menurunkan LDL (Low Density Lipoprotein) dan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein). Selain pemberian tepung cangkang udang, pakan ternak juga dikolaborasikan dengan memberikan ampas kelapa fermentasi yang memiliki protein yang tinggi.
Ampas kelapa yang telah difermentasi mampu memenuhi kebutuhan protein dan serat pada ayam ras pedaging. Penambahan ampas kelapa fermentasi berfungsi menurunkan konsumsi ransum, memperbaiki retensi nitrogen, meningkatkan daya cerna, proses metabolisme dan menambah berat badan pada ayam ras pedaging. Kolaborasi antara tepung cangkang udang dan ampas kelapa fermentasi mampu mengoptimalkan kolesterol yang dibutuhkan dan meningkatkan berat badan dari ayam. Kombinasi antara tepung cangkang udang dan ampas kelapa fermentasi secara otomatis meningkatkan kualitas ayam ras pedaging dan mengontrol kolesterol berlebih pada ayam. Dengan adanya kolaborasi tepung cangkang udang dan ampas kelapa fermentasi pada pakan ayam diharapkan peternak mampu memenuhi kebutuhan konsumsi daging ayam di pasaran dengan memaksimalkan kualitas ternaknya.

Saturday, June 15, 2013

BERBINCANG TENTANG BULAN MERAH (Sebuah Resensi Lagu)

Berbincang tentang bulan merah... Sepenggal lirik lagu Ebiet G Ade.  Sepenggal lirik yang memiliki banyak artian (tergantung dari sudut pandang si pendengar). Sembari menulis entri ini saya sedang mendengarkan 'Nyanyian Rindu' milik Ebiet G Ade. Di dalamnya tergambar perasaan gulana seorang yang teramat sangat mengenang seseorang yang mengusik hatinya (mungkin). Penggambaran setting tempat dan alur dari pesona menggambarkan kekaguman yang luar biasa. Tetapi ternyata kekaguman tersebut hanya membuat luka bagi si musisi. Tidak ada kepastian dan hanya akan membuat resah serta rasa enggan untuk tertidur di kala malam.
Mungkin ini yang dikatakan gila. Si musisi masih berilusi dan membayang yang seharusnya tidak. Ada pertanyaan di dalam dirinya 'kapan lagi kita akan bertemu'. Akan tetapi senyum yang membasuh luka-nya enggan untuk menyapa. Tidak ada kepastian dari cerita lagu ini. Dari lagu ini dapat kita petik pelajaran agar 'berhati-hatilah dalam mengagumi seseorang karena hal itu dapat membuat gila'.

Thursday, June 13, 2013

EBIET dan PUISI


Lagu Ebiet selalu menggambarkan keindahan lirik-lirik puisi. Tidak tegas selalu mengandung kiasan-kiasan hati yang tidak seperti ucapan-ucapan pada umumnya. Kalaupun di dalamnya ada kalimat atau kata-kata yang seperti biasa, namun itu penuh pertimbangan dalam perpaduan musiknya. Hahaha....
Saya sebenarnya tidak mengerti musik.
Tetapi hingga saat ini dengan mendengarkan lagu-lagu Ebiet serasa membuat saya mengenang masa lalu dan mengajak kita untuk merenung. Memahami dan menekuri sisi kehidupan lebih dalam. Tidak sebatas pemahaman yang dangkal, akan tetapi lebih mendalam dengan kiasan kata yang memiliki 1000 arti.

Terima kasih sebelumnya kepada Bukansalawar yang telah mengenalkan lagu Ebiet. Walaupun dulu orangtua saya suka mendengarkan lagu ini, tetapi belum pernah saya dalami maknanya. Hoo...

