Ketika waktu berlalu
Hati jelmakan rasa, lalu-lalang
Melanglang buana seantero cakrawala
Amboi angin yang lalu
Gemerisik daun dibuatnya, agak patah pula ranting kayu
Seketika...
Angin diam, senyap, sepi
Galau aku melihat nelangsa
Menanti kabar si angin diam
Kapan lagi angin kemari ?
Jika ia masih diam
Kubang, 4 Oktober 2009
Oleh : Yelna Yuristiary
Saturday, January 02, 2010
Angin Masih Diam
Labels:
SASTRA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment