Hello semua yang ada di blog ini. Sebenarnya untuk postingan
kali ini saya ingin buat dalam Bahasa Inggris karena ada beberapa istilah yang saya
agak bingung meng-Indonesiakannya. Hanya saja karena saya mengingat bahwa saya
ingin berbagi dengan orang sebangsa saya, supaya diskusi antar engineer di
Indonesia ini semakin ramai, ya bolehlah saya share dalam bahasa kita
sehari-hari saja.
Jumpa lagi dengan saya Yelna yang akan share sedikit terkait
XBloc di artikel kali ini.
Mungkin sebagian dari kalian belum mengetahui dengan pasti
apa XBloc itu sendiri. Yups… XBloc itu adalah salah satu armour layer yang
biasanya digunakan dalam pembangunan konstruksi pemecah gelombang pada coastal
area.
Nah, untuk XBloc ini sendiri sebenarnya baru mulai
diperkenalkan oleh Delta Marine Consultant pada 2003 (ya kalau bahasa kerennya
itu baru mereka publikasikan itu pada tahun tersebut).
Sebelumnya, sudah ada banyak jenis armour layer nih
teman-teman seperti Tetrapod, Accropod, Coreloc dan masih banyak lagi. Hanya
saja beberapa armour layer ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Terkait XBloc ini sendiri kelebihannya dia lebih ekonomis
dibandingkan dengan armour layer lainnya karena volume kubikasi setiap unitnya
lebih kecil. Dan juga bentuk XBloc ini menjadikan dia sebagai armour layer yang
dapat difungsikan jika diletakkan satu lapis saja. Kalau seandainya kita
menggunakan Tetrapod, kita setidaknya harus punya 2 layer, nah kalau XBloc ini
dia sudah mengunci satu sama lain meski hanya menggunakan satu layer.
Selain dari XBloc ada juga Namanya Crablock. Kalau dari
bentuk-bentuknya XBloc dan Crablock ini ya sama saja tapi shape nya saja
berbeda dan sisi geometrisnya.
Ini dia nih gambaran XBloc dan Crablock.
Gambar 2. Crablock
Gambar 3. Tetrapod yang sudah disusun
Nah jelas beda dong ya ketiga jenis unit armour ini. Kalau
mengingatnya mudah saja, Crablock ini lebih mirip dengan Tetrapod dari segi
bentuk kaki-kakinya. Kalau XBloc kakinya petak-petak.
Hahaha… Awam bener bahasanya. Ya tapi begitu. Kalau kalian
di kantor cara ngomong terkait perbedaan XBloc dan Crablock ini jangan meniru
saya. Karena nanti kalian dipikir tidak mengerti apa-apa kalau bahasanya tidak
formal seperti yang orang-orang di dunia perkantoran ingini.
Okey, kita lanjut pembahasannya. Jadi dari segi design perletakan
(placement design) antara XBloc dan Crablock ini sebenarnya mereka sama-sama
armour unit yang diletakkan 1 lapis saja karena mereka mampu mengingat satu
sama lain.
Untuk pattern unitnya dapat digunakan uniform atau random
pattern perletakannya. Secara bahasa awamnya, mau teratur atau tidak XBloc bisa
disusun seenak jidat lu dah. Tapi nih, biasanya orang-orang menyusun XBloc
dengan pattern batu bata. Hmm… Kalian pasti berpikir “Äpa lagi kata si Yelna
ini?”
Oke, ini gambarnya :
Gambar 4. Pattern batu bata seperti ini
Kemudian untuk average packing density XBloc itu sendiri :
Horizontal Distance (m) = 1.30 x D
Upslope Distance (m) = 0.64 x D
Packing Density = 1.20/D(kuadrat) ----- sorry aku malas buat
kuadrat a.k.a. dua kecil di atas
Packing Density = 0.58/Dn(kuadrat) ----- sorry aku malas
buat kuadrat a.k.a. dua kecil di atas
Kemudian kalau kalian ada yang bertanya seputar Safety
Factor dari XBloc itu sendiri sebenarnya design XBloc memiliki Safety Factor 1.25
(ini nilai yang seharusnya digunakan).
Maksudnya disini adalah gelombang yang menghantam si XBloc
ini harus dinaikkan 25% nya dari gelombang sebenarnya. Hmm… Jangan pusing. Biar
aku saja. Karena aku yang nulis blog ini.
Tapi nih sebenarnya Safety Factor Accropode lebih besar
dibandingkan dengan XBloc karena kemampuan interlocking Accropode itu lebih
kecil dari XBloc. Jadi gini nih maksudnya:
Safety Factor itu untuk menjaga keamanan designnya supaya
tidak pecah. Misal dengan hantaman 20 kali pukul, si XBloc akan pecah. Nah
Safety Factornya dinaikkan jadi 20*1.25. Kalau si Accropode, bisa jadi Safety
Factornya 20*4. Karena bentuknya yang berbeda, kemampuan interlocking antara
unit ini berbeda. Interlocking ini diibaratkan dengan pegangan tangannya si
unit-unit ini.
Nah, si XBloc ini solidaritasnya tinggi jadi pegangannya
kuat. Kalau dihantam gelombang, dia nggak langsung tercampak dan terhempas
gelombang. Beda halnya dengan Accropode yang interlockingnya lemah, jadi ada
gelombang sedikit, dia langsung terlepas, tercampak dan terhempas. Maka dari
itu Safety Factornya dibuat tinggi. Bagi yang penasaran dengan penampakan
Accropode, berikut ini fotonya.
Nah, sudah terbayangkan oleh kalian kan macam mana si unit
armour ini berpegangan tangan?
Jadi itulah ulasan sedikit terkait XBloc ini.
Oke. Karena sudah hampir jam 6 aku pulang dulu ya. Sudah di
tunggu Bapak pulang.
Bye… Sampai jumpa di ulasan terkait Teknik Sipil
selanjutnya.