Monday, June 30, 2014

Ada Lomba!

Pertama kali saya ingin mengucap syukur kepada Allah SWT karena di Ramadhan kali ini saya diberikan kesempatan untuk memulai bisnis baru yang sangat sesuai dengan hobi saya (menulis). Bisnis ini merupakan sebuah bisnis penerbitan buku (indie publishing) yang nantinya sebagian keuntungannya akan didonasikan untuk anak-anak yang bersekolah di daerah-daerah terpencil di Indonesia.

Penerbitan ini bekerja sama dengan Plus Untuk Negeri yang merupakan sebuah program hibah buku bagi sekolah-sekolah di pelosok Riau. Senang rasanya memulai bisnis ini meskipun sangat berat untuk memulai dari awal. Tetapi untuk sukses kita memang harus memulai dari awal. Tidak dapat secepat kilat melejit ke angkasa. Butuh waktu dan proses yang cukup maksimal di setiap kesempatan yang ada. Satu hal yang ingin saya kabarkan pada postingan kali ini, TRIWAY Publishing Award. Sebuah penghargaan khusus bagi penulis-penulis muda berbakat. Semoga nantinya mereka dapat cemerlang dengan karya-karyanya yang melejit.

Bagi teman-teman yang ingin mengikuti lomba ini, berikut saya sampaikan sekelumit informasinya. Untuk lebih jela mungkin dapat dilihat ke situs berikut ini.

http://penerbitan-buku-triway.blogspot.com/2014/06/triway-publishing-award.html

Menulis merupakan sebuah jalan bagi umat manusia untuk tetap eksis. Menulis memiliki hubungan yang sangat erat dengan produktif. Penulis yang akan tetap eksis adalah penulis yang produktif atau penulis yang memiliki mahakarya yang luar biasa. Namun, pada umumnya seorang penulis yang jenius akan melahirkan tulisan-tulisan yang brilian setelah ia menulis sekian lama. Menulis sama dengan berenang. Latihan adalah kuncinya. Salah satu motivasi terbesar bagi seorang penulis adalah melahirkan tulisan-tulisannya menjadi sebuah buku.

TRIWAY Publishing yang merupakan sebuah indie publishing house mengadakan sebuah lomba untuk para penulis. TRIWAY Publishing Award yang diadakan pada tahun ini merupakan ajang penghargaan pertama yang diadakan pihak TRIWAY. Adapun tema TRIWAY Publishing AWARD 2014 adalah:

"Buku, Pesta dan Cinta"

Sunday, June 22, 2014

PERTANYAAN TERLARANG DI MASA KECIL

Malam ini saya kembali iseng mengingat masa lalu. Tidak tahu kenapa, mungkin karena hari ini adalah hari ulang tahun Yeyen Yuristiary, si adik kecil yang cerewet itu. Hahaha....

HAPPY BIRTHDAY YEYEN YURISTIARY....

Kalau diingat lagi 16 tahun yang lalu, untung aja namamu bukan Anjeli karena di tahun 98-an dulu itu lagi nge-hits-nya film Kuch Kuch Hota Hai. Jadi dulu setelah si Yeyen ini lahir, mama iseng nanyain kalo baiknya nama adik perempuanku ini siapa. Untungnya aku masih berbaik hati tidak memilih nama Anjeli Anjeli itu. Hahaha.....

Kembali mengingat masa kecil, dulu... Sebelum Yeyen lahir... kira-kira waktu itu aku masih sekolah TK nol kecil.... Dulu itu aku suka diantar pergi ke sekolah sama papa yang kantornya juga di dekat TK kami. Jadilah aku salah satu dari anak-anak yang datang on-time bahkan sering kepagian masuk TK-nya. Di TK aku dulu itu ada gazebo, ayunan, ban-ban yang bisa didudukin, main-mainan ala TK pokoknya. Aku paling suka duduk di besi yang berbentuk bola sambil menunggu teman-teman lainnya datang. Sambil duduk, ada beberapa pertanyaan yang sering aku pikirkan dan sampai sekarang itu pertayaan masih sedikit aku bingungkan. Ahahaha... Waktu aku tanya ke mama, mama bilang aku tidak boleh memikirkan pertanyaan itu. Katanya nanti bisa gila. Nah, mungkin pertanyaan ini yang sering juga terlintas di pikiran teman-teman yang sedang membaca blog ini.

1. [waktu itu aku melihat kodok yang lompat-lompat di bawah mainan bola] Kenapa kodok itu tidak bisa jalan seperti kami (manusia)? Dia senang tidak ya jadi kodok yang melompat-lompat? Dia iri tidak dengan kami? Dulu kenapa dia mau jadi kodok? Apakah dia tidak punya pilihan? (jadi ayam misalnya)

2. Kalau kodok diciptakan Tuhan, aku anaknya mama, mama anaknya nenek, nenek anaknya nenek buyut dan seterusnya. Lalu siapa yang menciptakan nenek terbuyut itu? Tuhan? Tuhan itu kenapa Dia yang menjadi Tuhan? Apa ada lagi sesuatu yang memilihnya untuk menjadi Tuhan? Apakah Dia tidak lelah mengurusi alam semesta yang besar ini? [sambil melihat langit waktu itu]

3. Apakah pohon itu tidak bosan karena tidak bisa bergerak? Kenapa dia mau menjadi pohon? Dulu kalau aku menjadi pohon, gimana ya rasanya sekarang?

Dan itu sekelumit pertanyaanku di masa kecil dan sampai sekarang masih aku pikirkan. ^_^

Thursday, June 12, 2014

PERPRES No. 54/2010 dan PERPRES No. 70/2012



Di postingan ini terdapat analisa perubahan Perpres. Adapun Perpres yang saya bahas yaitu Perpres yang ada hubungannya dengan Dunia Konstruksi tentunya...
Analisa Perubahan Perpres No 54 tahun 2010 menjadi Perpres No 70 tahun 2012 diuraikan sebagai berikut:

Topik 1: Ketentuan Umum (pasal 23 dan 25)
Analisa pada topik ini antara lain:
1. Pada perpres 70/2012 bagian peraturan tentang tata cara pengadaan telah memberikan tata cara khusus untuk memperoleh tenaga konsultan internasional yang selama ini sulit memenuhi persyaratan pengadaan di Indonesia, seperti persyaratan izin usaha dan perpajakan.
2. Perencanaan pengadaan pada Pemerintah Daerah lebih dipertajam khususnya pengumuman rencana umum pengadaan.
3. Pembiayaan pengadaan tahun depan sudah harus dimasukan dalam anggaran tahun berjalan agar proses pelaksanaan pengadaan tidak terkendala dengan alasan anggaran.
4. Memasukan klausul Perpres 53/2010 ke dalam Perpres 70/2012 sehingga seluruh pengangkatan pelaksana pengadaan tidak terikat tahun anggaran 5. Perpres 70/2012 lebih mempertegas mengenai pelaksanaan pengadaan yang mendahului tahun anggaran, khususnya memperjelas mengenai kapan pelangan dapat diumumkan melalui sumber dana APBN dan APBD.

Topik 2: Organisasi Pengadaan (Pasal 12)
Perpres 70/2012 menegaskan bahwa pengangkatan dan pemberhentian pejabat dalam organisasi pengadaan tidak terikat tahun anggaran. Untuk perangkat organisasi Unit Layanan Pengadaan (ULP) ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bidang kelembagaan. Terdapat peraturan tambahan menegenai persyaratan PPK yaitu tidak menjabat sebagai pejabat menanda tangan Surat Perintah Pembayar (PPSPM) dan bendahara, kecuali PA/KPA pada Pemerintah daerah karena menurut UU nomor 1 tahun 2004, PA/KPA merupakan penanggung jawab anggaran, maka apabila PA/KPA bertindak selaku PPK sesuai Permendagri 21 tahun 20011 maka boleh tetap sebagai pengelola keuangan. Perpres 70 tahun 2012 telah mengakomodir ketentuan Pemendagri 21/2011 yang membolehkan PA/KPA bertindak sebagai PPK. Namun Perpres 70/2012 menegaskan bahwa hal tersebut hanya dapat dilakukan apabila tidak ada personil yang memenuhi persyaratan untuk ditunjuk sebagai PPK. Apabila PA/PKA bertindak sebagai PPK maka PA/KPA tersebut tidak wajib bersertifikat.

Topik 3: Unit Layanan Pengadaan (ULP) (Pasal 16)
Pada pasal ini terdapat beberapa perubahan, antara lain:
1. Terdapat perubahan pada fungsi ULP yaitu pengadaan barang/jasa konstruksi yang wajib dilaksanakan oleh ULP adalah pengadaan dengan nilai di atas 200 juta, sedangkan untuk jasa konsultasi yang bernilai di atas 50 juta.
2. Kepala ULP berfungsi sebagai koordinator administrator dan dapet dijabat oleh pejabat struktural sehingga dapat dikecualikan dari kewajiban memiliki sertifikat ahli pengadaan, namun apabila Kepala ULP juga merangkan sebagai anggota Pokja ULP, maka tetap berkewajiban bersertifikat.
3. Pengelola keuangan lebih diperjelas yaitu Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar (PPSPM).
4. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pejabat Pengadaan diperluas pada Perpres 54/2010 PBJ, yaitu tidak hanya sekedar menyususn dokumen dan mengusulkan pemenang, melainkan juga menyusun dokumen dan menetapkan pemenang lelang.
5. Apabila ada ketidaksesuaian HPS dan Spesifikasi, Pejabat Pengadaan juga dapat mengajukan usulan perubahan HPS dan Spesifikasi sesuai kondisi pada saat pengadaan.
6. Perpres 70/2012 telah menguraikan tugas pokok kewenangan kepala ULP dan telah memperjelas bahwa penetapan pemenang dilakukan oleh Pokja ULP, bukan oleh kepala ULP.
7. Pengecualian terhadap persyaratan pegawai negeri sipil juga telah ditambahkan dalam Perpres 70/2012.

