Kutanya malam-malam yang terbang
Pernahkah kau datang tuk sekedar patrikan rasa nyaman?
Kupanggil senja-senja yang tlah berlalu
Sekadar menghilangkan keraguan dan rasa rindu
Ketika malam itu berlalu
Senja juga enggan untuk menunggu
Firasat hati juga tak menentu
Apakah kau pemuda itu?
Walau tak seperti dia,
walaupun dirimu bukan dewa
Malam-malamku sunyi tanpa suaramu peri biru
Kau datang dengan sejuta embel-embel yang buat hati ngilu
Wahai pemuja rasa yang tlah kutanam
Tampakkan wujudmu tanpa adanya kekangan dari mereka
Kutanya kembali malam-malam yang pernah datang
Mampukah kutulis sajak untukmu lagi?
Kupanggil senja-senja yang penuh kisah
Dan kujahit namamu di hatiku
Agar tidak pudar
Agar aku tak jenuh
Hingga rasa itu menghilang
Oleh : Yelna Yuristiary
Mahasiswi jurusan Teknik Sipil UI
Yelna's Hope
This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.
Sunday, December 12, 2010
Malam dan Senja Lalu
Labels:
SASTRA
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Entri Populer
-
Kenapa aku suka Lagu Melayu? Karena di dalamnya terdapat makna kiasan/konotasi dari sebuah kata. Selain itu di dalam lirik lagu juga biasa...
-
Dalam perkembangannya, Kota Jakarta tidak hanya menjadi simbol sebagai ibukota negara. Kota Jakarta memiliki fungsi dan peran yang leb...
-
Project and routine work has a different. In a project, all stakeholders and resources will work to achieve a goal in certain time limits ...
-
Sistem kontrak ini disusun oleh institusi para arsitek di Singapura (SIA) dimana nama kontrak dikenal dengan nama SIA 80 CONTRACT. Kont...
No comments:
Post a Comment