Yelna's Hope

This website is a valuable resource that presents a wealth of professional experience and the unique point of view of Yelna Yuristiary. Yelna generously shares her insights, knowledge, and expertise, with the hope that readers can use the information to enhance their own understanding, make informed decisions, and achieve their goals.
Showing posts with label OPINI. Show all posts
Showing posts with label OPINI. Show all posts

Friday, September 21, 2018

MODA TRANSPORTASI DI KOTA BATAM

Kota yang besar adalah kota yang mampu memenuhi kebutuhan dari setiap warganya. Kota yang besar bukan berarti sebuah kota yang dipenuhi dengan mobil-mobil mewah, jalan-jalan yang besar, gedung-gedung pencakar langit dan rumah-rumah mewah. Kota yang besar adalah kota yang angka kriminalitasnya rendah dan kesejahteraan warganya tinggi.

Aku tinggal di kota yang tetangganya sangat maju. Singapura. Hanya saja perbedaan besar sangat terlihat antara Batam dan Singapura. Anehnya dari segi harga bahan-bahan pokok dan gaya hidup (lifestyle), kota Batam tidak berbeda jauh dengan Singapura. Bayangkan saja, dengan uang Rp 50.000 kita dapat makan dan minum di foodcourt di Singapura. Begitu juga di Batam, harga ini tidak jauh berbeda. Perbedaan paling besar justru terletak di sistem transportasinya.

Entah kenapa, di Batam dengan jumlah penduduk yang sudah melebihi 1 juta jiwa ini, sistem transportasi umumnya masih saja seperti kota-kota kecil di Indonesia yang mobilisasi penduduknya masih begitu-begitu saja. Apalagi Batam yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing masih belum mampu menyediakan transportasi umum yang memadai sehingga hal ini dapat menunjang perekonomian masyarakat sekitar. Bayangkan saja jika di Batam ada sistem transportasi umum bus yang sangat ontime dengan jadwalnya, serta tingkat kepastiannya tinggi, otomatis warga Batam yang setiap hari harus menyabung nyawa dengan cara kebut-kebutan di tengah jalan dengan sepeda motor akan memilih moda transportasi ini.

Tidak hanya itu, bayangkan juga jika ada bus yang ontime seperti ini, maka para turis asing yang mengunjungi Batam tidak lagi perlu repot-repot menyewa taksi atau mobil dengan rate yang lumayan tinggi untuk wisata sehari di Batam. Dari segi pengembangan wilayah, sebenarnya Batam sudah cukup baik dengan memisahkan pusat perdagangan dan pemerintahan di 3 tempat yang berbeda. Seperti kita tahu bahwa pusat perdagangan di Batam terletak di kawasan Nagoya, pemerintahan di Batam Center dan Sekupang. Pusat industri di Muka Kuning, Kabil dan Tanjung Uncang serta pariwisata terfokus di kawasan Barelang dan Nongsa.

Hanya saja skema ini belum dimanfaatkan pemerintah untuk menunjang pariwisata dan perdagangan setempat. Mungkin nanti ketika sektor private dari Singapura atau China masuk ke Batam dan mulai take over sistem transportasi publik yang sangat menjanjikan ini, di saat itu kita baru memahami besarnya profit yang mampu diperoleh dari pengembangan sektor moda transportasi ini.


Sunday, September 16, 2018

CRAZY RICH ASIANS (A Review)

Postinganku kali ini lebih membahas tentang Film yang lagi booming di Indonesia.
Sabtu malam (a.k.a. Malam minggu, tanggal 15 September) kemarin aku diajak Mr. AKP untuk nonton. Sebenarnya ada banyak pilihan film yang tayang di bioskop.
Tapi entah kenapa dari semua rata-rata genre film yang kami suka sudah selesai ditonton.
Awalnya kami tidak ada rencana untuk nonton karena weekend ini rencana kami lebih ke masak-masak di rumah dan ngobrol-ngobrol kosong tapi bermanfaat. Hahaha...
Hingga waktu menunjukkan tepat jam 19.30, Mr. AKP tiba-tiba nyeletuk, "yuk kita nonton saja".
Alhasil pergilah kami menonton film Crazy Rich Asians.
Pilihan kami jatuh ke film ini karena entah kenapa di medsos, iklan film ini sangat-sangat banyak. Mau di instagram atau Facebook, iklan film ini ada di mana-mana.
OK...
Kita mulai bahas filmnya saja.

Film ini lebih bergenre Drama Romance. Kalau dibilang comedy, juga nggak terlalu comedy yang bikin perut sampai sakit nahan ngakak. Film ini lebih mirip dengan seorang gadis biasa mendapatkan cinta seorang pria kaya raya dari Singapura. Nama si cewek ini kalo nggak salah Rachel Chu dan cowoknya bernama Nick Young.

Dari awal sampai akhir film ini terasa banget unsur advertising Singapura-nya. Dari awal sampai akhir diceritakan bahwa di Singapura ini orang-orangnya kaya raya. Lengkap dengan lampu kelap kelipnya di malam hari. Entah karena saya tinggal di Batam, film ini serasa film dalam negeri meskipun yang menggarapnya Warner Bros Picture.

Hanya saja iklan terkait wisata Singapuranya lebih ke itu-itu saja. Ya kalau tidak patung Merlion, Marina Bay Sands, Garden by The Bay, Street Food, nightlife nya dan itu-itu saja. Mungkin lebih baik kalau ditambahkan beberapa tempat wisata unik seperti paket wisata cruise, atau hutan buatannya (Tree Top Walk), atau mungkin bisa diperlihatkan juga negara tetangganya (Indonesia) yang view-nya super duper keren. Walaupun di film ini sempat ada scene mereka ke salah satu pulau di Sumatera, tapi entah kenapa view-nya masih kurang cetar dibanding pantai-pantai eksotik yang ada di Sumatera maupun Batam.

Kalau dari plot cerita sendiri sih cenderung biasa. Entah kenapa kurang ada sedihnya walaupun sedih. Kalau rating 1-10 mungkin aku cuma kasih 6 saja. Itupun karena set nya di negara tetangga dan bawa sedikit nama Sumatera. Kalau dari plot mungkin cerita-cerita yang ditulis novelis Indonesia cenderung lebih punya liku dan endingnya tak terduga. Dari segi packaging movie dan advertising-nya bolehlah.

Ini foto diambil dari Googling :


Batam, 16 September 2018

Saturday, September 08, 2018

PERIHAL CUBITAN

Jangan mencubit jika tidak mau dicubit
Mungkin peribahasa ini cukup sering anda dengar. Hanya saja tidak banyak yang paham betul dengan penerapannya dalam kehidupan. Seringkali seseorang tidak menyadari apa yang telah dia perbuat sehingga menyebabkan orang lain melakukan hal yang sama terhadapnya. Jangan berbohong jika tidak ingin dibohongi. Jangan ingkar jika tidak ingin diingkari. Hargai seseorang jika ingin dihargai. Terdengar simpel tetapi sangat sulit dilakukan.

Umpamanya begini, kalian ingin seseorang memberikan waktunya kepada kalian. Tetapi kalian tidak berkenan memberikan waktu kalian terhadap mereka. Tentu saja hal ini sangat tidak adil bagi si orang pertama. Pada umumnya pertengkaran sering terjadi karena istilah mencubit dan dicubit ini. Jika kalian ingin menjadi prioritas bagi seseorang, ingin menjadi yang pertama dikenang, jadi pertama yang dikabari, jadi pertama yang diutamakan dari segala hal yang mereka miliki, coba terapkan hal yang sama kepada mereka. Niscaya kalian akan mendapatkan balasan yang sama.

Contohnya lagi begini, seringkali di kota-kota besar kita lihat banyak mama muda yang punya pacar selain suaminya. Banyak juga papa muda yang punya wanita pilihan lain di suatu tempat. Sebenarnya fenomena ini dipengaruhi oleh perihal "mencubit dan dicubit" ini. Bisa jadi awalnya si mama muda ini adalah type wanita yang 'nrimo'. Tapi selama kondisi ini si suami tetap saja dengan gaya hidup jetset nya yang keluar masuk cafe dan dikelilingi wanita-wanita lain (asisten atau sekretarisnya). Ya, lambat laun jangan disalahkan juga kalau si istri melakukan hal yang sama kepada si suami. Keluar masuk cafe dengan pria lain.

Karena pada hakikatnya manusia memiliki insting untuk sama. Apa yang dimiliki orang di sekitarnya akan menjadikan dirinya termotivasi dengan hal tersebut. Seperti contoh tetangga punya kulkas baru, otomatis kita juga menginginkan hal yang sama. Apalagi kalau disini kegiatan 'mencubit' sudah dilakukan. Otomatis kita akan melakukan cubitan balasan untuk ini.

Maka dari itu perihal mencubit dan dicubit sangat penting untuk dipahami dan diamalkan. Lindungi perasaan seseorang jika kalian ingin perasaan kalian terlindungi. 

Wednesday, August 08, 2018

HOBI MENULIS


Aku sebenarnya nggak punya hobi menulis sama sekali.
Dulu itu pas SMP aku pernah punya teman yang suka nulis puisi. Jadi tuh ceritanya si Via (nama teman aku yang doyan nulis puisi) ini punya buku kumpulan puisi. Karena ngeliat buku itu, terinspirasilah aku untuk buat buku kumpulan puisi juga. The next day aku beli buku tulis baru dan mulai menulis. Hanya saja tulisanku saat itu bukan hanya puisi tetapi juga ada cerpen a.k.a. Cerita Pendek di dalamnya. Cerita pendeknya biasanya aku tulis pas aku dimarahi mama. Biasanya inti cerpen nya itu lebih ke anak pungut yang ditemukan di selokan trus pas anak tersebut sudah besar, si ibu tiri ini kerjanya memarahi anaknya. Entah kenapa pada saat itu di dalam otakku aku adalah anak pungut dari si Ibu Yusni ini. Ha… ha… ha…

Jadi semenjak punya buku kumpulan puisi dan cerpen itu aku kerjanya nulis terus tak henti-henti. Sampai-sampai pernah suatu hari tangan itu sampai pegel nulis cerpen. Ada juga cerpen yang temanya dongeng pangeran katak. Pokoknya kalau di sejajarkan dengan team kreatif dari TV swasta mungkin aku sudah jadi script writer untuk sinetron-sinetron bertemakan fantasi seperti elang terbang, manusia serigala, dan yang lain-lain. Jadi sudah berbulan-bulan aku mulai menulis, hingga di suatu saat aku jadi ingat pelajaran komputer pada saat itu. Jadi itu sekitar tahun 2008 di desa kecil di Kabupaten Kampar, Riau, computer tercanggih yang pernah ada mungkin baru sebatas Komputer Pentium II. Nah, jam pelajaran computer menjadi salah satu pelajaran favorit untukku karena aku bisa mengetik cerpen dan puisi yang aku miliki. Hanya saja, saat itu butuh 1 disket untuk menyimpan 1 file dari data yang aku buat. Sedangkan disket itu harganya dapat dibilang mahal untuk ukuran anak SMP. Jadilah menulis di buku tulis menjadi suatu keharusan.

Di tahun ketiga SMP, aku sempat meminta dibelikan komputer kepada ayah dan ibuku. Waktu itu yang punya komputer di daerah kami hanya 1 orang dan itupun disewakan untuk umum. Biasanya di hari libur aku ke toko yang menyewakan komputer itu, kemudian aku mengetik cerpen dan mulai mengeprint hasil ketikan tersebut. Tanpa di save. Hasil print itu lebih dari cukup. Kemudian, sejak saat itu aku mulai memiliki buku kumpulan karya, ada itu cerpen, puisi. Hanya saja karyanya tidak dapat dipublikasikan karena masih banyak unsur-unsur alay di dalamnya.

Nah, pas aku masuk SMA, orang tuaku membelikan aku laptop. Bersama laptop itulah aku memulai menulis. Kali ini tulisan di buku kumpulan karya tidak lagi menerima cerpen, melainkan hanya puisi. Sedangkan untuk cerpen dan novel aku sudah mulai menulisnya di dalam file. Bersama laptop TOSHIBA itu juga aku mulai memiliki novel pertamaku. Aku mulai menulis dan menulis. Hingga pernah suatu malam aku hanya duduk, menulis, berbaring 5 menit, menulis lagi dan begitu seterusnya. Hingga esok paginya ujian Fisika aku mendapat nilai 55. Ketika guruku bertanya kenapa nilaiku bisa begini, aku cuma bilang kalau malam sebelumnya aku tidak belajar melainkan menulis cerpen. Ada raut kesal sepertinya di wajah bu guru Fisika, tapi apalah dayaku yang sedikit berbeda.
Hingga sebelum aku lulus, salah satu sahabatku bilang, “Ye, kau tetap menulis ya”.

Dan aku tetap akan menulis, tidak sekarang mungkin nanti. Tapi jika kau baca blog ini, kau bisa lihat aku tetap menulis. 😊

Ini tulisan khusus buat Mrs. S.

Saturday, July 14, 2018

Love Yourself

Good morning everybody,

It's already long time I never post anything in this blog again.
Today I want to inform you about something.
Something we need in our life. Something who can give us happiness entirely.

Okay. The things we have to have in our life is RESPECT OURSELF.
How we respect ourself?

1. Be Healthy

Being healthy is an important things we need in life. Healthy means we are not smoking or drinking. We are not making ourself in injury by joining risky things. Actually it's OK a little bit risky, but act without plan is very big NO.

2. Be Care

Be care with our personal things. Be care with our society. Be care with our relation. For me, better I have 1 best friend than I have 1 big group friends. Do you know, best friends is the person who will give their need for you. But friends is the person will come to enjoy their time with you. If you don't have enough things for enjoying something, they will not meet you. It's different from best friends. Even when you are a boring person, they will come to you and finding a happiness between you and them only. A simple as that.

3. Be Talkactive

Be talkactive is important. Respect our self by being talkactive. Let the people know who you are. Let the people know what kind of person are you. If they feel not comfort with you, that people will go. In nature, this is the best filter for person who will match for you. Some people like another by their princip, some people like the people by their habit. By being talkactive, you will know some people without making yourself being wrong. If you don't like, you can say don't like. If you like, you can say you like. And in this world still have some people who never want to listen what people say. There's still have some people who only want people hear what they say. This kind of people only want fake person in front of them. And for this kind of person, you can choose to stay or walk away. I'm personally know a people like this. This people will tell you are very kind when you're just silent and being fake. And reverse when you start being talkactive to express who you are, this people telling that you're like shit.

So from this things, you can choose you want to becoma FAKE or REAL.

AS SIMPLE LIKE THAT.

