Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Friday, January 11, 2013

CONTOH DOKUMEN LELANG



A.        Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

B.        Dalam dokumen ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut:

-    Pekerjaan
     Konstruksi   :    seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya;

-    HPS               :    Harga Perkiraan Sendiri;

-    HEA              :    Harga Evaluasi Akhir;

-    Kemitraan/
     Kerja Sama
     Operasi
     (KSO)            :    kerja sama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian tertulis;

-    LDP               :    Lembar Data Pemilihan;

-    LDK               :    Lembar Data Kualifikasi;

-    Pokja ULP    :    Kelompok Kerja ULP yang berfungsi untuk melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa;

-    PPK               :    Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan;

-    SPPBJ           :    Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

-    SPMK           :    Surat Perintah Mulai Kerja

-    TKDN            :    Tingkat Komponen Dalam Negeri.

-      LPSE             :    Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah unit kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik.

-      Aplikasi SPSE   :          Aplikasi perangkat lunak Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) berbasis web yang terpasang di server LPSE yang dapat diakses melalui website LPSE.

C.        [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] dengan pascakualifikasi ini dibiayai dari sumber pendanaan sebagaimana tercantum dalam LDP.

D.       [Pelelangan Umum/Pemilihan Langsung] ini terbuka dan dapat diikuti oleh semua peserta yang berbentuk badan usaha atau kemitraan/KSO serta perorangan.... ,dst

JIKA MEMERLUKAN CONTOH DOKUMEN LELANG YANG LENGKAP, DAPAT MENGHUBUNGI EMAIL DI BAWAH INI :

yelnaccmd@gmail.com

CONTOH DOKUMEN PENAWARAN

Saat ini masih banyak panitia lelang atau Pokja ULP yang belum memahami tata cara evaluasi penawaran. Panitia lelang atau Pokja ULP yang demikian paling sering menggugurkan penawaran peserta lelang karena kesalahan-kesalahan yang tidak substansial. Bagi mereka, semua kesalahan akan menggugurkan. Padahal, yang benarnya tidak demikian. Terhadap kesalahan atau penyimpangan, ketentuannya masih diberikan toleransi, asalkan kesalahan tsb tidak bersifat substansial.
Berikut ini akan dijelaskan tata cara evaluasi dokumen penawaran untuk katagori pekerjaan konstruksi pada Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metode Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur:
Lampiran III Perpres 54/2010 menyebutkan:
Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :
Penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat. Penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran bersyarat adalah penyimpangan dari Dokumen Pemilihan yang mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan.
Jika penyimpangan atau kesalahan yang ditemukan pada saat evaluasi dokumen penawaran, yang ketentuan tentang penyimpangan tersebut cukup jelas dinyatakan dalam peraturan perundang-undang, penyimpangan yang demikian merupakan penyimpangan yang bersifat penting/pokok, meskipun penyimpangan tersebut tidak mempengaruhi lingkup, kualitas dan hasil/kinerja pekerjaan.  Sifat penting/pokok tersebut karena terkait dengan asas kepastian hukum. 

Berikut adalah contoh dokumen penawaran.

BAGI YANG MEMERLUKAN DATA TERKAIT CONTOH DOKUMEN PENAWARAN DAPAT MENGHUBUNGI EMAIL DI BAWAH INI :

yelnaccmd@gmail.com

Thursday, December 27, 2012

MAGANG 1

Hari ini adalah hari kedua bekerja di Perusahaan Konsultan Almatra di Batam. Sudah dua hari sudah memiliki teman baru di tempat magang. Berawal dari tanggal 26 Desember kemarin saya datang ke kantor. Ternyata bekerja di perusahaan konsultan adalah sebuah keajaiban yang saya alami karena saya sempat tercengang-cengang dimana saya adalah wanita tercantik di sana, selain Mbak Retno yang ada di bagian administrasi. Wekwekwek...
Pertama datang saya disambut oleh Pak Supri sebagai pemilik dari perusahaan itu. Beliau adalah salah seorang alumni Universitas Diponegoro. Perusahaan ini sudah ada sejak tahun 2005 dimana Bapak Supri ini memiliki orang kepercayaannya yaitu Bapak Tarto. Nah, pertama datang saya ditempatkan di lantai 2 yaitu tempat basecamp nya anak civil yang merencanakan suatu proyek. Perlu diketahui bahwa di perusahaan ini ada beberapa divisi yaitu civil, arsitek dan administrasi.
Teman saya yang pertama kali di kantor ini yaitu Bang Riko dan abang2 yang sampai sekarang saya masih belum dapat namanya. Ada juga Pak Khairul, Pak Heru, Pak Pejo dan lain-lain. Pokoknya banyak sekali teman-teman yang membantu saya memahami semua pekerjaan yang ada di kantor ini. Nah, sudah dulu ya,, saya mau makan malam sebentar duluuu.. :)