Topik 4: Metode Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Pasal 35)
Perubahan pada penagdaan barang dan jasa lainnya yaitu penambahan metode pelelangan terbatas. Untuk pelelangan /seleksi sederhana dan pemilihan langsung terdapat perubahan yang tadinya bernilai >200 juta menjadi > 5 milliar. Untuk pengadaan jasa konsultasi yaitu > 200 juta dan pengumuman minimal 4 hari. Pada ayat mengenai penunjukan langsung, ditambahkan pekerjaan pengadaan prasarana dan utilitas umum (PSU) di lingkungan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dilaksanakan oleh pengembang/developer yang bersangkutan.

Topik 5: Metode Pemasukan Dokumen Penawaran (Pasal 47)
Perbedaan terletak pada dokumen dua sampul, pada Perpres 70/2012 dinyatakan bahwa dapat digunakan untuk semua jenis pengadaan.

Topik 6: Kontrak (Pasal 50, 52 dan 55)
Analisa dari topik mengenai kontrak ini, antara lain:
1. Perpres 70/2012 mempermudah persetujuan kontrak tahun jamak dengan memberikan batas waktu paling lambat 7 hari kepada Menteri Keuangan untuk mengeluarkan persetujuan kontrak tahun kerja.
2. Sistem ini merupakan jenis kontrak baru yang diperkenalkan agar kebutuhanK/L/D/I yang sifatnya berulang dapat dilaksanakan dengan sistem kontrak payung sehingga dapat lebih efisien dan menjamin ketersediaan.
3. Dengan adanya kontrak pengadaan pekerjaan terintergrasi maka kesenjangan antara konsultan perencana dengan pelaksana konstruksi dan/atau konsultan pengawasa dapat diatasi.

Topik 7: Harga Perkiraan Sendiri (HPS) (Pasal 66)
Perbedaan yang cukup signifikan adalah harga pasar setempat yang lebih diuraikan pada Perpres 70/2012.

Topik 8: Sanggah (Pasal 81)
Perubahan terjadi pada waktu masa sanggah yang berubah dari 5 hari kerja menjadi 3 hari kerja. Begitu pula masa sanggah banding yang berkurang dari 5 hari kerja menjadi 3 hari kerja. Sedangkan jawaban untuk sanggah juga berkurang dari 5 hari kerja menjadi 3 hari kerja dan jawaban sanggah banding berkurang dari 15 hari kerja menjadi 5 hari kerja. Kalau dilihat secara kasat mata, pemerintah menginginkan kinerja yang cepar dalam proses sanggah ini.

Topik 9: Penggunaan Barang/Produksi dalam Negeri (Pasal 97)
Terdapat perubahan bahwa paling sedikit terdapat satu produk dalam negeri yang tercantum dalam daftar inventarisasi dengan nilai Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) ≥ 25% dan paling sedikit 2 produk dalam negeri yang bercantum dalam daftar inventarisasi dengan nilai TKDN < 25%. Dimana dalam Perpres sebelumnya untuk TDKN+BMP>40% harus menggunakan produksi dalam negeri. Sebagai peraturan tambahan bahwa surat dukungan yang dikeluarkan untuk barang impor tidak boleh berasal dari distributor melainkan dari pabrik/principal.

Topik 10: Daftar Hitam (Pasal 124)
Saat ini sudah terdapat peraturan pendukung oleh LKPP Tahun 2011 tentang petunjuk teknis operasional daftar hitam. Perubahan ini cukup baik mengingat pada undang-undang sebelumnya belum ada peraturan yang menjelaskan secara detail mengenai hal tersebut.

MAGANG DI UKP-PPP

Kamis yang sedikit hectic pagi ini saya mulai mengikuti program magang di UKP-PPP (Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan). Perjalanan dimulai dari jam 8.00 WIB berangkat dari stasiun UI hingga tiba di kantor UKP4 pukul 09.30 WIB. Fiuuuh....

Alhamdulillah tadi malam saya dihubungi oleh Mas Daud dan terpilih menjadi satu dari anak magang di program Communication Specialist. Hahahaha... Penasaran dengan pekerjaan selain di bidang teknik, saya mulai menyeberang ke UKP4 deh. Itung-itung nambah kenalan. ^_^

Di UKP4 saya tergabung dalam unit kerja LAPOR (Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat). LAPOR ini merupakan suatu wadah yang diciptakan UKP4 sebagai tempat berkeluh kesahnya masyarakat. Mulai dari masalah infrastruktur, pendidikan, kesehatan, politik dan masih banyak lagi yang lainnya. Untuk cara mengadukan segala uneg-uneg pun cukup mudah, yaitu dengan langsung login ke situs LAPOR, http://lapor.ukp.go.id atau sms ke 1708. Cukup mudah diingat juga (nomor telponnya). :)

Nah, kenapa hari ini cukup melelahkan? Well, setelah dari UKP4 saya harus ke UI lagi. Ada ujian bro, jam 1. Mata kuliah Manajemen Pengadaan, Klaim dan Kontrak. Apalagi chitsyit yang dibuat belum lengkap bener. Alhasil saya pinjem chitsyitnya Titis (Merci beacoup mon coeur, Titis)... Super duper juga dibantu Vivi hari ini. Setibanya di Teknik, Vivi membawakan laptop dan titipan pulpen untuk ujian. Ahh... Tidak terbayangkan kalau Vivi dan Titis tak ada.

Makasih buat kalian, teman-temanku sayang. Cup cup... :*


Friday, June 06, 2014

Launching Buku Reformasi Birokrasi

Selasa (3 Juni) saya dan beberapa teman mendapat kesempatan menjadi panitia Launching Buku Reformasi Birokrasi yang ditulis oleh Ibu Penny Lukito (Senior Inspector di BAPPENAS). Acara besar yang dihadiri oleh beberapa pejabat teras seperti Wamen, Ketua MPR dan beberapa ahli dalam bidang reformasi birokrasi. Acara ini dilaksanakan di Museum Nasional dari pukul 12.30 WIB hingga 16.00 WIB. Berikut adalah foto-foto dari acra tersebut.

 Foto 1. Press Conference

 Foto 2. Tim ID-TECH yang jadi panitia ^_^

 Foto 3. Saya bersama Kak Aca

 Foto 4. Full Panitia

 Foto 5. Dari kiri ke kanan (Maulana, Sonia, Ayu Beni, Nirmala, Mega, Kak Aca, Bu Penny, Pak Firdaus Ali, Yelna, Maya, Bang Dana, Mbak Jade, Dayat, Andhika, Bapak-Bapak (saya tidak tahu namanya))

 Foto 6. Ketua ID-TECH datang juga (Pak Ale Berawi, paling kanan) ^_^

Foto 7. Pembukaan acara (semua hadiri menyanyikan lagu Indonesia Raya)

Friday, May 23, 2014

Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)

Well, di pagi-pagi buta seperti ini entah kenapa saya jadi teringat ajaran dari drg. Theodorus Hedwin Kadrianto yang 12 April lalu sempat memberikan ilmu terkait Basic Life Support.

Oke, meskipun saya bukan anak kesehatan (Kedokteran/Keperawatan/Kesehatan Masyarakat), izinkan saya menyampaikan sedikit ilmu tentang BSL (Basic Life Support). Tentu teman-teman yang dari jurusan kesehatan tahu jelas apa yang dinamakan BSL ini.
BSL merupakan suatu usaha untuk mempertahankan A - B - C (Airway, Breathing and Circulation). Jadi, kalau seandainya kalian dihadapkan pada suatu kasus dimana tiba-tiba ada orang pingsan dan tidak sadarkan diri, kalian bisa menerapkan ilmu ini. Tentunya kalau sudah yakin dapat menolongnya, ya.
BSL adalah metode yang dilakukan tanpa menggunakan peralatan apapun dan dapat dilakukan oleh semua orang dewasa awam (non-medis). Di luar negeri, pelatihan terkait BSL ini wajib diketahui oleh semua warga negara. Ilmu BSL ini adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Bagi kita-kita yang non-medis (karyawan, engineer, writer, pengusaha, dan semuanya), tentunya juga wajib mempelajari teknik BSL dengan baik dan benar.

Berikut adalah tahapan yang harus dilakukan dalam BSL.
1. Safety. Tempatkan korban di tempat yang aman seperti pinggir jalan raya.
2. Talk to the patient. Panggil pasien dengan suara keras di telinganya. Goyangkan bahu pasien. Bila pasien bisa berbicara, berarti pernafasan baik. Nah, penting diperhatikan:
   - Pastikan pasien mendapat pertolongan lebih lanjut
   - Tanyakan apa yang terjadi
   - Bantulah mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan pasien
   - Periksa secara berkala untuk meyakinkan pasien baik-baik saja
   Bila pasien tidak merespon sama sekali, SHOUT FOR HELP !!!
3. Airway
   - Posisikan pasien telentang di atas alas keras, seperti lantai.
   - HEAD TILT and CHIN LIFT (dongakkan kepala dengan satu tangan, letakkan di dahi dan buka dagu dengan jari tangan yang lain)
   - Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas dengan menaikkan lidah yang menutupi jalan nafas.
4. Breathing
   - LOOK, LISTEN, FEEL (sambil tetap head tilt and chin lift)
   - Tempatkan telinga di atas mulut dan hidung pasien dengan mata melihat dada pasien
   - LOOK, apakah dada terlihat naik turun (bernafas)?
   - LISTEN, dengarkan bunyi nafas
   - FEEL, apakah terasa hembusan nafas di pipi kita?
   - Maksimal selama 10 detik untuk LOOK, LISTEN, FEEL
   - Bila ragu-ragu, anggap pernafasan tidak normal
   - Bila pernafasan normal, maka lakukan RECOVERY POSITION
   - Bila pasien tidak bernafas, TELPON AMBULANS SEGERA dan lanjutkan dengan  CPR

Nah, apa itu CPR?