Thursday, August 18, 2016

ARTIFISIAL YANG BEKU

Aku hanya sebentuk benda yang kasat mata
Tidak hanya berlambang emas dan permata
Namun segala hal yang membuat engkau buta
Orang menyebutku harta, tahta dan wanita

Aku ada di negeri orang-orang kaya
Bicara masalah moral, dia kaya
Bicara masalah budaya, dia kaya
Bicara masalah pendidikan, dia kaya
Bicara masalah agama, dia kaya
Bicara masalah semua hal di dunia, dia kaya
Dia kaya karena banyak gaya

Negeriku penuh dengan orang-orang hebat
Selalu menggunakan trend yang tepat
Selalu tampil dengan cepat
Hingga akhirnya mereka hidup dengan rasa melarat
Kurang ini, kurang itu, kurang bermartabat

Mereka hidup di bawah bayang-bayang palsu
Semua yang melekat pada diri adalah artifisial yang bisu
Tak banyak pengakuan dari orang dari negeri-negeri yang maju
Mereka hanya pandai bergaya dan berlalu
Merasa jengah dengan tampang beku

Aku muak dengan orang-orang di negeri ini
Bangga menggunakan baju dari cap luar negeri
Bangga menganut sistem dan pola hidup yang jauh dari bijak bestari
Bangga menjadi topeng dan membuang jati diri

Aku ingin mereka menjadi aku
Selalu merasa bahagia dengan adanya aku



Batam, 18 Agustus 2016
Untuk orang-orang yang gila gaya

Monday, May 19, 2014

MELANCONG KE BUKIT BATU, KEMBALI KE TEMPO DULU

Bertolak dari Pulau Bengkalis (Kepulauan Riau), sejauh mata memandang, satu hal yang dapat kita lihat adalah kumpulan daratan yang membentuk pulau-pulau kecil dan jika kita terus menyapukan pandangan hingga ke sebelah barat, pasti akan kita temukan daerah yang dinamakan Bukit Batu. Penamaan daerah ini bukan berasal dari kondisi tanahnya yang berbatu atau asal usul sejarah yang ada di dalamnya. Nama Bukit Batu sudah ada sejak dulu, sebelum kedatangan bangsa Portugis ke Malaka. Bukit Batu sendiri merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Sungai Pakning, Bengkalis (Riau). Jika dianalisis dengan menggunakan parameter modern, Bukit Batu termasuk daerah yang sangat tertinggal karena hingga saat ini sarana listrik belum memasuki desa kecil yang terletak tepat di muara Sungai Siak ini.
Namun, bukan Melayu namanya jika penduduknya hanya akan berduka. Desa Bukit Batu ini dihuni oleh sejumlah penduduk yang sangat bersahaja dan bersyukur dengan segala yang ada. Jika dicermati lebih dalam, tentunya desa ini dapat menjadi salah satu tujuan wisata tempo dulu bagi ‘orang-orang modern’ yang mayoritas mendapatkan segalanya, di kota.
Alam Bukit Batu begitu beragam dan penuh kejutan di setiap sisi desanya. Desa Bukit Batu terbagi menjadi dua, yakni Bukit Batu darat dan Bukit Batu laut. Tepat di tengah-tengah desa ini terbentang jalan lintas Dumai-Pekanbaru yang biasanya dilintasi truk-truk pengangkut hasil bumi. Wilayah Bukit Batu darat terletak di sebelah barat jalan raya tersebut, sebaliknya wilayah Bukit Batu laut terletak di sebelah timurnya. Bukit Batu saat ini belum terlalu di kenal sebagai tempat pariwisata resmi daerah Riau, namun alam dan kondisi wilayahnya menunjang daerah ini menjadi tempat wisata tempo dulu karena bangunan, tradisi hingga kebiasaan masyarakatnya masih menganut pola-pola tradisional Melayu Riau. Di desa ini sebenarnya ditemukan cukup banyak peninggalan sejarah Melayu Riau, mulai dari rumah panggung Datuk Laksmana, yaitu seorang pelaut dan pemimpin yang sangat ahli dalam bidang pelayaran di masa lalu, kelenteng Cina sebagai bukti bahwa di daerah ini banyak dihuni masyarakat Tionghoa hingga kerajinan tenun khas Melayu Riau. Jika kita sempat berkunjung ke Riau, tentunya kita harus mengunjungi daerah Bukit Batu dan sebaiknya menetap selama tiga hari hingga satu minggu lamanya agar dapat menikmati segala panorama alam dan tradisi masyarakat lokal di sana.
Di desa Bukit Batu terdapat tiga pantai besar yang terkenal karena masih alami. Salah satu pantai yang sangat memesona kalangan wisatawan adalah pantai Tenggayun yang berjarak sekitar 15 menit perjalanan dari pusat desa. Di pantai Tenggayun kita akan menemukan pemandangan yang sangat memukau, khususnya jika kita berkunjung di kala senja tiba. Dari pantai ini kita dapat menikmati matahari tenggelam di cakrawala. Tepat di bibir pantai kita akan menemukan hutan bakau yang masih alami, terdapat satu dua batang pohon bakau yang sudah tidak berdaun dan sangat cocok dijadikan objek fotografi. Tidak jauh dari pantai Tenggayun, kita dapat mengunjungi pusat pembuatan kerupuk ikan yang merupakan salah satu oleh-oleh khas Bukit Batu. Kerupuk ikan ini dibuat dari ikan tenggiri yang sangat melimpah ruah di daerah Bukit Batu. Rata-rata wanita di Bukit Batu adalah seorang pembuat kerupuk ikan yang handal. Kerupuk ini terbuat dari campuran sagu, air dan gilingan ikan tenggiri yang merupakan kekayaan laut wilayah Bengkalis. Harganya pun tidak mahal, dengan uang Rp 10.000,- kita sudah dapat membawa pulang setengah kilo kerupuk ikan kering asli Bengkalis Riau. Di Bukit Batu, jangan heran jika kita menemukan produk kerupuk ikan yang dijemur di depan rumah-rumah warga. Hampir 90% penduduk desa Bukit Batu mampu membuat kerupuk ikan. Kerupuk ini juga menjadi menu wajib di desa Bukit Batu.
Secara geografis, wilayah Bukit Batu terletak di muara Sungai Siak sehingga mitos terkait buaya muara masih sangat kental di daerah ini. Jika kita berkunjung ke Bukit Batu, di sana masih terdapat pantangan-pantangan yang tidak boleh kita lakukan seperti duduk melonjorkan kaki ke arah air atau sungai dan mengucapkan kata ‘buaya’ di dekat sumber air, seperti sungai maupun muara sungai. Penduduk setempat masih memercayai bahwa di sungai maupun muara sungai wilayah Bukit Batu masih terdapat buaya-buaya liar yang akan mengganggu jika pantangan ini dikerjakan. Selain itu, bagi para pelancong biasanya dilakukan acara penyambutan oleh masyarakat desa dan mereka akan diberikan wejangan untuk tidak bersikap seenaknya di kawasan Bukit Batu. Pantangan lain selain duduk melonjor dan mengeluarkan kata ‘buaya’ di dekat sungai adalah mengeluarkan kata-kata kotor atau berucap kalimat yang tidak sepantasnya. Setiap pelancong juga biasanya dilarang untuk terlalu berpendapat terhadap hal-hal aneh yang dilihatnya.
Seperti kisah sampan karam yang menghilangkan satu anak SMA beberapa tahun yang lalu. Menurut penuturan salah seorang penduduk desa, ketika itu terdapat satu rombongan siswa/i SMA yang hendak pelesir ke Pulau Bengkalis dan mereka menyeberang selat dari Bukit Batu. Adapun satu dari siswa/i ini melihat adanya perbedaan antara air muara sungai dan air laut, siswa itu pun mulai berteriak kepada teman-temannya tentang fenomena alam ini. Tanpa disadari ia pun mengeluarkan statement bahwa air itu seperti kue lapis yang memiliki warna yang berbeda. Orang-orang di sampan pun mulai takut hingga tak lama setelah itu sampan kayu yang membawa mereka menyeberangi selat terhenti di tengah laut dan karam. Tak lama setelah itu bala bantuan datang, namun naas bagi siswi yang mengatakan bahwa air seperti kue lapis tersebut, jenazahnya tidak pernah ditemukan hingga sekarang. Sedangkan penumpang lain termasuk teman-temannya selamat dalam musibah itu.
Meskipun menyimpan misteri yang cukup besar, namun daerah Bukit Batu memiliki dua daya tarik yang luar biasa. Pertama, wilayah ini menjadi pusat peninggalan kerajaan Melayu Riau, tidak jauh dari muara sungai terdapat makam Laksmana Raja Dilaut dan rumah panggungnya. Makam ini sering dikunjungi oleh orang-orang yang penasaran dengan kehebatan Datuk Laksmana dalam mengarungi bahtera di tengah laut. Tepat di atas makamnya terdapat satu kayu yang konon berasal dari serpihan tiang perahu lancang kuning (perahu asli khas Riau). Tidak jauh dari makam, terdapat rumah Datuk Laksmana yang di dalamnya tertinggal berbagai kenangan Datuk Laksmana seperti baju dan beberapa peralatan khas seorang pelaut.
Sekitar lima menit berjalan kaki dari makam dan rumah Datuk Laksmana, kita juga akan menemukan beberapa perempuan yang sedang menenun. Pada umumnya rumah mereka berbentuk rumah panggung yang lantainya cukup tinggi sehingga bagian bawah rumah dapat digunakan sebagai tempat menenun. Pemandangan wanita penenun di Bukit Batu dapat kita jumpai dengan mudah. Umumnya mereka menenun sambil bercerita bersama handai taulan yang ada. Mengobrol atau berbual sambil menghabiskan waktunya di rumah merupakan sebuah adat bagi masyarakat Melayu Riau. Wanita-wanita ini cenderung melakukan hal yang sama, mereka akan berkumpul setelah mengerjakan pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci dan membersihkan rumah. Biasanya mereka akan menghabiskan waktunya untuk menenun sambil bercerita dengan tetangga dan handai taulan yang ada hingga sore tiba. Tetak alat tenun juga tak kalah menimpali suara bualan mereka. Biasanya satu kain tenun selebar 3 x 2 meter dapat mereka hasilkan selama 3 hari. Harga kain tenun buatan tangan ini pun cukup terjangkau, yakni Rp 250.000,- per helainya. Sekali dalam setahun biasanya wanita-wanita penenun dari Bukit Batu diundang oleh pemerintah daerah untuk mengikuti pelatihan menenun dan memasarkan produk tenunannya. Seringkali mereka mendapatkan omset dari pameran yang juga dilaksanakan sekali dalam setahun di ibukota Provinsi itu.
Jika kita berkunjung ke Bukit Batu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk menikmati liburan yang kita lakukan.
1.      Tinggallah di rumah warga.
Tinggal di rumah warga merupakan suatu hal yang sangat wajar kita lakukan karena di wilayah ini belum terdapat hotel atau penginapan. Biasanya di Bukit Batu, ada warga yang memiliki dua rumah atau lebih yang biasanya disewakan kepada pendatang yang ingin menginap. Akan lebih baik jika kita tinggal bersama tuan rumah karena pada umumnya warga Bukit Batu sangat ramah terhadap pendatang. Kemukakan maksud kita mengunjungi Bukit Batu dan tentu saja kita harus memberikan uang belanja kepada keluarga ini untuk biaya makan selama berada di sana. Dengan tinggal di rumah warga, kebutuhan makan kita akan tercukupi dan kita akan lebih mengenal budaya masyarakat Melayu secara lebih baik. Jika beruntung, di Bukit Batu kita akan menemukan warga yang akan menjadikan kita seperti keluarganya sendiri. Tentu saja ini bergantung pada sikap kita membawa diri.
2.      Usahakan turut aktif dalam setiap kegiatan warga.
Jika kita datang ke Bukit Batu hanya untuk bersenang-senang dan menghindari sosialisasi, sebaiknya urungkan saja niat itu. Turut aktif dalam setiap kegiatan warga merupakan salah satu kunci menemukan harta karun kebudayaan Melayu Riau. Jika kita turut aktif dalam setiap kegiatan warga, kita akan diajak mengikuti latihan marawis (musik tradisional Melayu Riau) di malam Selasa. Tidak hanya itu, kita akan mendapatkan undangan-undangan acara adat di kampung ini jika kita pandai bergaul dengan warga yang ada di sana. Tentu saja hal ini sangat menyenangkan. Bagi yang perempuan, kita biasanya akan diajarkan bagaimana cara menenun dan membuat kerupuk ikan khas Melayu. Ahh... Sungguh pengalaman yang teramat langka.
3.      Bertemanlah dengan masyarakat.
Tak kenal maka tak sayang. Agaknya pepatah itulah yang melingkupi kehidupan masyarakat Melayu di Bukit Batu. Jika kita berteman baik dengan masyarakat, kita akan meendapatkan banyak keuntungan seperti teman baru dalam mengeksplor kekayaan alam dan tempat-tempat wisata yang belum terjamah oleh turis-turis yang datang. Penduduk asli Bukit Batu juga tidak akan segan memberikan kita kelapa muda gratis, pinjaman motor gratis atau tumpangan sampan gratis ketika kita sudah berteman dengannya.
4.      Sewa motor.
Jika kita tidak mendapatkan pinjaman motor, kita dapat menyewa motor penduduk untuk berkeliling desa Bukit Batu. Tarif yang dikenakan juga tidak mahal, sekitar Rp 50.000/6 jam. Tentu saja kita dapat mengunjungi banyak kawasan budaya yang ada di desa ini dengan bebas.
5.      Sediakan power bank.
Bukit Batu merupakan daerah yang saat ini masih belum terjangkau oleh aliran listrik. Pada umumnya listrik dari genset masyarakat akan dihidupkan pukul 6 sore hingga 10 malam. Di atas jam 10 malam biasanya lampu listrik dan genset akan dimatikan. Pada saat itu penduduk mulai menggunakan lampu minyak atau petromaks untuk penerangan. Sensasi tempo dulu dan jauh dari peradaban modern akan sangat terasa di waktu-waktu seperti ini. Kita hanya akan mendengarkan bunyi jangkrik di malam yang sunyi. Tentu saja bagi kita yang tidak pernah mengalaminya, kondisi ini cukup mencekam. Namun tenang saja, hal ini adalah salah satu paket wisata tempo dulu yang ditawarkan desa Bukit Batu kepada para pengunjungnya. Oleh karena itu, bagi kita yang sangat bergantung dengan smartphone, power bank dapat menjadi satu-satunya penyelamat kebosanan ketika mata belum hendak akan tertidur.
6.      Siap sedia dengan kamera.
Perjalanan wisata tempo dulu dan budaya Melayu Riau tidak akan terekam jelas bagi kita tanpa adanya gambar abadi yang kita ciptakan. Oleh sebab itu, ketika berkunjung ke Bukit Batu, persiapkan kamera dan space yang cukup untuk menyimpan segala kenangan kita tentang daerah, budaya, alam dan kebiasaan masyarakat Melayu Riau ini.
Dengan beberapa tips dan gambaran tentang desa Bukit Batu di pedalaman Riau ini semoga para turis dan pelancong yang akan berkunjung dapat mempersiapkan bekal yang cukup ketika akan mengunjungi desa bertuah peninggalan Datuk Laksmana Raja Dilaut ini. Meskipun terpencil, desa ini sarat akan suasana alam serta budaya yang damai dan tenang di tengah hiruk pikuk perkotaan yang semakin hari semakin tidak terkendali ini.


--- ooo OOO ooo ---

Monday, April 28, 2014

Pendekatan Value Engineering di Negara Maritim

Berikut opini saya yang sempat diterbitkan di Republika.

REPUBLIKA.CO.ID,  DEPOK -- Tidak hanya kebutuhan pangan, energy dan air yang menjadi masalah di Tanah Air. Kebutuhan transportasi publik dan infrastruktur jalan juga sekarang ini menjadi salah satu kendala terbesar di Indonesia.
Pertumbuhan populasi yang signifikan berbanding terbalik dengan pertumbuhan kebutuhan transportasi penduduk. Hal ini senada yang diungkapkan Direktur PT Jasa Marga Hasanuddin dalam seminar pembangunan jalan tol di Universitas Indonesia, Jumat (21/3).
Hasanudin menyampaikan, industri jalan tol di Indonesia masih belum menjanjikan sehingga masih minimnya investor yang mau bermain disektor ini. Padahal menurutnya, salah satu kunci pertumbuhan perekonomian bangsa ditunjang dengan transportasi jalan yang baik.
Pengembalian investasi pembangunan yang lama menjadi salah satu alasan investor enggan terjun ke bisnis ini. Di Indonesia khususnya sebagian ada beberapa pembangunan yang tidak cukup balik modal diakhir masa invetasi yang direncanakan. Berkaca dari fenomena tersebut, permasalahan terkait kurangnya minat investor untuk berinvestasi di sektor jalan tol sebenarnya dapat dipecahan dengan pendekatan value engineering.
Menurut Zimmerman dan Hart (1982), Value Engineering merupakan sebuah teknik manajemen yang menggunakan pendekatan sistematis sehingga diperoleh keseimbangan fungsional antara biaya, kinerja proyek dan produk yang dihasilkan.
Dengan menambah fungsi jalan tentu akan meningkatkan nilai tambah yang dimiliki jalan. Rancangan  jembatan Selat Sunda yang dibangun ID-TECH (Integrated Design and Technology) misalnya.
Jika proyek ini hanya dibangun dalam bentuk jembatan saja, tentunya nilai rate of return (ROR) yang diterima di akhir tahun rencana belum  menutupi biaya investasi dari proyek ini, maka bersama timnya Ali Berawi, PhD. mulai melakukan terobosan dengan menambahkan fungsi-fungsi tambahan sehingga nilai ROR dari pembangunan megaproyek ini dapat menarik minat investor.
Seperti contoh sebuah rumah dengan harga Rp 100 juta tidak akan menghasilkan apa-apa dibandingkan dengan sebuah rumah yang dilengkapi dengan toko di bagian bawahnya. Pemilik dapat menjadikan rumah sekaligus tempat ia berbisnis dimana ia dapat memotong biaya sewa toko, transportasi pulang-pergi dari tempat kerja ke rumah dan biaya-biaya tambahan lainnya yang dikeluarkan ketika ia harus memiliki toko di tempat lain.
Contoh sederhana ini merupakan gambaran umum dari teori pendekatan Value Engineering pada sebuah proyek.  Konsep yang sama juga bisa diterapkan pada pembangunan jalan tol. Dengan penambahan fungsi dari jalan tol dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai ROR dari proyek tersebut. Dengan begini pengembalian investasi sesuai dengan waktu yang direncanakan bahkan diharapkan bisa lebih cepat. Sehingga minat investor menjadi lebih tinggi.
Kehadiran investor sendiri di Indonesia sangat penting. Pembangunan proyek publik ini masih membutuhkan bantuan investor asing karena dana APBN masih belum mumpuni untuk membiayai belanja negara ditambah dengan pembangunan infrastrukturnya.
Tentunya kerjasama antara pihak private dan publik, dengan sistem kerjasama PPP (Public Private Partnership) dapat menjadi sebuah jalan terang untuk menangani kasus-kasus seperti ini.
Di Indonesia sendiri pembangunan jalan darat bukan jalan satu-satunya meningkatkan infrastruktur jalan. Sebagai negara kepualauan yang terpisahkan oleh laut dan terdiri dari ribuan pulau, peningkatkan transportasi laut menjadi satu pilihan yang menjanjikan bagi Indonesia.
Perluasan pelabuhan dan penambahan armada kapal yang beroperasi diperlukan agar dapat memaksimalkan transportasi perairan Indonesia. Ditambah perbaikan dan penambahan fasilitas, pengaturan jaringan sistem sebuah pelabuhan dapat menjadi batu loncatan bagi Indonesia untuk sukses di bidang transportasi airnya. Kapal-kapal perintis antar pulau dapat menjadi salah satu transportasi andalan di wilayah pedalaman.
Namun tentunya peningkatan transportasi perairan ini bisa sejalan dengan pembangunan transportasi darat.  Indonesia masih memerlukan tol sebagai sarana penunjang transportasi darat di kelima pulau besar yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.


Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/rol-to-campus/ui/14/04/11/n3vc1p-pendekatan-value-engineering-di-negara-maritim

Monday, January 06, 2014

SAYA HIDUP BERSAMA TAWA


Baru saja saya jalan-jalan ke blog orang-orang. Banyak hal yang saya temui dan banyak waktu juga yang tersita. Saya senang hingga saat ini saya masih diberi kehidupan yang begitu indah. Entah kenapa hingga saat ini saya senantiasa merasa senang-senang saja. Hidup tanpa penyesalan masa lalu itu terasa membahagiakan. Ya meskipun terkadang ada rasa menyesal terhadap satu keadaan, tapi itu tidak pernah bertahan lama. Paling hanya setengah jam dan itu akan berlalu begitu saja.

Hidup saya rasanya penuh tawa. Bukan artian tawa secara harfiah dimana saya tertawa-tawa sendiri. Rasanya bahagia bagi saya itu sederhana. Sesederhana kalian menghidup nafas setiap hari, sesederhana kalian mengedipkan mata. Rasa bahagia itu terkadang memang membuat hati kalian loncat-loncat dan ingin selalu tersenyum.

Pernah suatu ketika teman saya yang sering menginap di kost saya mengatakan bahwa saya sering terlihat tidak ada beban hidup. Padahal mungkin kalau ditanya di beberapa hari di semester 7 lalu saya sering merasa pusing sendiri mengatur apa yang hendak akan saya lakukan dalam satu waktu (berhubung ketika itu ada beberapa kegiatan yang meminta saya untuk hadir disana). Bagi saya itu beban. Tapi beban yang menyenangkan, apalagi jika hasil yang diperoleh dari beban itu terlihat. Rasanya semakin menyenangkan dan membuat hati loncat-loncat di dalam sana.

Jika diibaratkan suasana, mungkin hati yang senang itu terlihat seperti taman bunga yang penuh warna-warni dan anak-anak yang riang bermain. Saya juga pernah suatu ketika dikatakan sebagai seorang yang aneh oleh teman saya karena saya menyukai puisi. Bagi mereka saya aneh, tetapi bagi saya itu wajar. Setiap orang punya cara untuk bahagia. Mendengarkan musikalisasi puisi juga sering membuat hati saya serasa loncat-locat bahagia. Ditelpon atau menelpon mama selama berjam-jam juga membuat hati saya rasanya loncat-loncat karena entah kenapa mama yang semasa itu ada di Riau terasa sangat dekat dengan saya.
Hari-hari saya membuat hati saya selalu loncat-loncat dan menarik simpulan senyum. :) :) :)

Saya merasa bahagia sudah terlahir di dunia karena bertemu banyak orang-orang yang bermacam-macam dengan tingkah yang beragam pula. Terimakasih kepada setiap orang-orang yang sudah mengisi hidup saya selama ini karena kalian selalu berhasil membuat hati saya loncat-loncat gembira. Tahukah kalian, ketika saya gembira rasanya ingin kita memegang dada karena tingginya loncatan hati kita itu. Ini nyata dan sering saya rasakan ketika hati itu loncat-loncat bahagia :D

Jika dikuantifikasikan jumlah kadar kebahagiaan yang sering saya rasakan mungkin itu tidak terhingga dan tidak dapat diingat momen-momennya dengan baik karena setiap hari saya selalu senang. Mungkin lagu anak-anak "Dimana-mana hatiku senang" itu ada benarnya. Memang ada orang-orang yang selalu merasakan itu dan memang ada orang yang berada dimanapun hatinya selalu senang...

Bagi orang yang membaca postingan ini, semoga kalian selalu berbahagia dengan setiap apa yang kalian lalui...

Friday, December 20, 2013

CROODS

Film yang menyentuh...
Kisah kasih seorang ayah kepada anak dan anak kepada ayahnya + pertemuan dua sejoli yang berbeda karakter dan asal.
Setelah sekian lama tidak menonton (TV maupun Film) karena sibuk sendiri dengan urusan-urusan dunia perkualiahan yang tiada habis-habisnya. Hari ini setelah presentasi Manajemen Sistem Rekayasa Sipil dan berburu tanda tangan Pak Yusuf Latief akhirnya saya menonton lagi. Huaa... ^_^

Depok,...... Desember 2013

Detik-detik tahun 2014.
Target November sudah tercapai dan sudah bosan.
Sekarang saya sedang menuju target 2014.
---------------------------------------------------

Tuesday, December 10, 2013

TERJAGA KINI DAN NANTI

Tidak mudah terlepas dari ombang-ambing rasa yang semakin menjadi dari hari ke hari
Tidak mudah pula menyatukan logika dan rasa dalam satu kesatuan yang utuh
Tiada pula yang dapat menepis segala keinginan yang tumbuh bersama hari yang senantiasa menanti

Takkan jera pula godaan-godaan untuk menghampiri dan ciptakan sebuah khianat

Hendaknya kita sebagai insan yang masih memiliki nurani untuk tetap menjaga setiap kepercayaan yang diberi. Memaafkan apa-apa yang telah terjadi dan mulai berlapang ada atas setiap sebab dan akibat yang ada. Tiada yang tersalah jika semua kita memiliki kacamata kebijaksanaan dalam menilai dan menemui rintangan bersama hati dan kepala yang dingin. Di malam bersama hujan gerimis di Depok saat ini, saya kembali merenung bersama beberapa peristiwa yang telah terjadi akhir-akhir ini dan saya merasa semuanya tidak boleh dibenarkan. Akal sehat dan hati harus berjalan beriringan. Mungkin logika kita berkata 'iya' namun hati menjerit untuk 'tidak'.

Di tengah kesibukan yang semakin memadat bersama segala jenis deadline yang semakin membuat otak semakin tercekat, saya betapa amat menyadari bahwa 'kepercayaan' adalah satu hal yang teramat sangat mahal harganya. Tiada boleh dilanggar dan tiada boleh disingkirkan meski beralaskan simpul-simpul logika yang memang senantiasa menang. Tiada boleh bagi kita untuk menyakiti hati siapa pun dengan cara yang picik dan tiada pula dibenarkan bagi kita untuk membela setiap tindakan yang akan menyakitkan hati orang meski dibaliknya terdapat beribu alasan yang kuat.

Di dunia ini, kita bukan seorang pengacara atau hakim pembela yang setiap putusan akhirnya adalah final. Sesungguhnya ada tangan-tangan Maha Besar yang telah mengatur semuanya dan tiada boleh kita langgar dan rusak sebuah kepercayaan dari seseorang kepada kita. Tiada boleh kita langgar dan tidak pula boleh diabaikan. Meski itu salah dari kacamata kita, belum tentu salah dari kacamata mereka. Setiap kita punya alasan dan punya pembelaan. Biarlah Tuhan yang menentukan dan jangan jadikan diri kita hina dengan membuang mahkota 'kepercayaan' yang telah diberi.

Terima kasih kepada setiap siapa-siapa dan apa-apa yang telah mengingatkan diri ini. Sesungguhnya lalai merupakan suatu ujian diri untuk berubah menjadi lebih baik dan lebih indah di akhir kelak. Semoga kepercayaan yang telah diberi tetap terjaga dari kini hingga nanti.

Tuesday, November 05, 2013

Jangan Habiskan Waktu!

Tere Liye mengatakan dalam statusnya bahwa 'Jangan habiskan waktumu dalam kehidupan orang lain'
Dan menurut saya itu mutlak benar. Tidak ada yang berhak mengambil waktu kita untuk hidupnya dan tidak ada yang berhak untuk mengganggu kita dalam kehidupan. Tapi inilah manusia yang segala lika liku kehidupannya tiada bisa ditebak, apalagi untuk dikendalikan. Rasa sayang kepada sesama atau suatu golongan bahkan satu orang dapat menghancurkan dan menyita waktu, energi dan perasaan. Perasaan tersebut juga dapat menimbulkan efek negatif berlebih jika kadarnya sudah di luar ambang batas izin yang ditetapkan. Makan tak enak, tidur tiada nyenyak. Setiap detik hanya memikirkan orang itu dan orang itu lagi hingga lupa bahwa dirinya tiada yang memikirkan kecuali orang tuanya. Itu pun kalau si orang tuanya merupakan orang yang peduli dengan anak-anaknya. Jangan heran lho.. Sekarang banyak orang tua yang menganut ideologi liberal dalam mendidik anaknya, dimana hal ini menimbulkan rasa acuh tak acuh antara anak dan orang tua.

Tentu saja hal ini tidak berlaku dalam keluarga saya yang notabene sangat terbuka antara satu dan yang lainnya. Hingga masalah-masalah sepele pun semua orang di rumah itu tahu. Kenapa saya begini, kenapa saya begitu, kenapa kening saya berkerut saat pulang atau apapun itu. Semuanya pasti tahu, karena sudah mengenal dan saling memahami.

Kembali ke larangan om Darwis Tere Liye tentang 'jangan menghabiskan waktu dalam kehidupan orang lain'. Hal ini tidak hanya terbatas kepada rasa sayang saja. Akan tetapi rasa benci dan iri hati juga dapat menghabiskan waktu kita untuk memikirkan orang lain. Iri dengan keberhasilannya, iri dengan pendapatannya dan segala-galanya. Tidakkah lebih bermanfaat bagi kita untuk menggunakan waktu-waktu itu semisalnya untuk tidur agar kinerja otak kita tidak lagi lemot misalnya. Atau kita gunakan waktu kita untuk menonton (menonton film, bukan televisi), menulis dan sebagainya.

Dan bagi para pecinta-pecinta yang saat ini sedang dilanda kegalauan, janganlah lagi terkurung dalam perasaan. Percayalah bahwa sesungguhnya perasaan itu adalah logika yang dibuat-buat oleh otak agar kita menerima pembenaran dari setiap tindakan kita. Perasaan suka kepada lawan jenis itu tiadalah nyata sebelum janur kuning melengkung, itu hanya kamuflase dari otak yang menyusun sejumlah fakta untuk diterima logika. Karena sesungguhnya rasa cinta dan sayang itu tiada beralasan dan tiada mengenal waktu. Cobalah pikir baik-baik... Perasaan suka karena kepintaran, kecantikan, kecerdasan dan sebagainya adalah penerimaan logika untuk menyukai seseorang, akan tetapi bukan penerimaan hati. Penerimaan hati yang sebenarnya itu terjadi setelah sekian lama dan setelah saling mengenal seperti seorang ibu dan anaknya, kakak dan adiknya, cucu dan neneknya dan antar sahabat. Kalau ya sebulan, dua bulan hingga setahun itu belum tentu. Itu masih penerimaan logika. Ya seandainya kalau tidak sesuai dengan logika lagi, ya sudah...
Hahaha...
Oke, sampai disini tulisan hari ini. Entah kenapa akhir-akhir ini suka menulis hal-hal yang random.

Saturday, March 03, 2012

Lagu Inka Christie itu Modern

Malam ini iseng belajar dengan Vivi di kamar ditemani kertas-kertas yang berserakan. Kami masing-masing memiliki kesibukan yang berbeda. Vivi yang sibuk dengan Tugas Pendahuluannya via online, dan aku yang sibuk dengan blog+laporan Mekflu yang kujanjikan selesai besok pagi. Siang tadi aku sudah berjanji kepada kak Desy terkait asistensi besok pagi yang harus kulakukan. Sebenarnya tulisan ini tidak aku rencanakan pada awalnya. Sudah lama rasanya tidak menulis dan semakin aku jarang menulis, semakin aku tidak memiliki hati rasanya. Kembali ke malam yang penuh kesibukan ini, aku masih mengetik dan mengolah data-data praktikum Mekanika Fluida yang sedikit membingungkan. Tidak sangka suatu saat aku dapat mengolah data-data seperti ini karena ketika SMA dulu aku tidak tahu-menahu soal yang beginia. Adanya di pikiranku adalah NULIS IS THE BEST CHOICE FOR ME :) Sambil mengerjakan laporan aku mendengarkan dan mengahayati lagu-lagunya Inka Christie dan entah kenapa aku semakin suka dengan lagu-lagu lawas. Ada makna yang mendalam yang terkandung di dalam lagu-lagu lawasnya Rinto Harahap, Novia Kolopaking, Meriam Bellina dan masih banyak lagi. Tidak banyak orang yang menyukai lagu-lagu lawas kecuali orang-orang yang lahir di era 70-90an. Tapi entah kenapa aku memang suka-suka-suka sekali dengan lagu-lagu lawas. Entah kenapa, mungkinkah aku adalah orang yang konservatif atau memang selera lawasku yang tidak bisa diubah walaupun zaman sekarang sudah semakin canggih. Hahahaa... Tapi tak apalah. Bagiku lagu Inka Christie itu sangat-sangat modern.. Nih salah satu penggalan liriknya : 'andai di pisah, laut dan pantai.. Tak akan goyah, gelora cinta..'

Sunday, February 19, 2012

Super Duper Thanks to You Who Give Me

Some people don't know that they're special. And, some people don't want to be special because they think it's so shame. Do you know, now I sit in my room and try to get the special moment in my life. I ever be the unspecial person when I am senior high school. But, it just a few moment in my life because I am not good in Math and Physics. I always get remedial and always get the few scores. I am so sad but I believe that I'm special with myself. Time is around and I ever want to be like someone. So special in their eyes and some persons want to be him. And do you know, I wanna to. I wanna to be like him and get more speciality in others eyes. In my school, some person get more special on others from her/him brain, face (because they're handsome or beautiful) and from he/she is so rich and has the good influence to others. I ever be the unidentified people and I'm so sad about that. I am so angry and I don't know how to be take it again to them. But, until now... I can be special with myself and thanks to everyone who gave me spirit and believe me I can do the better in my life. And for you all who ever always look someone from their face, their brain, their rich, and their influence to others. I just wanna say, 'HOW POOR YOU ARE'. Because I believe beside it all, there are most beautiful reason to accept or reject someone. There is him/her sincerity. And I think you will get more painfull if you always applied your wrong system in your life. Ok guys... Just take it easy and never under-estimated someone you know because you never know what will he/she does without you.

Saturday, November 12, 2011

Jangan SOMBONG

Kembali lagi di blog ini dengan kondisi mata yang udah bosen melototin laptop, tapi masih aja belum ngantuk. Siang tadi itu tepatnya jam 1 aku masuk kelas Propma yang untuk pertama kalinya diajar sama guru kedua di semester ini yaitu Pak Sigit. Dia dosen Sipil lulusan Perancis dengan sejuta kata-kata yang memotivasi menurutku. Jadi itu tadi dia menjelaskan materi tentang agregat. Dan selama dia ngajar sama sekali nggak ada kalimat-kalimat yang menyinggung soal perhitungan di Sipil. Ending-endingnya dia bilang begini, "Kalian sebagai seorang sarjana Sipil jangan cuma pandai ngitung. Kalian dididik jadi sarjana untuk mengambil keputusan nantinya. Biarlah teknologi yang menghitung itu semua. Namun, untuk membuat keputusan itu kalian perlu ilmu dasar yang kalian pahami betul". So, dari penjelasan beliau sekarang aku mengerti kalau sebenarnya jika ingin kuliah di fakultas teknik jangan berharap kalau kerja kita hanya menghitung dan apatis untuk hal lainnya. Karena jika kita terus mengandalkan hitung-hitungan itu tanpa adanya kemampuan verbal maupun kemampuan menulis hal itu akan sama saja. Kita akan tertahan oleh perkembangan zaman yang kian canggih. Kita akan jauh tertinggal dari program-program komputer yang sudah demikian canggih. Hmm... saya jadi teringat dengan sepotong kalimat teman saya yang ia utarakan kepada teman saya yang lain, "sebaiknya kamu jangan banyak bicara karena banyak bicaramu kau akan terlihat bodoh". Di blog ini, saya menentang keras kalimat itu karena menurut saya setiap orang memiliki hak untuk berbicara. Haknya untuk berpendapat dan masalah bagimu jika kau tak menyukainya. Inilah hukum yang aku kenal karena tidak semua orang yang memiliki pikiran yang sama denganmu. Agaknya dari perkataan teman saya yang sebelumnya itu sangat terlihat bahwa dia merupakan type pemikir dan penghitung yang nantinya akan tenggelam oleh perputaran zaman dan terkalahkan oleh komputer. Nampak sekarang bagi kita bahwa kemampuan verbal itu sangat penting bukan? So, jangan malu-malu untuk berpendapat dari sekarang. Tak ada yang salah selama kau tidak mengganggu hak orang lain. Dan pelajaran berharga lagi di hari ini adalah kau jangan pernah meremehkan orang lain karena keunggulan di suatu bidangmu dibanding orang itu. Bisa saja bidang yang kau kuasai dan yang kau banggakan itu nantinya akan tertelan oleh zaman dan terkalahkan oleh bidang ilmu yang lain.

Thursday, October 27, 2011

SATU TINGKAT LEBIH BERGENGSI DARIPADA HANYA ONLINE

Hai para browser yang lagi ngebaca blog saya.. Tau nggak, semalaman ini saya baru aja ngelarin tugas-tugas yang deadline hari Jumat besok (widih..seneng banget yak...) Hahaha... Itulah kekurangan saya di bagian manajemen tugas, biasanya sih selalu keteteran. Tugas yang dikumpul Jumat dikerjain Kamis malam. Tugas yang kumpul Rabu dikerjain Selasa malam, dst. Tapi... Sebuah evolusi besar kalo laporan praktikum saya yang akan dikumpulkan lusa udah rampung nih. Gyahahaha... Tinggallah laporan Propma dan IUT yang menanti :( Oya, minggu besok saya sudah mid term dan persiapan belum juga maksimal. Bukannya belum maksimal aja sih, tapi tepatnya belum ada selain belajar-belajar di kelas itu. Hahaha... Tapi, mama saya pernah bilang begini kira-kira, " Nak, kenapa nilainya begini?", lalu saya bilang, " Iya ma. Bisanya cuma segitu", trus mama saya bilang begini lagi, "Kan orang lain bisa, kenapa kamu nggak bisa. Memang kamu bukan orang?". Nah lo... Setelah itu saya speechless, bukannya karena kalimat BUKAN ORANG yang dirujuk beliau. Tapi, saya sebagai anak yang berbakti memikirkan bahwa setiap orang itu dapat melakukan pekerjaan yang sama suksesnya dengan orang lain karena kita sejenis antara satu dan yang lainnya. Kecuali kalo yang dapet IP 4,00 itu adalah mahluk-mahluk bukan manusia, baru saya bisa jawab begini, "Iya ma. Saya nggak bisa karena yang dapet IP 4,00 itu turunannya tante Kunti", begitu contohnya. Okay... Kembali ke topik kita dalam tulisan ini,,, Ya... Saya sudah rajin sekarang teman-teman. Tugas selesai, PR jangan ditanya (maksudnya jangan ditanya selesai atau tidak, karena kalo PR nya susah biasanya saya kerjakan maksimal 15 menit sebelum masuk kelas). Tapi, sekarang saya udah dapet ilmu baru tentang masalah online-online an. Wakakakaa... Jadi begini loh, selama kita online sebaiknya kita jangan terlalu fokus sama jejaring sosial yang kita buka nih. Yah namanya jejaring sosial itu kan gunanya buat memaksimalkan kualitas pertemanan kita. So, jangan tanggepin tuh postingan-postingan curcol dari temen kita. Apalagi bagi orang-orang yang kadang nulis surat cintanya di jejaring sosial. Wkwkwkwk... So, jadikan jejaring sosial itu sebagai wadah komunikasi yang bermanfaat. Seperti grup jurusan saya yang menjadikan jejaring sosial sebagai wahana share tugas, share diktat, share soal. Nah, begitu kan lebih berguna... So, bagi saya sekarang bukan hanya buku yang jadi JENDELA DUNIA. Tetapi internet juga saya jadikan sebagai PINTU untuk dunia kedua bagi saya. Begitchuu... Heheheee...

