Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Tuesday, February 11, 2014

INDONESIA BUKAN NEGARA KAYA MINYAK BUMI

Sebelum postingan ini bergulir, saya hendak mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nelson dari Departemen Kimia yang sudah memberikan ilmu terkait Pengolahan Minyak Bumi di Indonesia.

Minyak bumi merupakan salah satu produk dari rantai hidrokarbon. Hidrokarbon yang berbentuk cair pada umumnya kita kenal dengan sebutan minyak bumi. Sebagai orang Indonesia, kita tidak seharusnya berbangga hati dan menganggap bahwa negara ini merupakan pengekspor minyak bumi di dunia. Tentu saja hal ini didasari oleh beberapa fakta dan data yang ada.

1. Dari 100% minyak bumi yang ada di dunia, sekitar 66%-nya berasal dari wilayah Timur Tengah. Sedangkan 4%-nya lah yang ada di wilayah Asia Pasific (dimana Indonesia merupakan satu region kecil yang ada di dalamnya)

2. Tingkat konsumsi minyak bumi di Indonesia tidak sebanding dengan produksi minyak yang dihasilkan. Hal ini terlihat dari 2,5 miliaar USD belanja negara Indonesia, 1,8 miliar USD-nya digunakan untuk mengimport minyak bumi. Sedangkan sisanya baru digunakan untuk pendidikan, kesehatan, transportasi dan pembangunan banyak hal. Jika diibaratkan sebuah rumah tangga, Indonesia merupakan satu contoh rumah tangga yang tidak sehat. Bagaimana mungkin sebuah rumah akan menghabiskan hampir 70% gajinya hanya untuk membayar listrik? (dalam kasus ini minyak bumi merupakan sumber energi bagi masyarakat, sama halnya seperti listrik)

3. Ketahanan energi di Indonesia sangat rapuh. Setiap negara memiliki satu komponen yang dinamakan cadangan strategis untuk energi. Dalam hal persediaan energi, Indonesia memiliki cadangan strategis minyak bumi selama 27 hari. Lamanya durasi cadangan strategis ini akan berpengaruh kepada daya tahan sebuah negara jika mereka diblokade oleh negara lain atau bencana krisis energi yang melanda. Beda halnya dengan AS dan Jepang yang masing-masing memiliki durasi cadangan strategis minyak buminya selama 6 hingga 8 bulan dengan asumsi selama kurun waktu tersebut negara ini dapat memenuhi kebutuhan energinya secara mandiri.

Dari beberapa fakta di atas diketahui bahwa minyak bumi di Indonesia bukan merupakan satu kunci kebanggaan bagi kita. Hal ini juga selayaknya dapat menyadarkan diri kita sebagai bangsa Indonesia bahwa konsumsi bangsa ini sudah melewati ambang batas produksi kita. Meski Indonesia bukan merupakan negara penghasil minyak bumi di dunia, akan tetapi Indonesia memiliki potensi yang besar sebagai negara penghasil energi geotermal karena kondisi geografisnya.

Kepada teman-teman se-Indonesia, mari kita sama-sama belajar lagi untuk dapat lebih bijak memanfaatkan dan mengolah apa yang kita miliki. Ayo tingkatkan lagi persentase ketahanan energi kita. Jangan sampai nantinya negara ini dilanda krisis energi. Dalam kehidupan manusia terdapat 3 krisis yang dapat menjadi bencana ekologis yang dapat memusnahkan sebuah bangsa.
1. Krisis Pangan
2. Krisis Air
3. Krisis Energi
Ketahuilah bahwa saat ini Indonesia tengah menuju kepada ketiga krisis tersebut.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer