Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.

Sunday, June 16, 2013

Air dan Sumber Daya Air Ibukota Jakarta

Pada pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat memahami bahwa Jakarta adalah salah satu kota di daerah tropis yang 85% daerahnya menjadi pemukiman masyarakat. Beban populasi yang besar di Jakarta memberi imbas yang cukup mencengangkan terhadap lingkungan di kota ini. Lingkungan yang dibicarakan dalam kasus ini bukan hanya sebatas lingkungan hidup (terbatas pada biotik dan abiotik saja). Lingkungan yang dipengaruhi oleh beban populasi Jakarta yang senantiasa meningkat secara signifikan juga mencakup aspek sosial masyarakatnya. Tingginya angka kriminalitas di ibukota menjadi hal yang sudah biasa di mata kita. Segala perubahan Jakarta secara langsung maupun tidak langsung dipengaruhi oleh kondisi alam yang mengalami perubahan akibat beban populasi yang diterima.
Air... Saat ini telah menjadi satu dari kebutuhan fundamental masyarakat dari semua kalangan. Tidak terkecuali seluruh mahluk hidup memerlukan air sebagai komponen utama penopang hidupnya. Tidak terkecuali di ibukota, air menjadi satu hal yang selalu dicari oleh masyarakat ibukota. Air tidak hanya sebatas penghilang dahaga, melainkan ia telah menjadi satu-satunya bahan penyusun berbagai campuran yang dibutuhkan mahluk hidup dalam kehidupannya. Jakarta memiliki cerita sendiri dengan air dan sumber daya-nya. Jakarta merupakan salah satu kota yang kaya akan sumber daya airnya. Daerah ini dilewati 13 sungai yang berasal dari daerah dan kota-kota sekitarnya. Selain dilalui sungai, Jakarta juga dilewati oleh dua buah kanal. Hanya saja pembangunan yang berkelanjutan belum sepenuhnya terlaksana di kota ini sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan akses air bersih di Jakarta.
Perlu adanya satu konsep pembangunan kota megapolitan yang akan menyelamatkan Jakarta di masa yang akan datang. Kota megapolitan sendiri merupakan kota yang direncanakan sedemikian rupa agar tercipta pembangunan yang berkelanjutan. Konsep megapolitan untuk Jakarta sebenarnya pernah dicetuskan oleh mantan gubernur Jakarta (Ali Sadikin) agar pembangunan berkelanjutan dengan melakukan kerjasama dengan kota sekitar Jakarta. Hanya saja, kritik publik yang terkadang tidak memerhatikan pandangan visioner ini menjadikan konsep megapolitan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Adanya paradigma bahwa Jakarta akan mencaplok kota-kota BoDeTaBekJur (Bogor Depok Tangerang Bekasi dan Cianjur) menjadi salah satu penghambat konsep megapolitan ini diterapkan di Jakarta. Pentingnya konsep megapolitan untuk Jakarta lebih dikarenakan daerah ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan daerah-daerah sekitarnya. Populasi penduduk yang tinggi di Jakarta menjadikan perlu adanya suatu kerjasama yang terintegrasi antar Jakarta dan kota-kota sekitarnya seperti Bogor, Tangerang, Bekasi, Depok bahkan hingga Cianjur. Kerjasama ini nantinya diharapkan mampu memaksimalkan fungsi Jakarta sebagai ibukota negara dan menjadikan Jakarta sebagai kota megapolitan yang menganut prinsip pembangunan berkelanjutan. Pentingnya pembaharuan dalam hal kerjasama antara Jakarta dan kota-kota sekitarnya terkait perencanaan pembangunan dapat meminimalisir kasus pencemaran badan air dan meningkatkan rasa cinta lingkungan setiap masyarakatnya. Kelak, dengan adanya konsep megapolitan setiap masyarakat secara tidak langsung merasa memiliki lingkungan satu yang sama-sama akan dijaga keseimbangannya. Mengalirnya 13 anak sungai di Jakarta yang berasal dari kota-kota ini juga dapat dikontrol secara optimal sehingga pencemaran air di sungai-sungai Jakarta dapat dikurangi.

No comments:

Post a Comment

Entri Populer