Berikut salah satu lirik lagu Ebiet (Camelia IV)

Senja hitam ditengah ladang 
Dihujung permatang engkau berdiri
Putih diantara ribuan kembang
Langit diatas rambutmu
Merah tembaga
Engkau memandangku 
Bergetar bibirmu memanggilku 
Basah dipipimu air mata 
Kerinduan, kedamaian oh
 

Batu hitam diatas tanah merah 
Disini akan kutumpahkan rindu 
Kugenggam lalu kutaburkan kembang 
Berlutut dan berdoa 
Syurgalah ditanganmu, Tuhanlah disisimu
Kematian adalah tidur panjang
Maka mimpi indahlah engkau 
Camellia, 
Camellia oh
 

Pagi, engkau berangkat hati mulai membatu 
Malam, kupetik gitar dan terdengar 
Senandung ombak dilautan
Menambah rindu dan gelisah 
Adakah angin gunung, adakah angin padang 
Mendengar keluhanku, mendengar jeritanku 
Dan membebaskan nasibku 
Dari belenggu sepi


@netic FTUI
17.23 bersama Vitriana 

Monday, June 10, 2013

GANGGUAN JIWA

Ini gangguan jiwa namanya
Bukan ingin tapi hendak
Ini gangguan jiwa namanya
Ketika hati dan akal tak dapat terelak
Ini sungguh benar-benar gangguan jiwa namanya
Tak satupun yang tak nak hendak terkerjakan
Ini sungguh amat sangat gangguan jiwa namanya
Betapa tidak, hanya buang-buang waktu tak perlu
Memang benar gangguan jiwa namanya
Saat malam-malam berlalu rasa-rasa masih terbelenggu
Gangguan jiwa mengganggu jiwa merusak raga dan jiwa
Tidak baik dan pasti namanya gangguan jiwa namanya
Ini gangguan jiwa


Depok, 10 Juni 2013

Sunday, June 09, 2013

SEKILAS TENTANG IWI (Indonesia Water Institute)



Indonesia Water Institute (IWI) merupakan suatu badan konsultan terkait manajemen air dan sumber daya air di Indonesia. IWI yang dipimpin oleh Ir. Firdaus Ali, MSc. PhD. berdiri sejak April 2007 lalu. Munculnya IWI dilatarbelakangi oleh kondisi masalah air dan sumber daya air (SDA) yang dihadapi Indonesia, khususnya daerah Ibukota Jakarta. Banjir yang terjadi pada Februari 2007 menyebabkan kerugian 8,8 trilyun dan memakan 53 korban jiwa menggerakkan hati kalangan akademisi dan praktisi untuk membentuk lembaga ini. Krisis air baku yang dihadapi Jakarta sejak 1994 juga menjadi faktor utama pentingnya dibentuk suatu lembaga konsultasi terkait air dan sumber daya air yang akan menghimbau seluruh kalangan untuk lebih peka terhadap masalah ini.
IWI bergerak dan melangkah dengan cepat menembus seluruh kalangan, mulai dari akademisi, praktisi, pemerintah, masyarakat dan swasta. Sejumlah kajian yang sistematis terkait kebijakan pengelolaan SDA dan pengendalian daya rusak air senantiasa dilakukan IWI demi Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. IWI percaya melalui perencanaan yang berkelanjutan dan membangun jembatan komunikasi dengan para pemangku kepentingan, pengembangan kapasitas keilmuan dan profesionalisme, masalah terkait SDA dapat tertangani dengan optimal. Kegiatan IWI dimulai dengan pengkajian, formulasi kebijakan, perumusan rekomendasi dan alternatif penanganan masalah serta pengembangan inovasi menjadikan IWI mampu membantu menangani sejumlah masalah terkait sumber daya air di Indonesia.
Kerjasama internasional mulai dilakoni IWI sejak 9 November 2009 dengan negara Belanda terkait pengelolaan sumber daya air di Jakarta. 23 Februari 2012 IWI secara resmi menjadi badan hukum yang fokus pada pengkajian, inovasi, kebijakan, perencanaan dan pengembangan air, sumber daya air serta lingkungan. Saat ini IWI telah berkecimpung di banyak proyek dan menjadi konsultan berbagai perusahaan dan lembaga pemerintah baik di Indonesia maupun dunia seperti HUBER (Germany), UNESCAP (Thailand), CityNET (Yokohama, Japan), Tokyo Metropolitan Goverment, Mitsui Consultants Co. Ltd, Deltares (Netherland), Syabas Puncak Niaga Berhad (Kuala Lumpur), DHI+Environment(s) Pte. Ltd (Singapore), Novatara Pte. Ltd (Brunei Darussalam), PT Unilever Indonesia, PT ASTRA, Agung Podomoro Land, PT Jaya Ancol, Geothe Institute Jakarta, Bappeda DKI Jakarta, Suku Dinas PU Jakarta Pusat, dll.
Adapun jenis pelayanan dan kerjasama yang ditawarkan IWI seperti Water Balance Analysis & Water Security Planning, Water System Efficiency, Wastewater Management, Reclaim, & Reuse, Water Supply Planning & Management, Rainwater Harvesting Concept, Groundwater Management & Conservation, Water Pricing, Tariff, Finance, and Investment, Integrated Urban Water Resources Management (IUWRM), Integrated Water Resources Management, Technology, and Infrastructure
(IWRMTI), Advance Technology for IWRM dan Membrane & Nanotechnology for Water Treatment System.
Besar harapan IWI mewujudkan Indonesia yang lebih baik dengan tatanan konsep pengelolaan sumber daya air dan kualitas lingkungan yang optimal demi terciptanya pembangunan berkelanjutan. IWI bergerak bersama setiap lapisan untuk memberikan dan mendengarkan setiap kebutuhan dari berbagai pihak dan mencari alternatif yang paling efektif dan efisien untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Bersama IWI, pengelolaan air dan sumber daya air akan menjadi lebih terarah.

Saturday, June 01, 2013

INGAT AKU

Ingat aku bersama mentari yang pasti akan datang pagi ini. Bukan untuk apa-apa hanya untuk dikenang. Bersama malam yang temaram aku akan tenggelam mengarungi satu fase kehidupan dengan kehidupan lainnya. Tidak dengan kau tidak dengan dia tidak dengan mereka. Hanya satu sendiri sambil mengingat kenangan-kenangan kita. Ingat aku ingat kita yang pernah saling mengenal dan pernah bersama berbagi cerita. Ketika waktu telah sampai di batas cakrawala tidak akan ada lagi cerita apalagi kisah.
Bukannya aku ingin diam dalam kenangan dan juga bukannya kisah hendak aku usaikan. Seperti kata pepatah bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Ingat aku, ingat kita dan ingat cerita-cerita yang pernah tertuang. Bukan untuk dipuja-puja atau untuk diagung-agungkan. Bagiku goresan ini hanya sebuah cara untuk tetap hidup bersama kau, dia, mereka dan kita. Mari kita bersama hidup-hidup dalam satu cara dan sempurnakan semua.
Ingat aku bersama satu harapan yang sempat aku katakan. Bukan hendak untuk menekan atau membuat satu kepastian. Tetapi itu satu cara untuk tetap merasa nyaman dan tetap bertahan. Ingat aku dan kisah-kisah kita. Tidak mudah meski hanya berupa larik-larik hujan yang menghilang bersama kemarau panjang yang menghitam. Ingat aku bersama memoar indah dan senyum-senyum penuh tawa, bersama duka-duka yang buat bahagia. Jika waktunya telah tiba semoga kita bersua dengan ingatan-ingatan kita.
Ingat aku ketika engkau juga berjumpa Dia di setiap harimu, hariku dan hari-hari mereka. Ketika waktu telah datang dan tidak akan ada lagi waktuku, kenang-kenanglah bahwa masa-masa itu pernah ada. Bagiku tak cukup satu dasawarsa untuk lalui keheningan ini bersama. Hanya perlu untuk tetap berjuang dan ukir sejarah. Semoga nanti kita akan bersama...


Wisma Enelis, 31 Mei 2013

Tuesday, May 28, 2013

SASTRA YANG SEBENARNYA

Sastra itu menjebak dalam hati dan pikiran, serta merta membawanya bersama keinginan dari inspirasi itu dan menyulitkannya dalam jalan yang tidak dikenalinya... Sampai akhirnya obsesinya pun berhenti dan terkadang ia kembali atau hanya terjebak pada jalan yang sudah terlewati.
Terkadang sastra membawa bahagia bersama inspirasi yang sejalan dengan hati dan pikir-pikir nurani, namun tak jarang membentang suatu akar kesukaran yang berasal dari logika dari inspirasi. Tak mudah bagi sastra untuk mendalami suatu hal yang bukan dirinya apalagi menjadi cerah pada pilihan yang berasal dari inspirasi. Namun sastra adalah sebuah keceriaan yang senantiasa mendapatkan jalan dengan caranya sendiri, banyak pemahaman tanpa pernah adanya sebuah kejelasan. Berbahagia bersama pilihan yang bukan dirinya dan menjadi kenangan ketika semuanya hendak berakhir.
Sastra saat ini terjebak dalam lingkar keinginan yang sangat-sangat logis. Tapi ia cerah di dalamnya. Menemukan simpangan baru dan mengikuti inspirasi lainnya. Membentuk jiwa dan semangat walaupun baginya itu terlalu berat. Sastra itu tidak goyah meski inspirasi pembawa ke jalan itu telah berlalu dan mendapati bahan observasi baru. Sastra memang senang untuk terjebak dalam inspirasi karena menurutnya segalanya akan menjadi mudah bersama waktu yang akan menjawab. Baginya hidup adalah pembelajaran yang tulus, berawal dari obsesi dan inspirasi yang muncul ke permukaan. Membawanya ke jalan yang belum ia lalui, tersesat dan kembali menemukan inspirasi bersama jalan baru yang lebih menyenangkan. Karena begitulah sastra. Bebas...

Thursday, May 23, 2013

REINKARNASI SDGs DARI MDGs


MDGs (Millenium Development Goals), mungkin istilah ini sering kita dengar di televisi, koran maupun surat kabar. MDGs merupakan tujuan pembangunan global yang awalnya disepakati oleh 147 negara yang tujuan akhirnya mengentaskan kemiskinan rakyat di negara-negara berkembang. MDGs dimulai dengan adanya pertemuan 147 negara berkembang dan adanya perumusan 8 tujuan MDGs hingga 2015. MDGs merupakan tujuan pembangunan global yang dirancang atau dipelopori oleh nagara-negara maju untuk menyetarakan kemajuan serta perkembangan antara negara-negara di utara dan selatan. Adapun 8 tujuan dari MDGs adalah :
1. Pengentasan Kemiskinan
Kemiskinan di dunia merupakan satu hal yang sudah ada sejak dahulu kala. Untuk peringkat kemiskinan sendiri, di beberapa negara Afrika tercatat sebagai negara yang paling besar angka kemiskinannya. Banyak negara-negara di Afrika yang mengalami tragedi busung lapar, terserang penyakit dan minimnya akses air bersih (hanya orang kaya saja yang mampu membeli/mendapat akses air bersih). Dengan adanya tujuan utama ini, MDGs menetapkan tujuan utama program ini adalah pengentasan kemiskinan di berbagai belahan dunia. Saat ini Indonesia sudah cukup mampu mengurangi angka kemiskinannya. Menurut data yang ada pengentasan kemiskinan merupakan satu dari capaian program MDGs yang terjadi di Indonesia selain kesetaraan gender dan masalah pendidikan).
2. Pendidikan
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, penting adanya perbaikan pendidikan. Pendidikan merupakan akar dari kemiskinan di suatu kawasan. Tenaga terdidik merupakan satu aset yang paling berharga dalam hal pengentasan kemiskinan. Dalam capaian MDGs, Indonesia juga telah dianggap berhasil memenuhi program pendidikan negaranya. Hal ini terlihat dari beberapa program yang ditawarkan pemerintah seperti wajib belajar 9 tahun yang saat ini telah menjadi suatu hak bagi setiap anak di Indonesia.
3. Kesetaraan Gender
Kesetaraan gender juga dimasukkan ke dalam tujuan utama dari MDGs karena saat ini banyak negara yang masih menganggap wanita tidak berhak mendapatkan pendidikan setara pria.
4. Pengurangan Mortalitas Anak
Kemajuan suatu negara dilihat dari kesehatan anak-anak yang ada di dalamnya. Mortalitas yang tinggi di beberapa negara berkembang menjadi faktor yang menjadikan penurunan mortalitas anak menjadi sangat penting. Tingginya angka mortalitas pada anak juga dipengaruhi oleh minimnya sarana dan prasarana kesehatan yang kurang memadai.
5. Peningkatan Kesehatan Ibu
Di beberapa negara berkembang, kesehatan Ibu hamil belum menjadi satu komponen yang terlalu diperhatikan seperti di negara-negara maju. Ibu hamil yang tidak sehat memiliki risiko yang besar untuk melahirkan anak yang tidak sehat juga. Jika anak tidak sehat, maka hal ini dapat berdampak pada kualitas sumber daya manusia pada suatu negara tersebut.
6. Pemberantasan Penyakit Menular (HIV/AIDS, Malaria dan lain-lain)
Penyakit menular merupakan satu dari ancaman yang paling ditakuti oleh manusia. Hal ini terlihat dari wabah virus Spanyol yang terjadi di awal abad 19 (sekitar tahun 1918). Pada era itu sejumlah populasi di dunia mengalami kematian massal dan dalam sehari saat itu ada sekitar 900.000 orang yang meninggal. Tentu ancaman penyakit menular seperti itu sangat ditakuti oleh manusia. Oleh sebab itu, penting adanya satu program yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya pandemi seperti virus Spanyol tersebut. Ngomong-ngomong virus Spanyol, tahukah kalian serial film 'Twilight', di dalam film tersebut diceritakan bahwa Edward Cullen berubah menjadi vampire karena dia terkena virus flu Spanyol tersebut. Kalau tidak percaya bisa di tonton ulang filmnya. :D
7. Kelestarian Lingkungan
Kelestarian lingkungan merupakan tujuan terpenting dalam setiap pembangunan karena tanpa adanya lingkungan yang seimbang tentunya akan muncul berbagai malapetaka dan bencana.
8. Optimalisasi Kemitraan Global
Dalam hal pencapaian ketujuh tujuan umum pembangunan global tersebut maka penting adanya optimalisasi kemitraan global antar negara.

