REVOLUSI KUALITAS : MENINGKATKAN INOVASI DAN
KEUNTUNGAN
Resume oleh : Yelna Yuristiary
[1006659786]
Civil Engineering, Engineering Faculty
Universitas Indonesia
Resume dari
paper : ‘Quality Revolution : Leading the Innovation and Competitive Advantages’
oleh M. A. Berawi, Civil Engineering and Construction Management Departement,
Oxford Brookes University, Oxford, UK [International Journal of Quality &
Reliability Management Vol. 21 No. 4, 2004 pp. 425-438, Emerald Group
Publishing Limited]
Pergantian era
menjadikan kualitas sebagai bagian terpenting dalam suatu produk. Produk
berkualitas adalah produk yang bermutu lebih baik, efisien dalam segi biaya,
efektif dalam operasi dan efisien serta pelayanan terhadap konsumennya lebih
baik. Untuk meningkatkan kualitas suatu produk tidak hanya ditinjau dari segi
mutu secara fisik produk barang atau jasa. Akan tetapi kualitas juga terdiri
dari karakteristik penyusun dari produk tersebut. Dalam bidang jasa, produk
yang diharapkan berupa keterampilan professional, inovasi dan kreatifitas yang
menjadikannya berbeda dengan pesaingnya. Menurut salah satu referensi
mengatakan bahwa Philip Kolter berpendapat bahwa kualitas adalah jaminan
terbaik terhadap kepercayaan konsumen, kekuatan yang merdeka pada suatu
kompetisi dan kualitas senantiasa berbanding lurus dengan harga. Hubungan yang
erat juga tercipta antara kualitas produk (tidak terlepas produk industri
konstruksi), penilaian pelanggan dan keuntungan perusahaan. Ketiga hal tersebut
saling berkaitan dan merupakan suatu kepastian yang senantiasa terjadi. Oleh
karena itu biasanya program perbaikan kualitas secara pasti dapat meningkatkan
laba dari perusahaan.
Sistem manajemen
kualitas termasuk ke dalam satu dari ilmu manajemen yang saat ini tengah
digeluti oleh banyak pihak. Ilmu manajemen sendiri berfungsi sebagai perangkat
perusahaan untuk mengadaptasi, bertahan dan melakukan kompetensi dengan
pesaingnya. Ilmu manajemen bermanfaat untuk meningkatkan nilai yang diperoleh
suatu organisasi atau perusahaan. Manajemen kualitas adalah kombinasi antara
data dan informasi dimana gabungan keduanya berupa kemampuan komunikasi dengan
teknologi dan inovasi. Manajemen kualitas berfungsi meminimalisir kehilangan
dan kerugian yang ditimbulkan oleh lingkungan atau kesalahan pada suatu
perusahaan. Seperti contoh, dengan kualitas yang baik, kesalahan promosi produk
dapat diatasi karena konsumen merasa puas dengan performa produk dan secara
alami biasanya akan tercipta addlips dari konsumen satu ke konsumen lainnya. Kualitas
suatu produk dipengaruhi dari desain organisasi di suatu lembaga atau usaha.
Oleh karena itu untuk mengantisipasi perubahan permintaan pasar maka perlu
adanya sistem yang membentengi performa kualitas dengan sistem model yang
tepat. Istilah model dari nilai kualitas ini dikenal dengan QVM (Quality Value Management).
QVM merupakan kombinasi
antara komunikasi dan teknologi informasi. QVM terdiri dari gabungan
kreatifitas dan inovasi yang bertujuan meningkatkan kualitas dan keuntungan
produk di pasar. Dalam hal peningkatan kualitas sendiri, QVM menggunakan
pendekatan karakteristik dari kualitas masing-masing produk yang dihasilkan.
Secara umum, kualitas menggambarkan karakteristik produk. Karakteristik produk
sendiri ditentukan oleh beberapa faktor (seperti kegunaan) dan nilainya
(biaya). Dengan adanya QVM ini sebuah perusahaan dapat lebih responsif dan
memprediksi segala kemungkinan dan mengatur segala hal yang tidak pasti.
Kualitas pada umumnya tergantung kepada waktu, biaya dan manajemen suatu usaha
tersebut. Kualitas terbagi ke dalam lima jenis yaitu :
1.
Kualitas kemampuan manusia (human knowledge), kualitas ini bersifat
tidak tetap karena tergantung kondisi kesehatan dan psikis manusia itu sendiri.
Adakalanya kualitas ini terganggu oleh perasaan dan keadaan yang menjadikan
orang tersebut menjadi buruk sifatnya.
2.
Kualitas berdasarkan produk. Kualitas
ini dinilai dari hasil akhir suatu kegiatan manufaktur. Kualitas jenis ini
biasanya terlihat dari spesifikasi dan syarat yang terpenuhi oleh suatu produk
ini. Dalam konstruksi biasanya kualitas berdasarkan produk dapat dicontohkan
dengan terpenuhinya RKS dari dokumen kontrak dan jika perlu biasanya aka nada
pekerjaan tambahan yang dilakukan kontraktor untuk menambah penilaian kualitas
dari produk mereka.
3.
Kualitas berdasarkan manufaktur.
Kualitas jenis ini biasanya lebih menitikberatkan setiap kegiatan yang
dilakukan sebagai nilai yang akan diakumulasi jumlahnya sebagai penilaian
kualitas secara keseluruhan. Biasanya kualitas berdasarkan manufaktur akan
mengikuti standar-standar GMP dan standar kesehatan atau keselamatan yang telah
diberlakukan.
4.
Kualitas berdasarkan pengguna. Merupakan
kualitas turunan dari kualitas berdasarkan produk. Hanya saja kualitas jenis
ini lebih menitikberatkan kepada kepuasan konsumen.
5.
Kualitas berdasarkan nilai. Kualitas ini
berbanding lurus dengan harga yang diperoleh.
QVM (Quality Value Management) memiliki
kelebihan di bidang inovasi dan perubahan. Dalam zaman yang senantiasa bergerak
dan berkembang lebih cepat seperti saat ini, segala hal yang tidak pasti
menjadi suatu ancaman bagi suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus
dapat bertahan dan proaktif terhadap ketidakpastian. Sebuah perusahaan harus
dapat melakukan hal-hal di bawah ini.
1.
Mengajak pihak luar untuk refleks dan
menghargai adanya inovasi serta kreasi.
2.
Me-manage kemampuan internal terkait ICT
dan kemampuan media perusahaan
3.
Mengubah realita dengan kepercayaan,
aksi dan simbol (dimana perubahan ini meliputi bidang sosial dan lingkungan
budaya)
Perusahaan harus dapat
membuat inovasi terlihat sebagai aksi mereka. Pentingnya pengalaman, efektifitas dan
kemampuan sumber daya manusia akan meningkatkan level performa dari suatu
perusahaan. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang senantiasa menjadi
trend setter dan tidak hanya menjadi follower. Selain itu, perusahaan juga
tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi penting juga
untuk mengamalkan kreatifitas. Karena kegiatan perusahaan yang sesungguhnya
terletak pada kreasi ilmu dan kegunaannya. Manajemen kualitas sangat penting
dalam hal meningkatkan kompetensi perusahaan. Hal yang terpenting dimiliki
adalah inovasi dan desain yang baik. Kualitas sendiri biasanya ditentukan oleh
fungsi manusia, sosial dan lingkungan sekitarnya. Semakin baik kompetensi
manusia dan semakin kuat jaringan sosial atau kemampuannya dalam menyeimbangkan
lingkungan maka semakin besar performa-nya.
Model
Matematika dari QVM
Tujuan dari QVM (Quality Value Management) adalah untuk
mengidentifikasi faktor yang menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan oleh
suatu perusahaan. QVM berfungsi untuk meminimalisir kesalahan sehingga
kualifikasi konsumen terhadap suatu produk terpenuhi oleh model manajemen
kualitas ini. QVM tidak hanya membahas kualitas dari aspek individu. Akan
tetapi QVM akan menggambarkan kualitas yang baik terletak pada kerjasama antar
pihak dalam suatu organisasi.
Pada umumnya konsumen
mencari kegunaan dan kenyamanan dari suatu produk. Satu hal yang juga terpenting,
yaitu konsumen juga mementingkan faktor harga dalam memilih sesuatu.
Kegunaan/kenyamanan yang baik dengan harga yang ekonomis adalah hal yang
senantiasa diidam-idamkan oleh konsumen. Pada grafik 1 terlihat bahwa :
a.
Jika kualitas meningkat dan harga produk
tetap maka kemampuan jual produk ini akan meningkat seiring dengan peningkatan
persepsi konsumen.
b.
Jika kualitas konstan dan harga
meningkat akan terjadi penurunan persepsi konsumen dan kemampuan jual produk.
c.
Jika kualitas dan harga meningkat dengan
bunga yang sama maka akan terjadi kemampuan jual yang meningkat namun persepsi
konsumen akan konstan.
Harga suatu produk
biasanya ditentukan oleh pasar. Semakin tinggi kualitas suatu produk maka
semakin tinggi penghargaan konsumen terhadap produk tersebut. Kualitas yang
terdiri dari kualitas sekunder dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana
faktor-faktor ini akan ditentukan oleh faktor control. Secara bagan alir
terlihat bahwa jika komponen dari suatu produk itu baik akan berdampak pada
kemampuan, kegunaan dan ketahanan produk tersebut sehingga pelanggan nantinya
akan puas. Kepuasan pelanggan merupakan penilaian mutlak untuk nilai dari suatu
produk.
QVM mengenalkan dua sistem permodelan
yang ada. Kedua sistem ini dapat digabungkan sehingga nantinya akan ada
perbaikan kualitas nilai suatu produk di perusahaan. Adapun dua sistem model
yang ada adalah :
SISTEM MODEL DETERMINISTIK
Deterministik sistem
model adalah suatu sistem yang mana interaksi diantara bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti sehingga hasil keluaran dapat diramalkan. Sedangkan
model ini tidak mempertimbangkan peluang kejadian seperti PERT dan memusatkan
penelaannya pada faktor-faktor kritis yang diperkirakan memiliki nilai pasti.
Pada sistem model ini kualitas
ditentukan oleh beberapa karakter kualitas. Sedangkan karakter kualitas
ditentukan oleh faktor control yang ada. Faktor kontrol sendiri ditentukan oleh
beberapa variabel yang dapat memperbaiki faktor kontrol ini dan ada juga
variabel yang dapat merusak. Maka, berdasarkan rumusan matermatisnya, kualitas
yang optimal ditentukan oleh keseimbangan karakteristik dan faktor kontrol yang
ada sehingga hal itu akan memengaruhi performa suatu produk.
Secara umum sistem
model deterministik ini memiliki kepastian dalam hal pengetahuan kualitas suatu
produk. Kita dapat menentukan nilai dari produk dari karakteristik dan
faktor-faktor yang memengaruhinya sehingga perhitungan kepastian dan nilai dari
kualitas bersifat eksak dan dapat dipastikan.
SISTEM MODEL PROBABILITAS
Lain halnya dengan
sistem model deterministik, sistem model probabilistik adalah suatu sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diramalkan, model ini mendasarkan pada teknik
peluang dan memperhitungkan ketidakmenentuan. Biasanya metodenya digunakan
dengan cara mengkaji ulang data atau informasi terdahulu untuk mengetahui
peluang terjadinya di masa sekarang atau yang akan datang.
REFERENSI TAMBAHAN :
Hoonakker, Peter. Quality Management in Construction Industry. University of
Wisconsin-Madison <http://www.engr.wisc.edu/centers/cqpi/people/hoonakker.html>
Putranto, Hartri. 2010. Manajemen Inventori dan Logistik. Universitas
Mercu Buana.