Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Friday, September 21, 2018

MODA TRANSPORTASI DI KOTA BATAM

Kota yang besar adalah kota yang mampu memenuhi kebutuhan dari setiap warganya. Kota yang besar bukan berarti sebuah kota yang dipenuhi dengan mobil-mobil mewah, jalan-jalan yang besar, gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah mewah. Kota yang besar adalah kota yang angka kriminalitasnya rendah dan kesejahteraan warganya tinggi.

Aku tinggal di kota yang tetangganya sangat maju. Singapura. Hanya saja perbedaan besar sangat terlihat antara Batam dan Singapura. Anehnya dari segi harga bahan-bahan pokok dan gaya hidup (lifestyle), kota Batam tidak berbeda jauh dengan Singapura. Bayangkan saja, dengan uang Rp 50.000 kita dapat makan dan minum di foodcourt di Singapura. Begitu juga di Batam, harga ini tidak jauh berbeda. Perbedaan paling besar justru terletak di sistem transportasinya.

Entah kenapa, di Batam dengan jumlah penduduk yang sudah melebihi 1 juta jiwa ini, sistem transportasi umumnya masih saja seperti kota-kota kecil di Indonesia yang mobilisasi penduduknya masih begitu-begitu saja. Apalagi Batam yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing masih belum mampu menyediakan transportasi umum yang memadai sehingga hal ini dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Bayangkan saja jika di Batam ada sistem transportasi umum bus yang sangat ontime dengan jadwalnya, serta tingkat kepastiannya tinggi, otomatis warga Batam yang setiap hari harus menyabung nyawa dengan cara kebut-kebutan di tengah jalan dengan sepeda motor akan memilih moda transportasi ini.

Tidak hanya itu, bayangkan juga jika ada bus yang ontime seperti ini, maka para turis asing yang mengunjungi Batam tidak lagi perlu repot-repot menyewa taksi atau mobil dengan rate yang lumayan tinggi untuk wisata sehari di Batam. Dari segi pengembangan wilayah, sebenarnya Batam sudah cukup baik dengan memisahkan pusat perdagangan dan pemerintahan di 3 tempat yang berbeda. Seperti kita tahu bahwa pusat perdagangan di Batam terletak di kawasan Nagoya, pemerintahan di Batam Center dan Sekupang. Pusat industri di Muka Kuning, Kabil dan Tanjung Uncang serta pariwisata terfokus di kawasan Barelang dan Nongsa.

Hanya saja skema ini belum dimanfaatkan pemerintah untuk menunjang pariwisata dan perdagangan setempat. Mungkin nanti ketika sektor private dari Singapura atau China masuk ke Batam dan mulai take over sistem transportasi publik yang sangat menjanjikan ini, di saat itu kita baru memahami besarnya profit yang mampu diperoleh dari pengembangan sektor moda transportasi ini.


No comments:

Post a Comment

Entri Populer