MDGs sendiri sudah berakhir secara resmi pada tahun 2012 lalu. Hal ini terlihat pada tanggal 31 Juli 2012 sekjen PBB membentuk High-Level Panel of Eminent Persons (HLPEP) yang membicarakan tentang pencapaian MDGs dan Post 2015.

Menurut Post 2015, MDGs akan dilanjutkan dengan program sejenis yang dinamakan SDGs (Sustainable Development Programs) yang memiliki tujuan yang hampir sama dengan MDGs. Hanya saja SDGs lebih fokus terhadap hal-hal yang belum dikembangkan dalam MDGs. Dalam rapat yang dilaksanakan HLPEP, Sekjen PBB (Ban Ki Moon), PM Inggris (David Cameron), presiden Indonesia (SBY) dan presiden Liberia (Ellen Johnson) menjadi pemimpin panel tersebut.Tujuan Pembagunan Melenium telah berakhir hanya sampai di tahun 2015 dan kedepannya semua negara akan berjumpa dengan SDGs yaitu Tujuan pembangunan Berkelanjutan. Dari penuturannya, SBY menyatakan semoga agenda SDGs selesai di Mei 2013 ini, setelah sebelumnya dari Juli 2012 telah dibicarakan secara saksama.

Oleh : Yelna Yuristiary
Civil Engineering Universitas Indonesia



Wednesday, May 22, 2013

TAK PUNYA HATI

Bukannya aku tak punya hati
Bukan juga aku hendak tak pasti
Atau mungkin ini hanya obsesi
Bagimu bagiku ini akan abadi
Tapi jangan percayai sayang
Karena sayang-sayang mampu terbuang
Akan hendak pergi bersama rasa yang terbang

Bukannya aku tak punya hati
Ini karenamu yang sulit untuk obati
Gundah-gundah dan resah-resah yang hampiri
Tak perlu tanya pada Katumiri
Kenapa Azalia-nya tak lagi berseri
Cukup kau hargai dan beri bukti

Bukannya aku tak punya hati
Karena bagiku ini dapat pilih-pilih
Karena obsesi bawamu jadi yang pasti
Tapi aku dapat jadi tak punya hati
Jika terus begini


DEPOK, 22 MEI 2013