Tuesday, October 18, 2011

Kurang Kasih Sayang itu BERBAHAYA

See my eyes...lalalalala...
See my eyes...lululululu...

Begitulah potongan lirik lagu yang sedang kudengarkan saat ini. Hmm... Jam sudah menunjukkan pukul 00.45 pagi. Namun mata belum juga mau lengket dan pikiran masih melayang-layang dan akhirnya kuputuskan untuk nulis. Oya, di postingan kali ini aku ingin membahas hal tentang 'Pola Asuh'.

Pola asuh itu adalah bentuk lain dari manajemen bawahan. Pola asuh yang baik terhadap anak akan menjadikan anak itu sukses, pola asuh yang tepat kepada bawahan akan membuat semua pekerjaan mereka dapat dipertanggungjawabkan baik dari segi kualitas dan kuantitasnya. Begitu pentingnya pola asuh sampai-sampai banyak orang tua dan pimpinan perusahaan yang rela mati-matian membayar seseorang yang sering dipanggil dengan 'psikolog' untuk menanamkan sebuah pemikiran kepada seorang anak atau anak buah.

Hal ini tentu saja menjadi peluang besar bagi seorang psikolog pula untuk mendapatkan keuntungan dengan memengaruhi pikiran objeknya. Dewasa ini banyak juga orang tua yang rela menyerahkan segala jenis asuhannya kepada orang lain. Tak jarang mereka membayar mahal seorang psikolog hanya untuk mengetahui apa masalah anaknya. Padahal, pendekatan secara langsung antara orang tua dan anak adalah hal yang sangat fundamental di dalam sebuah keluarga. Seorang ibu dan ayah yang baik adalah ibu dan ayah yang mampu memahami anaknya tanpa adanya bantuan dari orang lain karena pada hakikatnya naluri merekalah yang paling mengenali sifat dari anak-anaknya. Ibu yang baik juga ibu yang tahu bahwa anaknya berbohong, ibu yang mengetahui anaknya bersedih dan ia senantiasa melihat hal-hal sekecil apapun yang terjadi pada anaknya. Tidak banyak ibu yang seperti ini saat ini. Hanya wanita-wanita yang lembut hatinya yang mampu menjadi ibu seperti ini. Tidak jarang juga banyak anak-anak yang saat ini terlantar di dalam keluarganya walaupun dari segi finansial mereka dapat dikatakan berlimpah ruah. Sebut saja salah seorang teman penulis yang selalu merasa kesepian di hari-harinya. Minta ditemani ini, itu sampai-sampai ia mencari perhatian dengan tindakan-tindakan yang sebenarnya sangat aneh bagi penulis. Kesepian pada anak tidak hanya dirasakan pada anak yang masih tergolong muda. Akan tetapi anak yang biasa tidak dipedulikan orang tuanya biasanya selalu merasa kesepian dan selalu butuh teman. Aneh memang. Anak-anak seperti ini terkadang mendapatkan fasilitas yang jauh lebih dari cukup dari orang tuanya. Namun, dari segi kasih sayang mereka sangat berkekurangan atau dapat dikatakan fakir.

Oleh karena itu, berpikirlah dengan bijak jika ingin menjadi orang tua yang sukses dan tenar dimana-mana. Kita juga harus memikirkan masa depan generasi kita dan dampaknya bagi mereka. Orang tua yang sukses bukanlah orang tua yang diundang kesana-kemari untuk melakukan tugas kedinasan dan lain-lain. Namun, bagi penulis orang tua yang sukses adalah orang tua yang mampu menjadikan anaknya bintang di antara yang lainnya walaupun secara finansial mereka tidak begitu hebat. Sebagai anak juga kita seharusnya bangga dengan orang tua kita karena masih banyak anak-anak yang sebenarnya kurang kasih sayang dari orang tuanya. Apalah gunanya PS2, PS4, PS4 dan lainnya jika dibandingkan kasih sayang penuh dari orang tua.

Dalam tulisan ini penulis juga ingin menyampaikan terima kasih buat mama dan papa yang sampai saat ini masih menjadi orang tua terbaik. Terima kasih buat malam-malam indahnya ketika penulis masih kecil. Terima kasih buat kasih sayangnya ketika penulis sempat jatuh sakit berkepanjangan ketika masih balita. Terima kasih atas marah-marahnya ketika penulis berbuat salah. Terima kasih buat semuanya... Ya... Semua kasih sayang yang penulis rasakan hingga saat ini penulis dapat menulis di blog ini. Terima kasih mama, papa... :'(

Monday, October 17, 2011

Menulis itu Sama Dengan Makan



Bagi setiap orang yang rada mirip aku, mungkin menulis itu sama dengan makan. Suatu kebutuhan primer yang TAKKAN TERGANTI (ala Marcell). Menulis itu ibarat makan, awalnya kita mager, tapi kalo udah makan satu suapan aja rasanya pengen lagi, lagi dan lagi. Nulis dan makan itu satu ide dalam menjerumuskan orang (itu sih menurut aku). Dengan banyak menulis, seseorang jadi lupa akan tugas-tugasnya, lupa PR-PR nya, lupa besok pagi ada ujian/kuis, lupa kalo dia belum beres-beres kosan, dan lupa segalanya. Sedangkan makan itu juga menjerumuskan orang sampai orang yang sudah terjerumus terserang obesitas dan ending-endingnya berpenyakitan karena kolesterolnya yang sangat tinggi.

Tapi begitu pula sebaliknya. Kebencian terhadap menulis dan kebencian terhadap makanan juga membuat orang-orang terlunta-lunta. Jika ada seseorang yang tidak mau makan atau membenci makanan ia akan mudah terserang penyakit. Jangan heran kalau saat ini banyak remaja, anak-anak, ibu-ibu bahkan nenek-nenek yang tidak ingin terlihat gendut dan mulai mengasumsikan pikirannya untuk membenci makanan. Padahal hal itu sangat fatal terhadap perkembangan mereka. Walaupun terkadang kita berpikir bahwa makanan hanya akan menjadi cadangan/lemak yang menumpuk di dalam tubuh kita, tapi ingatlah bahwa kekurangan nutrisi atau gizi juga membuat otak kita membeku. Tak ada aktifitas di sana. Tak ada juga perkembangan yang berarti kecuali porsiran-porsiran yang selalu kita lakukan. Maka, kasihanilah otakmu dengan tidak membenci makanan.

Kemudian, jika seandainya kita membenci menulis, hal ini tentu saja menjadi bumerang bagi kita. Khususnya pelajar dan mahasiswa yang sebagian besar waktunya diisi dengan hal tulis-menulis, mereka tidak boleh membenci hal yang namanya menulis. Tapi, apa hendak dikata. Banyak juga saat ini mahasiswa yang membenci menulis dan menganggap remeh tulisan. Yang ada hanya lomba debat sana sini. Contohnya saja sekarang banyak mahasiswa yang rela-rela berpanas-panasan dan mengoceh sana-sini mengkritisi orang lain. Tapi, tahukah kalian bahwa protes-protesmu itu hanya bertahan hingga saat itu. Tidak akan ada lagi yang mengingatnya, bahkan kamu sendiri. Setiap kata yang kau ucapkan saat itu mungkin hanya menjadi simbol maya di dalam hidupmu kalau engkau pernah memprotes MEREKA. Tapi, seandainya kamu coba menuliskan protes-mu itu ke dalam sebuah tulisan. Kau kemas semenarik mungkin, bukan tidak mungkin orang yang kau protes itu membaca tulisanmu dan memahami apa yang ada di pikiranmu. Hanya saja, baru sedikit mahasiswa yang bertindak cerdas seperti itu. Sedangkan masih banyak diantaranya yang hanya adu tenaga dengan matahari dan kehausan untuk menyuarakan suara yang mungkin tertahan oleh dinding-dinding beton tempat perlindungan dari MEREKA-MEREKA yang diprotesnya.

So,,, Ayo menulis...
:)

Entri Populer