Sunday, December 16, 2012

INSPIRASI AKHIR TAHUN


Pagi ini saya harus menghadiri acara Leadership Training suatu program beasiswa yang tengah saya ikuti. Kegiatan ini saya pikir akan menjemukan seperti seminar-seminar dan pelatihan-pelatihan sebelumnya. Saya berpikir hanya ada pembicara, pendengar dan suara-suara yang membuat kita mengantuk tetapi harus duduk di kursi dengan ruangan Pusgiwa yang panas ini (tanpa AC tanpa kipas angin).
Well… Pembicara pertama yang datang adalah seorang Bapak-Bapak yang tidak terlalu saya kenali. Hanya saja dari caranya berbicara dan menceritakan pengalamannya sepertinya Bapak ini adalah seorang yang penting di kalangannya. Waktunya ia habiskan dengan sistem manajemen yang baik sehingga dalam kesempatan ini Bapak tersebut mengisi obrolan seputar Management Time yang baik. Hari ini saya datang terlambat dengan meninggalkan Handbook yang harus saya bawa untuk ditandatangani sebagai bukti saya menghadiri acara ini. Memang manajemen waktu saya tidak baik. Di umur yang sudah kepala dua ini saya masih saja terlambat kesana kemari dan harus kehilangan banyak kesempatan yang lewat di depan saya.
Bapak ini mengajarkan kepada kami tentang bagaimana me-manage waktu dengan baik. Bagaimana menjadi pemimpin yang baik dengan menciptakan rasa win-win terhadap bawahan dan bagaimana menolak seseorang dengan cara yang halus (penolakan umum, red). Di dalam kelas ini saya diajarkan banyak hal dan banyak ilmu untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan bijak. Satu hal yang teramat sangat membekas dari Bapak ini adalah, jangan pernah menganggap waktu akan berbalik dan jadilah bermanfaat untuk setiap orang. Bapak ini juga mengingatkan kepada saya untuk tetap menulis. Terima kasih Pak J (maaf saya tidak bisa mengingat nama Bapak).
Sesi yang kedua dan ketiga diisi oleh mas-mas yang berasal dari salah satu divisi marketing di suatu perusahaan. Untuk nama pembicara yang ini saya juga telah lupa namanya. Tetapi, saya mengingat dengan jelas apa yang disampaikan pembicara kedua ini. Beliau memberi pengajaran tentang bagaimana cara marketing dengan baik dan segala macamnya. Sepertinya mas-mas ini sangat berambisi untuk menjadikan adik-adik alumni beasiswa ini sebagai seorang entrepreneur. Kemudian, untuk pembicara yang ketiga, inilah pembicara favorit saya pada kesempatan ini. Ialah Mas Sutarto (tetapi mungkin kalau beliau menjadi dosen Fisdas saya aka nada panggilan Pak untuk beliau). Mas Sutarto memberikan banyak inspirasi dari pengalaman hidupnya. Semuanya disampaikan dengan cara yang humoris, sedikit sedih, sedikit senang dan terkadang cenderung konyol. Tetapi itulah dia, bukan jenius namanya kalau tidak konyol (ini pepatah dari saya). Saking jeniusnya Mas Sutarto ini sukses membius kami dan memberikan semangkuk kepercayaan diri dan penghargaan yang lebih untuk masing-masing kami. Yang saya ingat juga dari Mas Sutarto ini adalah nama band yang ia buat sendiri ‘Eyang Kakunk’. Semoga suatu saat nanti band-nya terkenal. Aamiin… :)
Ya… Sepertinya sampai disini dulu cerita saya di Minggu magrib ini. Besok pagi saya ada ujian Mekanika Tanah 2 dan Manajemen Konstruksi. Doakan saya agar dapat mencapai 100 impian saya yang sudah saya buat dan temple di dinding kamar. Oya, jangan lupa nantikan juga publishing house yang sedang saya bangun saat ini. Semoga di semester depan sudah beroperasi. :)
Terima kasih Goodwill…

