Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Sunday, June 22, 2014

PERTANYAAN TERLARANG DI MASA KECIL

Malam ini saya kembali iseng mengingat masa lalu. Tidak tahu kenapa, mungkin karena hari ini adalah hari ulang tahun Yeyen Yuristiary, si adik kecil yang cerewet itu. Hahaha....

HAPPY BIRTHDAY YEYEN YURISTIARY....

Kalau diingat lagi 16 tahun yang lalu, untung aja namamu bukan Anjeli karena di tahun 98-an dulu itu lagi nge-hits-nya film Kuch Kuch Hota Hai. Jadi dulu setelah si Yeyen ini lahir, mama iseng nanyain kalo baiknya nama adik perempuanku ini siapa. Untungnya aku masih berbaik hati tidak memilih nama Anjeli Anjeli itu. Hahaha.....

Kembali mengingat masa kecil, dulu... Sebelum Yeyen lahir... kira-kira waktu itu aku masih sekolah TK nol kecil.... Dulu itu aku suka diantar pergi ke sekolah sama papa yang kantornya juga di dekat TK kami. Jadilah aku salah satu dari anak-anak yang datang on-time bahkan sering kepagian masuk TK-nya. Di TK aku dulu itu ada gazebo, ayunan, ban-ban yang bisa didudukin, main-mainan ala TK pokoknya. Aku paling suka duduk di besi yang berbentuk bola sambil menunggu teman-teman lainnya datang. Sambil duduk, ada beberapa pertanyaan yang sering aku pikirkan dan sampai sekarang itu pertayaan masih sedikit aku bingungkan. Ahahaha... Waktu aku tanya ke mama, mama bilang aku tidak boleh memikirkan pertanyaan itu. Katanya nanti bisa gila. Nah, mungkin pertanyaan ini yang sering juga terlintas di pikiran teman-teman yang sedang membaca blog ini.

1. [waktu itu aku melihat kodok yang lompat-lompat di bawah mainan bola] Kenapa kodok itu tidak bisa jalan seperti kami (manusia)? Dia senang tidak ya jadi kodok yang melompat-lompat? Dia iri tidak dengan kami? Dulu kenapa dia mau jadi kodok? Apakah dia tidak punya pilihan? (jadi ayam misalnya)

2. Kalau kodok diciptakan Tuhan, aku anaknya mama, mama anaknya nenek, nenek anaknya nenek buyut dan seterusnya. Lalu siapa yang menciptakan nenek terbuyut itu? Tuhan? Tuhan itu kenapa Dia yang menjadi Tuhan? Apa ada lagi sesuatu yang memilihnya untuk menjadi Tuhan? Apakah Dia tidak lelah mengurusi alam semesta yang besar ini? [sambil melihat langit waktu itu]

3. Apakah pohon itu tidak bosan karena tidak bisa bergerak? Kenapa dia mau menjadi pohon? Dulu kalau aku menjadi pohon, gimana ya rasanya sekarang?

Dan itu sekelumit pertanyaanku di masa kecil dan sampai sekarang masih aku pikirkan. ^_^

No comments:

Post a Comment

Entri Populer