Monday, September 19, 2011

Waktu Bawah Sadar

Kenapa alam mengaum...um...um...
Kenapa kisah tenggelan...lam...lam...
Warna semi di bunga warna-warni
Tapi musim tak juga menepi

Kurengkuh tinta bersama sajak
Menembus ragu dan rasa hambar
Kukait serabut-serabut salah
Menjadi satu untuk tetap teguh

Cinta...
Kini daun di musim gugur telah sunyi sendiri
Tapak kaki di musim dingin juga hendak membeli waktu
Ingin rasanya kuhantam keraguan dengan tindak tanduk babi buta
Namun,
Apa yang kudapat?
Lagi-lagi alam yang mengaum...um...um...

Telikung jalan tak lagi jelas
Sapaan melodi juga enggan menyentuh daun telinga
Hingga detik ini akupun tak tahu
Mengapa semuanya begitu

Depok, 18 September 2011

No comments:

Post a Comment