Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Sunday, February 12, 2012

Bangun Rumah Sakit dengan 1000 Usaha

Oleh : Yelna Yuristiary

Pilihan adalah sebuah kenyataan hidup yang nantinya akan kita peroleh di masa mendatang. Begitulah pikiran yang pertama kali muncul ketika saya dihadapkan pada beberapa pilihan ketika tamat dari SMA. Mulai dari pilihan jurusan sampai pilihan universitas mungkin membuat sebagian orang bingung dengan pilihan apa yang akan mereka ambil nantinya. Sejalan dengan itu semua, takdir juga membawa kita kepada jalannya sendiri sehingga pilihan itu terkadang menjadi nyata dan melekat pada hidup. Saat ini saya, Yelna Yuristiary adalah seorang mahasiswi jurusan Teknik Sipil di Universitas Indonesia. Pilihan ini awalnya berasal dari cita-cita saya di masa kecil. Awalnya saya ingin menjadi dokter, kemudian beralih menjadi polwan, arsitek hingga seorang tentara. Hanya saya pembentukan karakter saya ketika masih SMA-lah yang membuat tekad saya bulat untuk memilih jurusan Teknik Sipil sebagai pilihan yang nantinya akan membawa saya kepada hal-hal yang saya inginkan. Saya pikir dengan menjadi seorang civil engineer nantinya saya akan dengan mudah dapat membangun sebuah perusahaan konstruksi dan sebuah grup usaha yang mana grup ini akan membawahi sebagian usaha-usaha yang akan saya rintis nantinya. Walaupun saya berasal dari kalangan yang bukan tergolong kaya raya (sederhana), tetapi saya memiliki mimpi besar untuk mencatat sebuah sejarah bagi bangsa ini. Saya percaya dengan asuhan terbaik yang diberikan oleh orangtua terbaik, saya mampu menjadi seorang yang sukses dan membanggakan kedua orang yang sangat saya cintai di dunia ini. Beranjak dari cita-cita saya juga sudah merencanakan banyak kegiatan yang nantinya akan saya lakukan setelah saya lulus di program S1 Teknik Sipil UI. Setelah lulus saya berencana akan memperluas jaringan usaha yang saya miliki dan memulai usaha baru di bidang konstruksi karena setelah lulus-lah saya mampu bertanggung jawab secara penuh terhadap jenis usaha konstruksi yang saya bangun. Jika saya mulai usaha tersebut dari sekarang tentu saja saya belum memiliki cukup ilmu bangunan dan segala hal yang terkait dengan itu semua. Kemudian, di tengah kesibukan saya merintis usaha saya juga akan merekrut teman-teman SMA saya yang berkompeten di bidang tersebut untuk bergabung dan mendirikan usaha tersebut. Selain itu saya juga berencana untuk melanjutkan studi S2 di Jerman atau Prancis. Asumsi saya bahwa kuliah S2 di Jerman akan memakan waktu maksimal 3 tahun untuk berada di sana dan menyelesaikan studi. Kemudian setelah itu saya kembali ke Indonesia dan menerapkan ilmu yang saya dapatkan di Jerman dalam bentuk beberapa inovasi terbaru di bidang perusahaan konstruksi tersebut. Di samping menggeluti usaha konstruksi saya juga berencana membangun usaha perkebunan, aksesoris dan usaha ekspor impor. Sebenarnya segala hal yang saya lakukan ini adalah sebuah aplikasi dari mimpi besar saya sejak masih kecil yakni membangun sebuah rumah sakit gratis di sebuah daerah terpencil di Riau yang mana tujuannya untuk memperbaiki taraf kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Semua mimpi ini sebenarnya sudah saya lamunkan sejak saya masih kecil. Terutama keinginan saya membangun rumah sakit. Akan tetapi, untuk membangun rumah sakit saya membutuhkan dana yang cukup besar sehingga saya diwajibkan untuk selalu berusaha dalam menjalani berbagai usaha yang telah saya rencanakan. Pembangunan rumah sakit modern di lingkungan terpencil adalah keinginan yang sudah mendarahdaging di dalam benak saya hingga saat ini. Hal ini disebabkan sejak datuk (kakek) saya sakit-sakitan dahulu (sebelum ia meninggal pada tahun 2000), ia sangat sulit untuk mendapat perawatan yang baik di rumah sakit. Biasanya datuk hanya mendapat perawatan ala kadarnya sehingga ia tergolong ke dalam orang-orang yang terlambat ditangani oleh tangan-tangan medis sejak penyakit jantung menggerogoti tubuhnya. Hal inilah yang menginspirasi saya untuk membangun sebuah rumah sakit dengan modal menjadi seorang pengusaha. Selain itu dengan perusahaan yang nantinya akan saya bangun, pengangguran di Indonesia dapat diminimalisir dan mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depannya. Namun mimpi yang diinginkan tidak akan terwujud jika kita tidak memiliki usaha yang maksimal. Tentunya hal itulah yang membuat saya tidak hanya menjadi seorang pemimpi. Saat ini saya sudah melakukan berbagai kegiatan yang dapat menunjang rencana saya di masa yang akan datang. Sekarang saya sudah memiliki usaha aksesoris kecil-kecilan yang berawal dari ide saya dan ketiga teman saya yang ada di Riau. Saya akan membeli aksesoris wanita grosiran di daerah Jakarta dan nantinya akan dijual kembali oleh ketiga teman saya yang ada di Riau. Kemudian, saya juga sedang baru mempelajari bahasa Jerman sehingga nantinya saya tidak akan kesulitan ketika akan melanjutkan studi ke Negara yang terkenal akan teknologinya tersebut. Di tengah-tengah boomingnya banyak jenis jejaring sosial di tengah masyarakat, saya memanfaatkan beberapa jejaring sosial untuk meningkatkan link yang saya miliki. Terutama dengan teman-teman satu SMA saya yang saat ini tengah berada di luar negeri, khususnya di Jerman. Saya juga sering menghadiri banyak kuliah umum yang ada hubungannya dengan konstruksi, lingkungan, pendidikan dan bisnis. Selain beberapa hal yang saya sebutkan di atas, ada pepatah yang mengatakan tidak akan sukses seseorang jika ia tidak memiliki ilmu. Beranjak dari pepatah itulah saya berasumsi bahwa agar kita menjadi seseorang yang sukses, kita harus menerapkan ilmu yang kita miliki sedari kecil dan mengabadikannya lewat sebuah tulisan. Sekarang saya sudah memiliki beberapa makalah, esai, artikel, cerpen dan puisi. Ketertarikan saya dalam dunia tulis menulis dimulai sejak saya masih duduk di bangku SMP. Hanya saja, saya baru dapat menulis ide yang terlintas di benak saya sejak saya sudah duduk di bangku SMA. Sewaktu saya SMP ibu dan ayah belum memiliki uang untuk membelikan saya komputer, sekalipun itu komputer bekas Pentium I. Barulah setelah tamat SMP dan melanjutkan studi di SMA, saya dihadiahi laptop bekas yang mana laptop itulah yang banyak menelurkan ide-ide yang ada dalam pikiran saya. Kembali kepada kiat-kiat yang saya lakukan untuk menggapai cita-cita yang sudah saya rencanakan. Dalam menjalani rutinitas di kampus saya juga tengah membangun bisnis kue kecil-kecilan yang mana kue-kue basah yang saya beli, saya titipkan di warteg-warteg sekitar kampus. Hasil dari penjualan kue itu lumayan untuk menambah tabungan saya sehingga nantinya saya dapat membangun perusahaan yang saya idam-idamkan sejak lama. Ibu saya pernah sedikit emosi mendengar begitu banyak mimpi yang saya utarakan kepadanya. Hanya saja, saya akan membuktikan kepadanya bahwa saya dapat menggapai cita-cita itu dan membuatnya jauh lebih bangga daripada sekarang. Saya akan menjadi kakak terbaik yang pernah dimiliki oleh Yeyen Yuristiary, satu-satunya saudara kandung saya.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer