Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Tuesday, October 18, 2011

Kurang Kasih Sayang itu BERBAHAYA

See my eyes...lalalalala...
See my eyes...lululululu...

Begitulah potongan lirik lagu yang sedang kudengarkan saat ini. Hmm... Jam sudah menunjukkan pukul 00.45 pagi. Namun mata belum juga mau lengket dan pikiran masih melayang-layang dan akhirnya kuputuskan untuk nulis. Oya, di postingan kali ini aku ingin membahas hal tentang 'Pola Asuh'.

Pola asuh itu adalah bentuk lain dari manajemen bawahan. Pola asuh yang baik terhadap anak akan menjadikan anak itu sukses, pola asuh yang tepat kepada bawahan akan membuat semua pekerjaan mereka dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Begitu pentingnya pola asuh sampai-sampai banyak orang tua dan pimpinan perusahaan yang rela mati-matian membayar seseorang yang sering dipanggil dengan 'psikolog' untuk menanamkan sebuah pemikiran kepada seorang anak atau anak buah.

Hal ini tentu saja menjadi peluang besar bagi seorang psikolog pula untuk mendapatkan keuntungan dengan memengaruhi pikiran objeknya. Dewasa ini banyak juga orang tua yang rela menyerahkan segala jenis asuhannya kepada orang lain. Tak jarang mereka membayar mahal seorang psikolog hanya untuk mengetahui apa masalah anaknya. Padahal, pendekatan secara langsung antara orang tua dan anak adalah hal yang sangat fundamental di dalam sebuah keluarga. Seorang ibu dan ayah yang baik adalah ibu dan ayah yang mampu memahami anaknya tanpa adanya bantuan dari orang lain karena pada hakikatnya naluri merekalah yang paling mengenali sifat dari anak-anaknya. Ibu yang baik juga ibu yang tahu bahwa anaknya berbohong, ibu yang mengetahui anaknya bersedih dan ia senantiasa melihat hal-hal sekecil apapun yang terjadi pada anaknya. Tidak banyak ibu yang seperti ini saat ini. Hanya wanita-wanita yang lembut hatinya yang mampu menjadi ibu seperti ini. Tidak jarang juga banyak anak-anak yang saat ini terlantar di dalam keluarganya walaupun dari segi finansial mereka dapat dikatakan berlimpah ruah. Sebut saja salah seorang teman penulis yang selalu merasa kesepian di hari-harinya. Minta ditemani ini, itu sampai-sampai ia mencari perhatian dengan tindakan-tindakan yang sebenarnya sangat aneh bagi penulis. Kesepian pada anak tidak hanya dirasakan pada anak yang masih tergolong muda. Akan tetapi anak yang biasa tidak dipedulikan orang tuanya biasanya selalu merasa kesepian dan selalu butuh teman. Aneh memang. Anak-anak seperti ini terkadang mendapatkan fasilitas yang jauh lebih dari cukup dari orang tuanya. Namun, dari segi kasih sayang mereka sangat berkekurangan atau dapat dikatakan fakir.

Oleh karena itu, berpikirlah dengan bijak jika ingin menjadi orang tua yang sukses dan tenar dimana-mana. Kita juga harus memikirkan masa depan generasi kita dan dampaknya bagi mereka. Orang tua yang sukses bukanlah orang tua yang diundang kesana-kemari untuk melakukan tugas kedinasan dan lain-lain. Namun, bagi penulis orang tua yang sukses adalah orang tua yang mampu menjadikan anaknya bintang di antara yang lainnya walaupun secara finansial mereka tidak begitu hebat. Sebagai anak juga kita seharusnya bangga dengan orang tua kita karena masih banyak anak-anak yang sebenarnya kurang kasih sayang dari orang tuanya. Apalah gunanya PS2, PS4, PS4 dan lainnya jika dibandingkan kasih sayang penuh dari orang tua.

Dalam tulisan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih buat mama dan papa yang sampai saat ini masih menjadi orang tua terbaik. Terima kasih buat malam-malam indahnya ketika penulis masih kecil. Terima kasih buat kasih sayangnya ketika penulis sempat jatuh sakit berkepanjangan ketika masih balita. Terima kasih atas marah-marahnya ketika penulis berbuat salah. Terima kasih buat semuanya... Ya... Semua kasih sayang yang penulis rasakan hingga saat ini penulis dapat menulis di blog ini. Terima kasih mama, papa... :'(

No comments:

Post a Comment

Entri Populer