Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Friday, May 23, 2014

Bantuan Hidup Dasar (Basic Life Support)

Well, di pagi-pagi buta seperti ini entah kenapa saya jadi teringat ajaran dari drg. Theodorus Hedwin Kadrianto yang 12 April lalu sempat memberikan ilmu terkait Basic Life Support.

Oke, meskipun saya bukan anak kesehatan (Kedokteran/Keperawatan/Kesehatan Masyarakat), izinkan saya menyampaikan sedikit ilmu tentang BSL (Basic Life Support). Tentu teman-teman yang dari jurusan kesehatan tahu jelas apa yang dinamakan BSL ini.
BSL merupakan suatu usaha untuk mempertahankan A - B - C (Airway, Breathing and Circulation). Jadi, kalau seandainya kalian dihadapkan pada suatu kasus dimana tiba-tiba ada orang pingsan dan tidak sadarkan diri, kalian bisa menerapkan ilmu ini. Tentunya kalau sudah yakin dapat menolongnya, ya.
BSL adalah metode yang dilakukan tanpa menggunakan peralatan apapun dan dapat dilakukan oleh semua orang dewasa awam (non-medis). Di luar negeri, pelatihan terkait BSL ini wajib diketahui oleh semua warga negara. Ilmu BSL ini adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang. Bagi kita-kita yang non-medis (karyawan, engineer, writer, pengusaha, dan semuanya), tentunya juga wajib mempelajari teknik BSL dengan baik dan benar.

Berikut adalah tahapan yang harus dilakukan dalam BSL.
1. Safety. Tempatkan korban di tempat yang aman seperti pinggir jalan raya.
2. Talk to the patient. Panggil pasien dengan suara keras di telinganya. Goyangkan bahu pasien. Bila pasien bisa berbicara, berarti pernafasan baik. Nah, penting diperhatikan:
   - Pastikan pasien mendapat pertolongan lebih lanjut
   - Tanyakan apa yang terjadi
   - Bantulah mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan pasien
   - Periksa secara berkala untuk meyakinkan pasien baik-baik saja
   Bila pasien tidak merespon sama sekali, SHOUT FOR HELP !!!
3. Airway
   - Posisikan pasien telentang di atas alas keras, seperti lantai.
   - HEAD TILT and CHIN LIFT (dongakkan kepala dengan satu tangan, letakkan di dahi dan buka dagu dengan jari tangan yang lain)
   - Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas dengan menaikkan lidah yang menutupi jalan nafas.
4. Breathing
   - LOOK, LISTEN, FEEL (sambil tetap head tilt and chin lift)
   - Tempatkan telinga di atas mulut dan hidung pasien dengan mata melihat dada pasien
   - LOOK, apakah dada terlihat naik turun (bernafas)?
   - LISTEN, dengarkan bunyi nafas
   - FEEL, apakah terasa hembusan nafas di pipi kita?
   - Maksimal selama 10 detik untuk LOOK, LISTEN, FEEL
   - Bila ragu-ragu, anggap pernafasan tidak normal
   - Bila pernafasan normal, maka lakukan RECOVERY POSITION
   - Bila pasien tidak bernafas, TELPON AMBULANS SEGERA dan lanjutkan dengan  CPR

Nah, apa itu CPR?

CPR adalah Cardio Pulmonary Resuscitation atau dalam bahasa Indonesia-nya RJP = Resusitasi Jantung Paru, adapun caranya:
1. Berlutut di samping pasien.
2. Tempatkan pangkal tangan kanan di tulang dada bagian bawah.
3. Tempatkan telapak tangan kiri di atas punggung tangan kanan, lalu kaitkan jari tangan kiri-kanan.
Penting: Jangan memberikan tekanan pada tulang rusuk, perut bagian atas, atau ujung tulang dada bawah. Pusatkan tekanan pada pangkal tangan.
4. Dengan lengan lurus (siku jangan ditekuk), berikan tekanan pada tulang dada bagian bawah, sampai tertekan 5-6 cm ke bawah. Bahu kita lurus di atas dada pasien.
5. Setelah 1 kali kompresi, lepaskan tekanan, tapi tangan harus tetap berkontak. Lakukan kompresi selama 100-120 kali per menit dengan ritme yang sama.
6. Setelah 30 kali kompresi, buka lagi jalan nafas dengan HEAD TILT dan CHIN LIFT.
7. Pangkal tangan mendongakkan dahi pasien, sedangkan jempol dan telunjuk menutup hidung.
8. Tangan lain membuka dagu.
9. Tarik nafas, lalu tempatkan mulut di sekitar mulut pasien, tidak boleh ada ruang terbuka di antaranya.
10. Tiupkan nafas sambil melihat apakah dada naik selama 1 detik. Tunggu 1 detik sebelum beri nafas kedua.
11. Total waktu untuk 2 kali nafas adalah 5 detik.
12. Segera lanjutkan kompresi kembali. Jangan ada penundaan. Kompresi :  nafas = 30 : 2.
13. Jangan ada interupsi terhadap CPR.

Tips:
* Akan lebih baik CPR dilakukan oleh 2 orang, 1 orang yang bertugas kompresi dan yang lainnya memberikan nafas.

Oke, begitulah teknik CPR secara ringkas. Agar lebih jelas mungkin teman-teman bisa lihat video-nya di Youtube. ^_^

Kita semua adalah saudara, maka jangan segan untuk saling membantu jika ada orang yang tiba-tiba dilanda petaka. Manusia yang paling baik adalah yang bermanfaat bagi sesama...





Entri Populer