Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Saturday, May 03, 2014

BEBERAPA HAL YANG BELUM DIKETAHUI ORANG

Postingan kali ini saya mencoba sedikit terbuka tentang siapa saya sebenarnya (meskipun bagi kalian ini tidak penting. Hahaha... Ya, mungkin bisa di-skip saja ke older post) ^_^

Begini, sudah 3 tahun lebih saya berkecimpung di jurusan Teknik Sipil ini. Sudah ada juga beberapa pencapaian yang saya peroleh, baik itu akademis, non-akademis, pergaulan dan masih banyak hal lagi yang lain. Bagi beberapa orang yang tidak terlalu mengenal saya secara lebih dekat, mungkin mereka sempat memikirkan bahwa saya adalah seseorang yang teramat sangat serius belajar, disegani dan lain-lain. Tapi tunggu dulu, kalian belum mengenal saya lebih banyak.

1. Saya adalah seorang yang tidak jago Matematika dan Fisika.

Saya terjun ke dalam dunia Teknik Sipil bukan semata-mata karena saya ingin menjadi engineer yang super macho seperti cowok. Jujur saja saya kecebur di dunia ini. Tapi, inilah hidup. Saya selalu menyukai apa yang sudah saya pilih sejak awal. Saya secara tidak sengaja memilih jurusan Teknik Sipil di Universitas Indonesia. Jurusan yang kata sebagian orang susah, tapi menurut saya, tidak. Semua tergantung bagaimana kita melihat dan percaya pada diri kita. Dulu, sebelum saya kuliah, entah kenapa saya selalu terpesona dengan orang-orang yang jago dalam hal Matematika dan Fisika. Ada 1 orang. Tentu saja saya tidak akan sebutkan namanya di dalam blog ini demi menjaga keamanan bangsa dan negara ini. Tapi itu dulu. Thanks untuk orang yang secara tidak sengaja (tanpa saya sadari) membuat saya menjadi terobsesi kepada Matematika dan Fisika. Jadi, di dalam pikiran saya itu, ketika nanti saya menjadi seorang Ibu dan memiliki suami yang jago dalam bidang Matematika dan Fisika, saya tidak bego-bego amat ketika dia ngajak ngobrol masalah rumus-rumus dan hukum-hukum Fisika. Hahaha.... Konyol memang, tapi sebenarnya itu alasan kenapa saya bisa tercebur di Teknik Sipil.

2. Saya sangat suka menulis.

Berbeda dengan Matematika dan Fisika, sesungguhnya pilihan hati saya sudah jatuh kepada sastra sejak saya duduk di bangku SD. Pernah suatu ketika saya diberi privilage untuk memilih ikut lomba sastra atau matematika di suatu ajang olimpiade. Saya mendapatkan hal ini karena nilai saya-lah yang tertinggi di kedua bidang tersebut. Tapi saya saat itu memilih sastra. Ternyata pilihan pertama itu yang membuat saya menyukai sastra, puisi, cerpen, tulisan dan segala macamnya hingga dewasa. Sampai kapanpun, saya tidak akan meninggalkan menulis, kecuali jika Tuhan berkehendak.

3. Alasan saya meraih prestasi saat ini bukan untuk kesuksesan saya.

Sejak kecil saya selalu kagum dengan Ibu saya yang selalu dapat menjawab pertanyaan saya dengan cerdas. Ibu saya bukanlah seorang sarjana seperti Ibu dari beberapa orang teman saya. Namun, keberhasilannya saat ini sudah melampaui keberhasilan sarjana, master ataupun profesor manapun. Bagi saya Ibu saya berhasil menanamkan semangat untuk terus berusaha dan tetap menjadi cerdas di setiap waktu. Ibu adalah sahabat terbaik saya. Tiada yang lain, karena hingga saat ini saya tidak pernah bercerita lebih banyak tentang diri saya dibandingkan konten cerita saya dengan Ibu. Alasan saya meraih prestasi dan memetik pengalaman berharga selagi saya masih muda seperti saat ini bukan semata-mata untuk kesuksesan saya. Alasan terbesar saya adalah untuk anak saya kelak karena saya juga ingin menjadi Ibu yang cerdas dan punya banyak pengalaman di matanya. Hahaha... Saya ingin suatu saat kelak ketika anak saya bertanya kepada saya bagaimana pengalaman Ibunya, saya dapat menyajikan banyak cerita kepadanya. Saya tanamkan pendidikan yang pernah Ibu berikan kepada saya dulu. Saya ingin anak saya memiliki sifat yang sama seperti saya.

4. Jiwa saya adalah jiwa terbebas yang pernah dilihat oleh teman-teman saya.

Beberapa teman mengatakan kalau saya adalah seseorang yang terlihat bebas dan santai. Ya. Tentu saja saya begini karena sejak dulu saya diajarkan untuk tidak cemas, namun tetap berusaha. Saya tidak pernah panik meskipun tugas sudah mencapai titik kulminasi deadline-nya. Ya, toh dikerjakan saja. Apa gunanya cemas tidak menentu kalau akhirnya tidak selesai juga. Menurut saya semuanya dikerjakan saya dengan cepat dan tepat. Tapi jangan cemas. Satu hal lagi, saya mencoba mengenal diri saya seutuhnya. Saya tahu semua sifat jelek dan baik saya. Saya sadari itu dan saya berusaha mengontrolnya dan menempatkan segalanya pada posisi yang tepat. Begitu juga standar kemampuan saya menghadapi masalah. Ketika saya rasa saya kewalahan, pasti saya akan meminta bantuan kepada orang yang tepat. Makanya saya terlihat santai. Satu hal lagi, saya selalu menanamkan kepada diri saya bahwa saya akan selalu bisa menyelesaikannya dengan baik. Sejujurnya kepercayaan itu membantu saya untuk lebih sigap dalam bertindak. ^_^

5. Masih banyak lagi dan tentu saja saya tidak dapat menggambarkannya dengan baik dalam postingan ini. ^_^

Entri Populer