Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Friday, May 03, 2013

DESAIN PERKOTAAN YANG BERKELANJUTAN




Perkembangan populasi memicu kepadatan suatu kota. Banyak kota di dunia yang memiliki densitas populasi yang sangat padat seperti New York, Calcuta, Mumbay, Tokyo dan Jakarta. Kepadatan penduduk yang sedemikian rupa tidak diimbangi dengan desain kota yang mumpuni. Masih banyak kota yang dirancang dengan pendekatan ‘kota untuk mobil’, atau perancangan kota lebih didasarkan pada jaringan transportasi yang ada.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan kota untuk manusia, adalah :
1.      Re-desain Transportasi Publik
Penalosa, merupakan salah satu kota yang berhasil menerapkan konsep perancangan kota untuk manusia. Kota ini memiliki fasilitas untuk pejalan kaki dan trayek sepeda yang baik. Kota ini juga memberikan ruang publik untuk anak-anak. Sarana transportasi umum seperti kereta dan bus di kota ini dirancang secara terintegrasi untuk mereduksi penggunaan kendaraan pribadi. Selain Penalosa juga ada kota Curitiba dan Bogota yang berhasil dengan Bus Rapid Transit (BRT)-nya. Bogota adalah salah satu kota yang mampu mengembangkan sarana transportasi umum bus untuk kepentingan publik sehingga polusi udara di perkotaan berkurang. Kemudian ada juga Singapore yang telah menetapkan kebijakan charge untuk setiap mobil yang memasuki sebuah kota sehingga orang akan berpikir dengan bijak apakah mereka perlu membawa kendaraan pribadinya.

2.      Reduksi Penggunaan Air
Reduksi penggunaan air juga merupakan salah satu cara pendukung dalam perancangan desain suatu kota. Maksud dari reduksi penggunaan air di sini bukan hanya sebatas penggunaan air secara volume saja. Akan tetapi untuk merancang kota untuk manusia diperlukan sistem sanitasi dan drainase yang baik. Selain itu perlindungan sumber air dari pencemar juga menjadi sisi yang harus dipikirkan dalam merancang sebuah kota modern yang berbasis lingkungan. Sistem sanitasi yang buruk akan menimbulkan adanya pencemaran patogen berbahaya dan penyebaran bakteri dan virus yang dapat mengganggu kesehatan populasi di suatu daerah. Saat ini beberapa kota sudah menerapkan penggunaan feses, urine dan limbah organik lainnya menjadi kompos. Penggunaan air pada suatu pemukiman juga semakin mengalami efisiensi karena saat ini air telah menjadi komoditas yang sangat penting. Penggunaan air untuk flushing dan mencuci mengalami efisiensi. Selain itu industri saat ini tidak dapat membuang limbah cairnya sembarangan sehingga hal ini juga turut mereduksi pencemaran air di suatu kota atau pemukiman.
3.      Berkebun di Kota
Kegiatan bercocok tanam atau berkebun di kota merupakan salah satu solusi untuk mengurangi konsumsi bahan bakar untuk transportasi pangan. Beberapa negara di Eropa telah menerapkan pola bercocok tanam di perkotaan sehingga banyak daerah yang mampu memenuhi beberapa komoditas pangan mereka. Selain di Eropa, di Jepang orang-orang kerap bercocok tanam di pekarangan rumah mereka seperti menanam tomat, sayuran, bawang dan sebagainya. Perilaku ini tentu saja dapat mengurangi volume impor beberapa komoditas ini sehingga secara tidak langsung akan terjadi reduksi bahan bakar untuk transportasi.
Selain tiga hal di atas, proses pembangunan suatu kota untuk peradaban manusia harus diimbangi dengan kegiatan percepatan pertumbuhan kesetaraan taraf hidup. Hal ini sangat berperan penting untuk menciptakan suatu kota yang tenang dan nyaman. Di beberapa daerah, ada program pemerintah yang berfungsi untuk memberikan tempat tinggal kepada orang-orang yang tidak mampu memiliki tanah. Kesetaraan layanan publik kepada setiap orang merupakan salah satu kunci kemajuan pembangunan kota berkelanjutan. Dalam tahap pembangunan kota untuk manusia juga dirancang sistem yang memasyarakatkan manusia dan memanusiakan manusia. Pembangunan fasilitas publik (transportasi umum) yang memadai diharapkan mampu menjadi jawaban dalam pembangunan suatu kota.***

No comments:

Post a Comment

Entri Populer