Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Thursday, August 08, 2013

CAT (Cekungan Air Tanah) Jakarta



Mungkin banyak orang yang belum memahami pengertian air tanah yang sebenarnya. Dalam konteks ini, air tanah yang dimaksud bukan berupa air permukaan seperti sungai dan danau yang dapat dilihat. Air tanah lebih bersifat kepada jenis air baku yang berasal dari dalam tanah dengan kedalaman tertentu. Biasanya masyarakat kota mendapatkan air tanah dengan membuat sumur atau sumur bor. Saat ini, sebagian besar masyarakat Jakarta menggunakan air tanah sebagai sumber pemenuh kebutuhan airnya. Bukan hanya wilayah pemukiman saja yang menggunakan pasokan air tanah sebagai sumber kebutuhan air, akan tetapi air tanah juga digunakan pada apartemen, industri dan fasilitas umum lainnya. Meskipun saat ini telah terdapat hukum yang mengatur tentang eksploitasi air tanah, namun ketegasan terkait aplikasi dari hukum ini belum berjalan dengan baik. Air tanah Jakarta senantiasa digunakan secara masif tanpa adanya pengisian kembali air tanah. Meskipun hujan turun di wilayah Jakarta, cekungan air tanah yang sebagian besar telah disedot tidak terisi dengan optimal karena adanya beberapa faktor yang memengaruhi besarnya volume limpasan air hujan. Perlu untuk kita ketahui bahwa saat ini di Jakarta kurang dari 10% ruang terbuka hijau yang ada. Sisanya telah dibangun dengan pemukiman dan segala fasilitas pendukung kegiatan manusia. Tidak adanya ruang terbuka hijau yang mencukupi dan minimnya upaya peresapan air hujan agar kembali mengisi cekungan air tanah menjadikan sumber air baku yang berasal dari cekungan air tanah Jakarta semakin menipis.
Adanya paradigma bahwa cekungan air tanah Jakarta itu memiliki kesatuan yang sama dengan cekungan air tanah yang berada di wilayah Bogor atau Jawa Barat ternyata salah besar. Cekungan air tanah Jakarta dan daerah sekitarnya berbeda karena adanya perbedaan batuan dan lapisan penyusunnya. Penyimpanan air tanah di dalam muka bumi ini cenderung membentuk kantung-kantung air yang serta merta dapat habis jika senantiasa disedot. Pengambilan air tanah secara masif tanpa mengisi cekungan yang tersisa menyebabkan pori-pori tanah diisi oleh padatan tanah sehingga terjadi suatu kasus yang dinamakan land subsidience (penurunan muka air tanah). Khusus untuk wilayah Jakarta yang merupakan delta city, permukaan tanah yang memiliki jarak hanya beberapa meter dari permukaan laut sangat mengkhawatirkan jika terjadi penurunan muka tanahnya.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer