Malam ini bersama tuts-tuts keyboard yang sangat ingin diperhatikan
Sekejap-sekejap aku lihat bayanganmu di sudut laptopku
Bukan gambar muka apalagi pose yang malu-malu mau
Hanya coretan-coretan kecil dengan senyuman tipis yang ambigu
Kau...
Bukan selimut di kala dingin datang
Bukan juga sepatu yang menemaniku untuk berjalan
Bahkan bukan juga tas ransel yang selalu aku bawa kemanapun aku pergi
Kau adalah payung,
yang datang di saat yang tepat
Memberi perlindungan dengan perkasa,
melindungi anak-anak rambutku agar tidak basah
Melepaskan bulir-bulir hujan yang hendak jatuh,
yang dapat membikin flu
Kau datang hanya di satu-satu waktuku
Tidak sering namun perlu
Tidak lengkap rasanya hidupku tanpamu
Tidak juga bahagia aku bermain hujan jika kau tidak mau
Terkadang aku ingin hujan selalu datang
Agar ada alasan untuk kita bergandengan
Depok, 4 Desember 2014
Sekejap-sekejap aku lihat bayanganmu di sudut laptopku
Bukan gambar muka apalagi pose yang malu-malu mau
Hanya coretan-coretan kecil dengan senyuman tipis yang ambigu
Kau...
Bukan selimut di kala dingin datang
Bukan juga sepatu yang menemaniku untuk berjalan
Bahkan bukan juga tas ransel yang selalu aku bawa kemanapun aku pergi
Kau adalah payung,
yang datang di saat yang tepat
Memberi perlindungan dengan perkasa,
melindungi anak-anak rambutku agar tidak basah
Melepaskan bulir-bulir hujan yang hendak jatuh,
yang dapat membikin flu
Kau datang hanya di satu-satu waktuku
Tidak sering namun perlu
Tidak lengkap rasanya hidupku tanpamu
Tidak juga bahagia aku bermain hujan jika kau tidak mau
Terkadang aku ingin hujan selalu datang
Agar ada alasan untuk kita bergandengan
Depok, 4 Desember 2014
No comments:
Post a Comment