CPR adalah Cardio Pulmonary Resuscitation atau dalam bahasa Indonesia-nya RJP = Resusitasi Jantung Paru, adapun caranya:
1. Berlutut di samping pasien.
2. Tempatkan pangkal tangan kanan di tulang dada bagian bawah.
3. Tempatkan telapak tangan kiri di atas punggung tangan kanan, lalu kaitkan jari tangan kiri-kanan.
Penting: Jangan memberikan tekanan pada tulang rusuk, perut bagian atas, atau ujung tulang dada bawah. Pusatkan tekanan pada pangkal tangan.
4. Dengan lengan lurus (siku jangan ditekuk), berikan tekanan pada tulang dada bagian bawah, sampai tertekan 5-6 cm ke bawah. Bahu kita lurus di atas dada pasien.
5. Setelah 1 kali kompresi, lepaskan tekanan, tapi tangan harus tetap berkontak. Lakukan kompresi selama 100-120 kali per menit dengan ritme yang sama.
6. Setelah 30 kali kompresi, buka lagi jalan nafas dengan HEAD TILT dan CHIN LIFT.
7. Pangkal tangan mendongakkan dahi pasien, sedangkan jempol dan telunjuk menutup hidung.
8. Tangan lain membuka dagu.
9. Tarik nafas, lalu tempatkan mulut di sekitar mulut pasien, tidak boleh ada ruang terbuka di antaranya.
10. Tiupkan nafas sambil melihat apakah dada naik selama 1 detik. Tunggu 1 detik sebelum beri nafas kedua.
11. Total waktu untuk 2 kali nafas adalah 5 detik.
12. Segera lanjutkan kompresi kembali. Jangan ada penundaan. Kompresi :  nafas = 30 : 2.
13. Jangan ada interupsi terhadap CPR.

Tips:
* Akan lebih baik CPR dilakukan oleh 2 orang, 1 orang yang bertugas kompresi dan yang lainnya memberikan nafas.

Oke, begitulah teknik CPR secara ringkas. Agar lebih jelas mungkin teman-teman bisa lihat video-nya di Youtube. ^_^

Kita semua adalah saudara, maka jangan segan untuk saling membantu jika ada orang yang tiba-tiba dilanda petaka. Manusia yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi sesama...





Tuesday, May 20, 2014

Surat dari Ibu untuk Salo



23 Mantani 13101
Hidupku bersama Solomon terasa sangat bahagia. Hari ini lahir anak pertamaku. Bayi ini kami beri nama Tugev. Tugev adalah seorang bayi laki-laki bermata biru dengan kulit yang cerah. Rambutnya sedikit pirang seperti ayahku. Aku harapkan Tugev menjadi anak yang kuat dan dapat melindungi kami.

1 Seura 13101
Tugev masih saja belum sembuh. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sesaat Tugev kejang-kejang dan mata birunya menghitam. Adakah salah kode binary yang diciptakan Solomon? Apakah ada kerusakan sistem imun Tugev? Atau badai besar yang kembali menyerang membawa virus yang tidak kami ketahui. Aku berharap Tugev kembali tersenyum.

29 Umholi 13101
Tidak terbayangkan olehku bahwa Tugev telah pergi. Tiada lagi pangeran hatiku. Aku kosong dan tiada berarti.

20 Mope 13105
Penantian kami berbuah sudah, Tugev kecil kembali. Tugev kini bukan lagi seorang bayi laki-laki. Ia perempuan. Kelak aku namakan dia Salo.

4 Tenggi 13106
Bayi kecilku sudah lahir. Salo-ku bermata biru, sama seperti Tugev, anak lelaki pertamaku yang meninggal 10 hari setelah dilahirkan. Ia lincah dan rambutnya lurus sedikit ikal, warnanya hitam. Salo kecilku suka tersenyum. Setiap kali aku melihat senyumnya, entah mengapa hari-hariku serasa lebih lama. Rasanya tidak ada kekacauan seperti saat ini.

Monday, May 19, 2014

MELANCONG KE BUKIT BATU, KEMBALI KE TEMPO DULU

Bertolak dari Pulau Bengkalis (Kepulauan Riau), sejauh mata memandang, satu hal yang dapat kita lihat adalah kumpulan daratan yang membentuk pulau-pulau kecil dan jika kita terus menyapukan pandangan hingga ke sebelah barat, pasti akan kita temukan daerah yang dinamakan Bukit Batu. Penamaan daerah ini bukan berasal dari kondisi tanahnya yang berbatu atau asal usul sejarah yang ada di dalamnya. Nama Bukit Batu sudah ada sejak dulu, sebelum kedatangan bangsa Portugis ke Malaka. Bukit Batu sendiri merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sungai Pakning, Bengkalis (Riau). Jika dianalisis dengan menggunakan parameter modern, Bukit Batu termasuk daerah yang sangat tertinggal karena hingga saat ini sarana listrik belum memasuki desa kecil yang terletak tepat di muara Sungai Siak ini.
Namun, bukan Melayu namanya jika penduduknya hanya akan berduka. Desa Bukit Batu ini dihuni oleh sejumlah penduduk yang sangat bersahaja dan bersyukur dengan segala yang ada. Jika dicermati lebih dalam, tentunya desa ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata tempo dulu bagi ‘orang-orang modern’ yang mayoritas mendapatkan segalanya, di kota.
Alam Bukit Batu begitu beragam dan penuh kejutan di setiap sisi desanya. Desa Bukit Batu terbagi menjadi dua, yakni Bukit Batu darat dan Bukit Batu laut. Tepat di tengah-tengah desa ini terbentang jalan lintas Dumai-Pekanbaru yang biasanya dilintasi truk-truk pengangkut hasil bumi. Wilayah Bukit Batu darat terletak di sebelah barat jalan raya tersebut, sebaliknya wilayah Bukit Batu laut terletak di sebelah timurnya. Bukit Batu saat ini belum terlalu di kenal sebagai tempat pariwisata resmi daerah Riau, namun alam dan kondisi wilayahnya menunjang daerah ini menjadi tempat wisata tempo dulu karena bangunan, tradisi hingga kebiasaan masyarakatnya masih menganut pola-pola tradisional Melayu Riau. Di desa ini sebenarnya ditemukan cukup banyak peninggalan sejarah Melayu Riau, mulai dari rumah panggung Datuk Laksmana, yaitu seorang pelaut dan pemimpin yang sangat ahli dalam bidang pelayaran di masa lalu, kelenteng Cina sebagai bukti bahwa di daerah ini banyak dihuni masyarakat Tionghoa hingga kerajinan tenun khas Melayu Riau. Jika kita sempat berkunjung ke Riau, tentunya kita harus mengunjungi daerah Bukit Batu dan sebaiknya menetap selama tiga hari hingga satu minggu lamanya agar dapat menikmati segala panorama alam dan tradisi masyarakat lokal di sana.
Di desa Bukit Batu terdapat tiga pantai besar yang terkenal karena masih alami. Salah satu pantai yang sangat memesona kalangan wisatawan adalah pantai Tenggayun yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan dari pusat desa. Di pantai Tenggayun kita akan menemukan pemandangan yang sangat memukau, khususnya jika kita berkunjung di kala senja tiba. Dari pantai ini kita dapat menikmati matahari tenggelam di cakrawala. Tepat di bibir pantai kita akan menemukan hutan bakau yang masih alami, terdapat satu dua batang pohon bakau yang sudah tidak berdaun dan sangat cocok dijadikan objek fotografi. Tidak jauh dari pantai Tenggayun, kita dapat mengunjungi pusat pembuatan kerupuk ikan yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Bukit Batu. Kerupuk ikan ini dibuat dari ikan tenggiri yang sangat melimpah ruah di daerah Bukit Batu. Rata-rata wanita di Bukit Batu adalah seorang pembuat kerupuk ikan yang handal. Kerupuk ini terbuat dari campuran sagu, air dan gilingan ikan tenggiri yang merupakan kekayaan laut wilayah Bengkalis. Harganya pun tidak mahal, dengan uang Rp 10.000,- kita sudah dapat membawa pulang setengah kilo kerupuk ikan kering asli Bengkalis Riau. Di Bukit Batu, jangan heran jika kita menemukan produk kerupuk ikan yang dijemur di depan rumah-rumah warga. Hampir 90% penduduk desa Bukit Batu mampu membuat kerupuk ikan. Kerupuk ini juga menjadi menu wajib di desa Bukit Batu.
Secara geografis, wilayah Bukit Batu terletak di muara Sungai Siak sehingga mitos terkait buaya muara masih sangat kental di daerah ini. Jika kita berkunjung ke Bukit Batu, di sana masih terdapat pantangan-pantangan yang tidak boleh kita lakukan seperti duduk melonjorkan kaki ke arah air atau sungai dan mengucapkan kata ‘buaya’ di dekat sumber air, seperti sungai maupun muara sungai. Penduduk setempat masih memercayai bahwa di sungai maupun muara sungai wilayah Bukit Batu masih terdapat buaya-buaya liar yang akan mengganggu jika pantangan ini dikerjakan. Selain itu, bagi para pelancong biasanya dilakukan acara penyambutan oleh masyarakat desa dan mereka akan diberikan wejangan untuk tidak bersikap seenaknya di kawasan Bukit Batu. Pantangan lain selain duduk melonjor dan mengeluarkan kata ‘buaya’ di dekat sungai adalah mengeluarkan kata-kata kotor atau berucap kalimat yang tidak sepantasnya. Setiap pelancong juga biasanya dilarang untuk terlalu berpendapat terhadap hal-hal aneh yang dilihatnya.
Seperti kisah sampan karam yang menghilangkan satu anak SMA beberapa tahun yang lalu. Menurut penuturan salah seorang penduduk desa, ketika itu terdapat satu rombongan siswa/i SMA yang hendak pelesir ke Pulau Bengkalis dan mereka menyeberang selat dari Bukit Batu. Adapun satu dari siswa/i ini melihat adanya perbedaan antara air muara sungai dan air laut, siswa itu pun mulai berteriak kepada teman-temannya tentang fenomena alam ini. Tanpa disadari ia pun mengeluarkan statement bahwa air itu seperti kue lapis yang memiliki warna yang berbeda. Orang-orang di sampan pun mulai takut hingga tak lama setelah itu sampan kayu yang membawa mereka menyeberangi selat terhenti di tengah laut dan karam. Tak lama setelah itu bala bantuan datang, namun naas bagi siswi yang mengatakan bahwa air seperti kue lapis tersebut, jenazahnya tidak pernah ditemukan hingga sekarang. Sedangkan penumpang lain termasuk teman-temannya selamat dalam musibah itu.
Meskipun menyimpan misteri yang cukup besar, namun daerah Bukit Batu memiliki dua daya tarik yang luar biasa. Pertama, wilayah ini menjadi pusat peninggalan kerajaan Melayu Riau, tidak jauh dari muara sungai terdapat makam Laksmana Raja Dilaut dan rumah panggungnya. Makam ini sering dikunjungi oleh orang-orang yang penasaran dengan kehebatan Datuk Laksmana dalam mengarungi bahtera di tengah laut. Tepat di atas makamnya terdapat satu kayu yang konon berasal dari serpihan tiang perahu lancang kuning (perahu asli khas Riau). Tidak jauh dari makam, terdapat rumah Datuk Laksmana yang di dalamnya tertinggal berbagai kenangan Datuk Laksmana seperti baju dan beberapa peralatan khas seorang pelaut.
Sekitar lima menit berjalan kaki dari makam dan rumah Datuk Laksmana, kita juga akan menemukan beberapa perempuan yang sedang menenun. Pada umumnya rumah mereka berbentuk rumah panggung yang lantainya cukup tinggi sehingga bagian bawah rumah dapat digunakan sebagai tempat menenun. Pemandangan wanita penenun di Bukit Batu dapat kita jumpai dengan mudah. Umumnya mereka menenun sambil bercerita bersama handai taulan yang ada. Mengobrol atau berbual sambil menghabiskan waktunya di rumah merupakan sebuah adat bagi masyarakat Melayu Riau. Wanita-wanita ini cenderung melakukan hal yang sama, mereka akan berkumpul setelah mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Biasanya mereka akan menghabiskan waktunya untuk menenun sambil bercerita dengan tetangga dan handai taulan yang ada hingga sore tiba. Tetak alat tenun juga tak kalah menimpali suara bualan mereka. Biasanya satu kain tenun selebar 3 x 2 meter dapat mereka hasilkan selama 3 hari. Harga kain tenun buatan tangan ini pun cukup terjangkau, yakni Rp 250.000,- per helainya. Sekali dalam setahun biasanya wanita-wanita penenun dari Bukit Batu diundang oleh pemerintah daerah untuk mengikuti pelatihan menenun dan memasarkan produk tenunannya. Seringkali mereka mendapatkan omset dari pameran yang juga dilaksanakan sekali dalam setahun di ibukota Provinsi itu.
Jika kita berkunjung ke Bukit Batu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menikmati liburan yang kita lakukan.
1.      Tinggallah di rumah warga.
Tinggal di rumah warga merupakan suatu hal yang sangat wajar kita lakukan karena di wilayah ini belum terdapat hotel atau penginapan. Biasanya di Bukit Batu, ada warga yang memiliki dua rumah atau lebih yang biasanya disewakan kepada pendatang yang ingin menginap. Akan lebih baik jika kita tinggal bersama tuan rumah karena pada umumnya warga Bukit Batu sangat ramah terhadap pendatang. Kemukakan maksud kita mengunjungi Bukit Batu dan tentu saja kita harus memberikan uang belanja kepada keluarga ini untuk biaya makan selama berada di sana. Dengan tinggal di rumah warga, kebutuhan makan kita akan tercukupi dan kita akan lebih mengenal budaya masyarakat Melayu secara lebih baik. Jika beruntung, di Bukit Batu kita akan menemukan warga yang akan menjadikan kita seperti keluarganya sendiri. Tentu saja ini bergantung pada sikap kita membawa diri.
2.      Usahakan turut aktif dalam setiap kegiatan warga.
Jika kita datang ke Bukit Batu hanya untuk bersenang-senang dan menghindari sosialisasi, sebaiknya urungkan saja niat itu. Turut aktif dalam setiap kegiatan warga merupakan salah satu kunci menemukan harta karun kebudayaan Melayu Riau. Jika kita turut aktif dalam setiap kegiatan warga, kita akan diajak mengikuti latihan marawis (musik tradisional Melayu Riau) di malam Selasa. Tidak hanya itu, kita akan mendapatkan undangan-undangan acara adat di kampung ini jika kita pandai bergaul dengan warga yang ada di sana. Tentu saja hal ini sangat menyenangkan. Bagi yang perempuan, kita biasanya akan diajarkan bagaimana cara menenun dan membuat kerupuk ikan khas Melayu. Ahh... Sungguh pengalaman yang teramat langka.
3.      Bertemanlah dengan masyarakat.
Tak kenal maka tak sayang. Agaknya pepatah itulah yang melingkupi kehidupan masyarakat Melayu di Bukit Batu. Jika kita berteman baik dengan masyarakat, kita akan meendapatkan banyak keuntungan seperti teman baru dalam mengeksplor kekayaan alam dan tempat-tempat wisata yang belum terjamah oleh turis-turis yang datang. Penduduk asli Bukit Batu juga tidak akan segan memberikan kita kelapa muda gratis, pinjaman motor gratis atau tumpangan sampan gratis ketika kita sudah berteman dengannya.
4.      Sewa motor.
Jika kita tidak mendapatkan pinjaman motor, kita dapat menyewa motor penduduk untuk berkeliling desa Bukit Batu. Tarif yang dikenakan juga tidak mahal, sekitar Rp 50.000/6 jam. Tentu saja kita dapat mengunjungi banyak kawasan budaya yang ada di desa ini dengan bebas.
5.      Sediakan power bank.
Bukit Batu merupakan daerah yang saat ini masih belum terjangkau oleh aliran listrik. Pada umumnya listrik dari genset masyarakat akan dihidupkan pukul 6 sore hingga 10 malam. Di atas jam 10 malam biasanya lampu listrik dan genset akan dimatikan. Pada saat itu penduduk mulai menggunakan lampu minyak atau petromaks untuk penerangan. Sensasi tempo dulu dan jauh dari peradaban modern akan sangat terasa di waktu-waktu seperti ini. Kita hanya akan mendengarkan bunyi jangkrik di malam yang sunyi. Tentu saja bagi kita yang tidak pernah mengalaminya, kondisi ini cukup mencekam. Namun tenang saja, hal ini adalah salah satu paket wisata tempo dulu yang ditawarkan desa Bukit Batu kepada para pengunjungnya. Oleh karena itu, bagi kita yang sangat bergantung dengan smartphone, power bank dapat menjadi satu-satunya penyelamat kebosanan ketika mata belum hendak akan tertidur.
6.      Siap sedia dengan kamera.
Perjalanan wisata tempo dulu dan budaya Melayu Riau tidak akan terekam jelas bagi kita tanpa adanya gambar abadi yang kita ciptakan. Oleh sebab itu, ketika berkunjung ke Bukit Batu, persiapkan kamera dan space yang cukup untuk menyimpan segala kenangan kita tentang daerah, budaya, alam dan kebiasaan masyarakat Melayu Riau ini.
Dengan beberapa tips dan gambaran tentang desa Bukit Batu di pedalaman Riau ini semoga para turis dan pelancong yang akan berkunjung dapat mempersiapkan bekal yang cukup ketika akan mengunjungi desa bertuah peninggalan Datuk Laksmana Raja Dilaut ini. Meskipun terpencil, desa ini sarat akan suasana alam serta budaya yang damai dan tenang di tengah hiruk pikuk perkotaan yang semakin hari semakin tidak terkendali ini.


--- ooo OOO ooo ---

Tuesday, May 13, 2014

The Machine (Sebuah Resensi Film)



Berawal dari kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya yang mengidap Ratt Syndrom (kelainan syara) menjadikan Vincent masuk ke dalam suatu agen rahasia yang bertugas untuk menciptakan mesin canggih yang berbentuk manusia. Di dalam film ini diceritakan di suatu masa (mungkin saja di masa depan) teknologi kloning tidak lagi hanya sekadar kloning seperti biasanya. Teknologi kloning dilengkapi dengan implantasi organ ke robot hasil kloning sehingga mereka dapat melaksanakan segala tugas yang diberikan sang master atau si pemilik robot tersebut.
Dalam kegiatan rekruitment yang dilakukan agen rahasia ini menemukan sosok berbakat yang bernama Ava. Ava adalah seorang wanita cerdas yang dapat melaksanakan segala rekayasa koding sehingga tercipta sebuah alat yang memiliki otak seperti manusia pada umumnya. Hasil rekayasa Ava membuat tim Vincent sangat kagum sehingga mereka mulai merekrut Ava menjadi salah satu anggota dari agen ini. Tapi ternyata, kepintaran Ava yang didampingi dengan ketulusan hatinya membuat sang master pimpinan agen merasa terancam. Ia pun merencanakan sebuah pembunuhan terhadap Ava sehingga gadis ini pun direkayasa ulang sebagai suatu mesin.
Ava baru pun akhirnya terlahir kembali dan memang memiliki fisik, kekuatan dan daya pikir yang luar biasa. Namun satu hal yang tetap membuatnya tetap hidup (tidak seperti mesin) adalah implant chip perasaan yang tertanam di otaknya. Hal ini memengaruhi pola pikir Ava baru sehingga sang master kembali memerintahkan Vincent untuk menghilangkan chip itu. Film ini menceritakan perjuangan Vincent dalam memperoleh kenangan bersama anaknya yang sebelumnya telah berada di bawah kekuasaan sang master. Di sini juga digambarkan bahwa meskipun chip implant itu telah dibuang, ada satu bagian yang tidak dapat hilang dari otak Ava baru.
Bagi orang yang suka sains-fiksi, mungkin film ini dapat dijadikan salah satu opsi untuk mendapatkan inspirasi terkait teknologi masa depan. Di dalam film ini juga terdapat beberapa adegan action (di akhir film).
Jadi, setelah menonton film ini ada satu adegan yang paling saya suka, yaitu ketika Vincent bertanya kepada Ava si machine,
“Apa yang kau lihat padaku?”
Dengan cool-nya Ava berkata, “Lihatlah lebih dalam”.

(I think it’s the real reason for Ava always save Vincent’s life) ^_^