Aku terjaga dari huru hara dunia,
Karena alam semakin mendesak resah,
Terkenang masa-masa ketika melankolis dilakoni,
Membayang raga bersama kelip malam angkasa,
Kau tak cuma taburkan rasa dimana aku diam,
Kau juga integrasikan pikiranku tuk sepertimu,
Walau namamu ini haram kutulis,
Tapi seyogyanya tak akan ada yang boleh melarang,
Kau tak pernah wujudkan mimpiku,
Hanya menjadi bayang-bayang dan diam menghilang,
Adakalanya aku benar-benar merasa terlambat,
Mengakhiri dan relakan perjalananku perjalananmu,
Sinarmu masih terangi malam dan aku lihat itu,
Tapi, tetap saja masih haram kutulis namamu dalam kertas ini,
Depok, 24 Februari 2012
Yelna Yuristiary
Karena alam semakin mendesak resah,
Terkenang masa-masa ketika melankolis dilakoni,
Membayang raga bersama kelip malam angkasa,
Kau tak cuma taburkan rasa dimana aku diam,
Kau juga integrasikan pikiranku tuk sepertimu,
Walau namamu ini haram kutulis,
Tapi seyogyanya tak akan ada yang boleh melarang,
Kau tak pernah wujudkan mimpiku,
Hanya menjadi bayang-bayang dan diam menghilang,
Adakalanya aku benar-benar merasa terlambat,
Mengakhiri dan relakan perjalananku perjalananmu,
Sinarmu masih terangi malam dan aku lihat itu,
Tapi, tetap saja masih haram kutulis namamu dalam kertas ini,
Depok, 24 Februari 2012
Yelna Yuristiary
No comments:
Post a Comment