@kamar kos Wisma Enelis
18:59 WIB

Friday, October 05, 2012

TUBES MANKON

@ NETIC FTUI

Sepertinya ruangan ini adalah ruangan paling pewe buat ngerjain tugas. Nah, malam ini kami (sebenarnya cuma berdua, ditambah 1 orang tambahan yaitu Albert). Aku dan Ridwan lagi diskusi buat tugas besar mankon di NETIC. Keramaian ini terjadi karena 3 dari teman kami berhalangan hadir karena 2 diantaranya sakit dan 1 lagi harus menunggu ayahanda tercinta di rumah.

Ternyata untuk menyusun suatu Rancangan Anggaran Biaya itu sangat teramat sulit sehingga 2 jam kami disini hanya menghasilkan satu file terkait pembagian tugas. Nah, sekarang saya, Ridwan dan ditemani Albert mau ngelanjutin Mankon dulu. Oya, tidak lupa malam ini Terima Kasih sangat sangat buat MR. Albert yang sudah banyak membantu menkonfigurasi proxy laptop. Hahaha....
Ternyata Mr. Albert orangnya canggih cuy...

Salut... salut...
:P

Monday, October 01, 2012

ALAY DI MALAM HARI

@Net IC FTUI

Malam ini lagi ngerjain tubes (tugas besar) AMDAL dengan Titis, Dayat, Sanda dan Kak Reva. Kerja kelompok yang penuh kegiatan alay sebenarnya. Hahaha,, :p
Semakin malam semakin stress karena udah ngantuk kali ya.

Sunday, September 09, 2012

KITA DAN MEREKA


Perbincangan malam ini dengan salah seorang teman baikku yang sekarang tengah melanjutkan studi di Jerman ternyata banyak memberikan pengajaran bagiku dan mungkin saja bagi bangsa ini. Ya, Jerman yang terkenal dengan riset-riset mutakhirnya dan segala jenis penemuan yang mampu mengguncangkan dunia telah membuat Negara ini jauh lebih bersinar di mata dunia. Tapi, sebenarnya ada satu hal yang harus kita ketahui sebagai bangsa Indonesia dalam menyikapi hal ini. Hmm… Apalagi kalau bukan system dan kebiasaan masyarakatnya.
            Tahukah engkau wahai para pembaca catatan ini, ternyata Negara Jerman itu memiliki satu peraturan bagi masyarakatnya yang ingin mendirikan suatu perusahaan atau pabrik untuk menyediakan sekian persen dananya untuk penelitian yang terkait dengan usaha mereka dan satu penelitian khusus yang sama sekali tidak berhubungan langsung dengan jenis usaha yang sedang mereka dirikan. Hal inilah yang membuat Jerman semakin hebat dalam mengembangkan teknologi-teknologinya. Hal mengejutkan yang patut kita ketahui bahwa saat ini di Jerman tengah di produksi tangan buatan (lupa namanya), yang mana tangan ini berfungsi hampir sama dengan tangan manusia pada umumnya. Hanya saja tangan buatan ini berisikan berbagai chip dan program sehingga kita dapat mengendalikan tangan buatan ini hanya dengan berpikir. Ya, hampir sama dengan tangan ciptaan Tuhan bukan? Hanya saja, mungkin masih ada hal-hal yang belum mampu dilakukannya karena pada asasnya tangan ciptaan Tuhan adalah tangan terbaik yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya. Selain itu Jerman juga telah mengembangkan prajurit perang buatan, yang mana jasad-jasad prajurit yang telah meninggal dikosongkan isinya (seperti darah dan lain-lain), kemudian jasad ini diisi dengan mesin-mesin dan diprogram seperti manusia sungguhan yang dapat berperang. Saat ini Jerman tengah mengembangkan penemuan itu. Oya, dalam penemuan itu juga setiap jantung, paru-paru dan otak manusia sebelumnya tidak dihilangkan dari jasadnya. Akan tetapi ketiga hal tersebut menjadi komponen penting dalam pencapaian hasil pembuatan robot ini.
            Mungkin bukan hal yang mengejutkan lagi bagi Jerman untuk menciptakan computer, handphone atau gadget lainnya yang mana pengoperasian alat-alat ini tidak berdasarkan  sentuhan fisik lagi. Saat ini computer, handphone dan berbagai gadget masa depan juga telah banyak digunakan masyarakat di belahan bumi Eropa dalam menjalankan segala aktifitasnya. Biasanya sensor pendeteksi perintah yang diberikan si pengguna adalah berupa gesture tubuh atau suara. Malahan di Jerman saat ini sudah banyak helihopter mainan dengan 4 baling-baling yang mampu dioperasikan hanya dengan mengangkat tangan dan melambaikannya ke kanan ataupun ke kiri. Sungguh kemajuan teknologi yang sangat memukau tentunya.
            Namun begitulah sekelumit cerita tentang Jerman terkait dengan teknologinya. Menurut cerita temanku, Jerman sangat menjunjung tinggi penemuan dan segala jenis riset yang dilakukan. Pemerintah Jerman sendiri ternyata memangkas sebagian besar pajak masyarakatnya untuk membiayai riset yang dilakukan oleh sebagian orang. Untuk kita ketahui bahwa di Jerman ini sebenarnya riset ataupun penelitian tidak hanya dilakukan oleh kalangan akademisi saja. Akan tetapi setiap orang dihimbau untuk melakukan riset. Seperti perusahaan Siemens yang berada di Jerman saja, mereka diwajibkan memiliki laboratorium sendiri untuk riset yang terkait dengan teknologi dan satu lagi laboratorium bebas atau dana bebas yang nantinya digunakan untuk membiayai riset yang tidak memiliki hubungan secara langsung dengan bidang usaha yang tengah ditekuninya. Alhasil, Siemens saat ini telah menciptakan sebuah kapal selam tercanggih yang tidak mampu terdeteksi keberadaanya.
            Sekelumit kehidupan tentang Jerman juga rasanya sudah kualami seiring perbincanganku dengan temanku tadi. Di Jerman segala proses sangat dijunjung tinggi. Bukan hanya pencapaian akhir yang dijadikan target utama untuk menilai seseorang. Di Jerman setiap orang memiliki jati diri yang begitu nyata. Mereka tidak peduli dengan apa kata mereka. Mereka berbuat dan berusaha dengan apa yang mereka bisa. Menurut penuturan salah seorang siswa Indonesia yang kuliah di Jerman, pernah suatu ketika ia mendatangan dosen pembimbing untuk meminta nasihat. Beginilah kira-kira potongan percakapan mereka berdua :
Siswa             : Bu, saya kecewa karena tidak bisa seperti dia. Dia begitu pintar dan memiliki nilai yang sangat bagus. Saya kecewa dengan diri saya sendiri.
Guru               : Kenapa kamu ingin jadi seperti dia?
Siswa             : Dia pintar dan peringkatnya bagus di kelas.
Guru               : Lalu kamu ingin menjadi seperti dia?
Siswa             : Iya. Saya ingin pintar juga.
Guru               : Kalau begitu, kamu pulang saja ke Indonesia.
Siswa terdiam…
Guru               : Setiap orang memiliki kapasitas otak yang sama, hanya saja mereka berbeda dalam mengolah kemampuan berpikirnya. Namun kamu dapat memaksimalkan kemampuan yang kamu miliki. Tinggalkan yang menurutmu sulit dan tingkatkan terus yang kau bisa. Hanya saja, jika kau masih belum puas dengan apa yang kau dapat, jangan berkecil hati. Belum terlambat untuk berubah. Mulailah dari sekarang untuk menghargai dirimu dan kemampuan kecil yang sebenarnya dapat menjadi kemampuan luar biasa jika kau mampu memaksimalkannya.
            Dari percakapan di atas mungkin kita hanya menangkap  beberapa poin penting yang dapat terlihat secara kasat mata. Mungkin sebagian orang berpendapat bahwa inti dari percakapan ini adalah percakapan terakhir dari sang guru kepada muridnya. Hanya saja, sebenarnya hal kecil yang perlu kita pahami ada pada kalimat ‘Kalau begitu, kamu pulang saja ke Indonesia’. Sebenarnya perkataan itu memiliki begitu banyak pelajaran bagi kita sebagai masyarakat Indonesia. Maksud si guru berkata demikian adalah karena sebagian besar mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Jerman sering mengeluhkan hal-hal seperti itu. Mereka kurang puas dengan nilai mereka. Ya… NILAI. Nilai merupakan hal yang sangat fatal di Indonesia, tapi tidak untuk di Jerman. Di Indonesia segala jenis wahana pendidikan menawarkan segala sesuatunya diukur dengan nilai. Sedangkan di Jerman segala-galanya diukur dengan proses dan grafik perkembangan siswa/i-nya. Hal ini juga yang membuat pencapaian Indonesia akan sumber daya manusia-nya masih tergolong belum berkembang jika dibandingkan dengan Jerman. Begitu juga jika kita dihadapkan dengan kedisiplinan orang Jerman yang tepat waktu, sebenarnya ada dua aspek penting yang harus diperhatikan mengenai hal tersebut, yakni system dan kebiasaan. Sistem yang ada di Indonesia belum memadai untuk membuat seseorang senantiasa dating tepat waktu di suatu pertemuan. Masih banyak factor-faktor yang mengganggu seperti kondisi angkutan, macet, kecelakaan, dsb. Berbeda dengan Jerman yang segalanya sudah ditata sedemikian rupa sehingga tak ada kesalahan dikarenakan system. Selain itu kebiasaan juga merupakan suatu turunan yang sulit dihilangkan namun belum terlambat untuk meninggalkan kebiasaan yang buruk tersebut.
            Jerman sejak dahulu sudah terbiasa teliti, maka hal inilah yang membuat teknologinya canggih sedemikian rupa. Jadi, menurut cerita temanku yang kini tengah menapaki jalur kehidupannya di Jerman, pengontrolan orang Jerman terhadap suatu pekerjaan itu sangat teliti. Saat ia bekerja di salah satu proyek pembangunan saja, perbedaan beberapa gram pasir, semen atau air yang digunakannya diperiksa ketelitiannya sedemikian rupa, sehingga masyarakat kita mungkin mengganggap hal tersebut sebagai hal yang dinamakan ‘lebay’. Akan tetapi, hal inilah yang membuat bangunan di Jerman lebih kuat dan kokoh. Ketelitian dalam perhitungan, rancangan, dan pelaksanaan di lapangan yang sangat tinggi sehingga mempengaruhi hasil akhir yang didapatkan oleh sang owner dari proyek tersebut. Selain itu, masyarakat Jerman sedari kecil sudah diajarkan untuk total dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Ya, etos kerja sangat dijunjung tinggi disini sehingga setiap tindakan yang dilakukan masyarakatnya berlandaskan totalitas yang ia miliki. Kebiasaan membayar pajak juga merupakan hal yang sangat menarik bagiku saat mendengarkan bahwa setiap masyarakat Jerman itu dijamin hidupnya oleh pemerintah. Jadi, di Jerman setiap orang sangat menyadari betul kewajibannya untuk membayar pajak sehingga masyarakatnya yang pengangguran sekalipun masih mendapat tunjangan dari pemerintah.
            Kemudian, hal menarik terakhir yang saya tangkap dari Jerman ini adalah mengenai koran lokalnya yang isinya sebagian besar mengenai isu-isu hangat tentang riset atau penemuan baru. Hal ini tentu sangat berbeda dengan koran lokal Indonesia yang sebagian besar isinya pasti mengenai isu-isu politik dan berbagai kasus-kasus miring yang dilakukan pejabat terkait. Sungguh hal yang sangat ironis bukan?
            Nah, berkaca dari Jerman sesungguhnya kita masih belum  terlambat untuk berubah dan memaksimalkan potensi yang kita maupun Negara kita miliki. Tak perlu menjadi Negara industri jika kita mampu lebih maksimal dengan pertanian dan perikanan. Tak perlu menjadi Negara yang terkenal dengan nuklirnya jika ternyata energi panas bumi di Indonesia cukup besar untuk melaksanakan segala hal yang kita butuhkan. Satu hal yang pasti, mulai sekarang marilah kita merubah kebiasaan buruk yang kita miliki agar nantinya jika sistem Negara kita sudah berubah ke arah yang lebih baik, kita akan sejalan melaksanakan segalanya dengan maksimal.

Yelna Yuristiary
Depok, 28 Juni 2011
03:34 a.m
Thanks to Ahmad Wahid Nurhani

Tuesday, September 04, 2012

SALORANGENG

Kutemu rancu di bibir beku
Tak kutepis sedikitpun ragu
Salorangeng nama lucu yang di batu
Kuat-kuat lemah dan sedikit miliki petaruh
Salorangeng luruh dalam waktu
Meskipun sempat hadirkan angin di celah bambu

Salorangengku tersemat dan terpatri
Membekas layak hiasan dalam cawan petri
Bersahaja bernuansa dan punya arti
Salorangeng itu kipas-kipas puteri

Dalam ketakjuban manusia atas kau
Aku umpankan kesetiaan untuk rawat kau
Duhai Salorangeng tua yang semakin galau dan kacau
Bukan besarnya jasa, tetapi keikhlasan hendaknya yang kurayu
Agar mau rawat kau Salorangeng
Agar lindungi kau Salorangeng
Agar temani kau ketika aku tak pulang
Walau aku tak banyak uang
Semangatku t'lah hilang
Aku akan tetap jaga kau seperti lullaby nina bobo' yang lindungi akan gelapnya dirimu


Depok, 3 September 2012
@Wisma Enelis

Saturday, August 04, 2012

JIKA KAU BACA TULISAN INI

Jika kau baca tulisan ini mungkin rasa itu tak lagi sama
Jika kau baca tulisan ini mungkin cinta itu tak lagi ada
Jika kau baca tulisan ini mungkin kulitku telah keriput dan termakan usia
Jika kau baca tulisan ini mungkin tulangku rapuh digerogoti bakteri-bakteri di dalam tanah
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku tak lagi berdiri dan menunggumu seperti dulu
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku tak lagi sedang menulis sajak untukmu
Jika kau baca tulisan ini mungkin mataku telah terpejam dan tak mampu melihat dunia
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku telah menderita amnesia
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku telah lupa pada dunia
Jika kau baca tulisan ini mungkin aku sudah pergi dalam rasa yang hampa
Jika kau baca tulisan ini mungkin tak lagi mampu aku berkata-kata
Jika kau baca tulisan ini pasti aku sudah marah

Kampar, 4 Agustus 2012 di kursi santai rumahku

PAPER PERTAMA

Sabtu, 4 Agustus 2012
@ruang santai rumahku

Duduk di sofa reyot sambil searching beberapa informasi Call for Paper, kali ini aku tengah bersemangat untuk kembali menulis. Paper pertama yang saat ini tengah kurancang adalah sebuah tulisan yang bernuansa budaya dan modern. Semoga saja paper ini nantinya dapat menjadi paper pertamaku yang tembus di jurnal.

Friday, August 03, 2012

PEMBENARAN SEBUAH TINTA SUCI

Kutimbang batas sepi di tengah perjalanan hati
Kubuka cakrawala merah sambil kulukiskan pelipur lara
Di tanah yang kini subur,
Anggrek-anggrek tak pernah mati dan terkubur
Alunan musik Zapin pun senantiasa bersenandung
Melantunkan sejuta harmoni-harmoni keceriaan
Alam yang kukenal tengah riang
Tak ada gelak menakutkan di dalam dirinya
Tak ada sesal, tak ada resah
Alunan Zapin kembali mengiring di tengah kata ceria
    Di sini, di kamar ini
    Lampion warna warni tengah semarak
    Menyuarakan jeritan-jeritan suka
    Penuh hura-hura
    Penuh sukacita
    Berdengung dentaman riangnya hingga malam jauh ke tengah
Mungkin kertas ini dapat jadi saksi
Pembenaran sebuah rahasia
Mungkin tinta ini jadi bukti
Akan adanya sebuah kedalaman hati

Entri Populer